Gerak-gerik pasar Bitcoin saat ini menunjukkan kesamaan yang mencolok dengan bull market 2015-2017 silam. Tak heran, hal ini kemudian mencuri perhatian para investor.
Dengan kesamaan historis yang menggambarkan proyeksi optimistis, prospek Bitcoin tetap menjanjikan. Hal ini karena BTC mulai menirukan pola-pola dari tahun-tahun bull market-nya.
Investor Bitcoin Terus Akumulasi
Bitcoin sudah terkoreksi lebih dari 20% usai sukses mencetak rekor tertinggi US$74.000 pada Maret 2024 lalu. Ini menjadi fenomena koreksi pasar yang paling tajam berdasarkan harga penutupan, terhitung sejak keruntuhan FTX pada November 2022 silam.
Untungnya, Bitcoin nyaris pulih sepenuhnya dari tren turun ini. Per 21 Mei lalu, harganya bahkan sempat mencapai US$72.000. Sementara saat publikasi, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$69.000.
“Dari sudut pandang komparatif, pola penurunan di seluruh tren naik 2023-24 nampaknya sangat mirip dengan bull market 2015-17.”
Glassnode, Platform Analisis On-chain
Kala itu, Bitcoin tidak punya instrumen derivatif, dan pasar utamanya hanya terpacu oleh transaksi spot fundamental. Adapun peluncuran serta arus masuk ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot AS faktanya telah memperkokoh fondasi pasar yang tangguh, mirip dengan masa-masa awal berdirinya.
Perbandingan ini menjadi lebih menarik bila kita melihat ke belakang. Pada awal kemunculannya, infrastruktur pasar Bitcoin masih belum berkembang, menekankan pertumbuhan organik yang didorong oleh permintaan riil alih-alih spekulasi pasar. Saat ini, dominasi transaksi spot mengindikasikan kembalinya dinamika fundamental ini, menjanjikan pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Terlebih, dalam seminggu terakhir, arus masuk ke produk ETF melesat drastis ke rata-rata US$210 juta per hari. Perubahan dramatis ini lantas menunjukkan fase akumulasi ulang yang perkasa. Ini sangat kontras dengan tekanan jual yang ditimbulkan oleh aktivitas Bitcoin mining, yang memberikan tekanan jual harian sekitar US$32 juta akibat peristiwa halving.
Meskipun terjadi sedikit perlambatan aliran masuk ETF dalam beberapa minggu terakhir, tren keseluruhan tetap positif. Menurut data Farside Investors, produk ETF telah menerima aliran masuk bersih sebesar US$122,1 juta minggu ini. Arus masuk modal yang terus berlanjut ini menunjukkan permintaan beli yang kuat, mampu menopang pasar Bitcoin.
Analisis on-chain oleh Santiment lebih lanjut mendukung tren ini. Mereka menemukan, wallet Bitcoin yang menyimpan minimal 10 BTC telah menggenjot kepemilikan mereka sebesar 154.560 BTC selama 5 bulan terakhir. Pola akumulasi di antara holder wallet besar ini menjadi indikator penting dari sentimen pasar, karena biasanya ada kaitannya dengan fase bullish.
“Secara historis, salah satu top indikator utama untuk kripto adalah kepemilikan kolektif dari wallet dengan minimal 10 Bitcoin (termasuk atau tidak termasuk crypto exchange). Ketika mereka mengakumulasi, harga kripto biasanya naik. Ketika mereka melepas aset (dump), bear market yang berkepanjangan akan terjadi.”
Santiment
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Bitcoin (BTC) yang mengulang tren bull market 2015-2017? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.