Permintaan institusional untuk Bitcoin terus tumbuh secara eksponensial. Namun, pasokan yang dibutuhkan untuk memenuhinya semakin terbatas.
Dalam percakapan dengan BeInCrypto, Chief Wealth Officer SwissBorg Exchange, Christophe Diserens, mengatakan bahwa holder Bitcoin besar seperti Strategy (sebelumnya MicroStrategy) atau Marathon Holdings mungkin perlu turun tangan untuk menyediakan likuiditas.
Paradoks Kelangkaan: Permintaan vs. Pasokan
Daya tarik utama Bitcoin selalu terletak pada kelangkaannya, yang dirancang melalui pasokan yang terbatas. Namun, seiring meningkatnya popularitasnya di kalangan ritel dan investor institusional, muncul pertanyaan: apakah ada cukup Bitcoin di pasar untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat?
Dengan pasokan yang terbatas serta semakin banyaknya perusahaan yang diperkirakan mengikuti jejak para pengadopsi awal, Bitcoin yang tersedia di exchange mungkin segera tidak mencukupi.
“Selama lebih dari setahun, jumlah BTC yang tersedia di exchange terus menurun, dan ada tanda-tanda meningkat bahwa meja OTC juga mulai kehabisan,” ujar Diserens kepada BeInCrypto, menambahkan, “Data menunjukkan bahwa permintaan institusional melampaui pasokan baru dari mining hingga sepuluh kali lipat, menjadikan Bitcoin salah satu aset dengan peluang asimetris terbesar di pasar saat ini.”
Adapun potensi kekurangan pasokan ini dapat memiliki implikasi signifikan bagi institusi yang belum masuk ke pasar.
Perebutan Likuiditas
Investasi institusional dalam Bitcoin meningkat setelah peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin pada 2024. Produk ini secara fundamental mengubah dinamika pasar, memberikan penasihat keuangan cara yang mudah untuk mengakses kekayaan investor ritel.
Perubahan ini menciptakan zona unik yang disebut “banana zone”, istilah crypto untuk pasar parabolik yang didorong oleh permintaan institusional dan ketakutan ritel kehilangan momentum.
“Para pemain institusional yang terhubung dengan ETF diperkirakan akan memiliki pengaruh signifikan di tahap ini, mengingat sekitar 75% pembeli Bitcoin ETF adalah investor ritel,” tutur Diserens.
Data ini mengungkap bahwa sebagian besar modal yang mengalir ke produk baru yang teregulasi ini berasal dari investor individu. Ketika uang institusional masuk, ia bersaing dengan institusi lain dan audiens ritel yang digerakkan emosi.
Hasilnya bisa menjadi siklus penguatan harga sendiri, di mana pasokan terbatas menghadapi lonjakan permintaan institusional dan ritel yang luar biasa. Kekurangan pasokan yang muncul ini bisa menjadi peluang bagi entitas dengan treasury Bitcoin besar untuk menjadi penyedia likuiditas.
Apakah MicroStrategy Bisa Beralih dari ‘Hodler’ ke ‘Reseller’?
Di tengah potensi kekurangan pasokan Bitcoin, muncul pertanyaan penting tentang peran holder institusional seperti Strategy, yang dikenal secara global karena strategi akumulasi agresifnya.
“Perusahaan saat ini memegang sekitar 3% dari total pasokan Bitcoin, posisi yang dibiayai melalui US$7,2 miliar dalam bentuk utang konversi sejak 2020, dengan harga beli rata-rata sekitar US$70.982 per Bitcoin,” terang Diserens.
Meskipun co-founder Strategy, Michael Saylor, memandang perusahaan sebagai holder jangka panjang, pivot strategis menjadi reseller atau penyedia likuiditas bagi institusi lain bukanlah hal yang sepenuhnya mustahil.
“Perubahan seperti ini bisa membuka aliran pendapatan baru; namun, perubahan sebesar ini juga bisa memengaruhi kepercayaan investor, memengaruhi harga saham perusahaan, dan berpotensi berdampak pada pasar Bitcoin secara keseluruhan,” tambah Diserens.
Apabila Strategy mengambil langkah ini, mereka harus memenuhi semua persyaratan kepatuhan dan proses operasional yang relevan. Mengingat besarnya skala dan sumber daya perusahaan, kewajiban ini kemungkinan tidak menjadi tantangan signifikan. Andaikata mereka melewatkan peluang ini, entitas lain juga bisa mengambil peran reseller.
Miner Institusional: Market Maker Anyar?
Selain Strategy, pencarian penyedia likuiditas Bitcoin skala besar juga menjangkau fondasi jaringan: miner institusional.
Perusahaan-perusahaan ini berada dalam posisi unik untuk memenuhi permintaan yang meningkat dengan kapasitas mining besar dan cadangan BTC substansial.
Fenomena ini menyoroti tren yang lebih luas di mana infrastruktur asli Bitcoin bisa berevolusi menjadi perantara keuangan utama.
“Miner institusional besar juga bisa menjadi sumber likuiditas Bitcoin yang signifikan. Dengan kapasitas mining besar dan cadangan BTC yang banyak, perusahaan seperti Marathon Digital Holdings dan Iris Energy berada dalam posisi baik untuk membantu memenuhi permintaan yang meningkat,” kata Diserens.
Walaupun potensi kesenjangan pasokan bisa memaksa ekosistem Bitcoin berinovasi, prospek korporasi besar membeli dari beberapa penyedia menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi.
Dilema Desentralisasi
Desentralisasi Bitcoin bertumpu pada dua pilar: distribusi kepemilikan dan penyebaran kekuatan mining.
Skenario di mana investor harus membeli Bitcoin langsung dari Strategy atau Marathon Digital, alih-alih di exchange terbuka, bisa memengaruhi persepsi publik secara signifikan.
“Jika perusahaan besar mengontrol sebagian besar kapasitas mining dan sebagian besar kepemilikan, persepsi publik bisa bergeser dari melihat Bitcoin sebagai aset desentralisasi menjadi didominasi oleh beberapa entitas kuat,” ujar Diserens.
Sebagai pengingat, teknologi dasar Bitcoin dirancang untuk terdistribusi.
Namun, konsentrasi kepemilikan dan kekuatan mining bisa menimbulkan gambaran yang berbeda. Seiring popularitas Bitcoin terus tumbuh, komunitas yang lebih luas harus menghadapi pertimbangan ini lebih cepat daripada nanti.
Bagaimana pendapat Anda tentang teori ‘reseller’ MicroStrategy di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
