Pasar kripto, utamanya Bitcoin (BTC) kembali mengalami guncangan. Kondisi itu terjadi tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberlakukan tarif 104% untuk impor Cina. Situasi itu memperlihatkan betapa terkaitnya aset kripto nomor wahid itu terhadap sentimen makro.
Chief Executive Officer (CEO) Tether, Paolo Ardoino melalui utas X (Twitter) beberapa waktu lalu menulis bahwa Bitcoin berfungsi sebagai lindung nilai (hedge). Pandangan tersebut juga mendapatkan kesepahaman dari Vivek Ramaswamy, mantan co-leader Department of Government Efficiency (D.O.G.E).
Sementara itu, pengamat kripto, Desmond Wira menegaskan bahwa aset kripto seperti Bitcoin tidak bisa menjadi hedging. Menurutnya, karena status BTC adalah aset berisiko tinggi membuatnya sangat rentan terhadap dinamika pasar.
“Saat market hancur, seluruh aset berisiko akan hancur,” jelasnya kepada BeinCrypto.
Dalam kacamatanya, hanya aset bersifat safe haven yang bisa menjadi hedging untuk melindungi kekayaan dan dalam kondisi seperti sekarang, emas berada pada posisi lebih baik. Karena statusnya adalah safe haven.
Level Support Bitcoin di US$70.000
Dalam proyeksinya, pergerakan aset kripto ke depan bakal berpotensi tertekan. Kondisi itu sesuai dengan prinsip bahwa ketika pasar anjlok, maka aset berisiko juga akan terkena dampaknya. Oleh karena itu, ia memprediksi titik support berikutnya untuk Bitcoin yang perlu di perhatikan berada di level US$71.000 dengan resistance di kisaran US$81.000.
Pada perdagangan hari ini, setelah harga Bitcoin turun ke US$74.772 berdasarkan CoinGecko, aktivitasnya mulai kembali naik ke level US$75.000. Merepresentasikan koreksi 5,1% dalam 24 jam terakhir dan 10% di 7 hari ke belakang.
Meski demikian, jika dilihat secara tahunan, harga BTC masih tetap mengalami peningkatan sebesar 6,8%.
Sebelumnya Standard Chartered meramal bahwa Bitcoin akan kembali menembus US$88.500 di akhir pekan ini. Kepala Global Riset Aset Digital perusahaan, Geoff Kendrick mengatakan Bitcoin terbukti mampu menangkap kenaikan sektor teknologi ketika sahamnya naik.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa secara struktural Bitcoin cocok sebagai lindung nilai alias hedging terhadap TradFi. Untuk itu, Kendrick menyarankan bagi para investor untuk tetap HODL terhadap Bitcoin
Bagaimana pendapat Anda tentang status Bitcoin (BTC) sebagai hedging alias lindung nilai? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
