Block Inc., perusahaan Bitcoin sentris yang dipimpin oleh co-founder & CEO Twitter yaitu Jack Dorsey, baru-baru ini merilis hasil survei dalam rangka mencari tahu persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang Bitcoin.
Menggandeng konsultan riset pasar Wakefield Research, keduanya mensurvei 9.500 orang dewasa berusia 18+ tahun di 3 kawasan, meliputi Amerika sebanyak 2.375 orang, di EMEA (Eropa, Timur Tengah, & Afrika) sebanyak 4.360 orang, dan 2.860 orang dari Asia-Pasifik.
Survei ini dilakukan antara 11 Januari dan 28 Februari 2022, berfokus pada 14 negara, termasuk Argentina, Australia, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Nigeria, Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, dan Vietnam.
6 Poin Hasil Survei Block Inc. tentang Bitcoin
Berikut ini adalah beberapa temuan menarik dari survei yang dilakukan oleh Block Inc. dan Wakefield Research untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang Bitcoin.
Pertama, orang-orang dengan pendapatan lebih rendah, di mana pun mereka tinggal di dunia, mengenali utilitas Bitcoin sebagai ekosistem pembayaran. Mereka melihatnya sebagai cara untuk mengirim uang serta membeli barang dan jasa.
Di sisi lain, responden dengan pendapatan lebih tinggi menyebutkan alasan terkait investasi yang mendorong mereka membeli Bitcoin.
Kedua, kesenjangan gender dalam kepemilikan Bitcoin dan pengetahuan tentangnya lebih menonjol di Amerika, tetapi kurang didominasi oleh laki-laki ketika melihat ke seluruh dunia. Di banyak negara, wanita merasa sama-sama termasuk dalam komunitas Bitcoin seperti halnya pria.
Ketiga, semakin tinggi tingkat pengetahuan mereka, semakin optimis mereka tentang masa depan Bitcoin. Orang-orang di Nigeria, India, Vietnam, dan Argentina memiliki tingkat optimisme tertinggi secara global tentang masa depan Bitcoin.
Keempat, secara global, mereka yang tidak memiliki Bitcoin tetapi mengenal seseorang yang memilikinya lebih cenderung mengatakan bahwa mereka berencana membeli Bitcoin di tahun depan.
Kelima, orang-orang di seluruh dunia jauh lebih aware akan Bitcoin daripada cryptocurrency lainnya. Secara global, milenial dan baby boomer memiliki tingkat kesadaran Bitcoin yang tertinggi.
Keenam, kurangnya pengetahuan tentang Bitcoin adalah alasan utama orang-orang tidak membeli cryptocurrency dengan market cap atau kapitalisasi terbesar di dunia ini.
- Baca Juga: Miliuner Ray Dalio Masih Nilai Uang Tunai sebagai “Sampah” dan Bitcoin adalah “Emas Digital”
Rincian Alasan Tidak Memiliki Bitcoin
Terdapat 51% responden dalam survei tersebut yang mengatakan bahwa alasan utama mereka tidak membeli Bitcoin adalah karena tidak cukup tahu tentang hal itu. Alasan utama lainnya termasuk keamanan siber dan risiko pencurian, sebanyak 32%. Lalu, disusul terlalu banyak volatilitas harga, mencapai 30%.
Dari para responden yang memiliki setidaknya cukup banyak pengetahuan tentang cryptocurrency, alasan utama untuk tidak membeli Bitcoin meliputi volatilitas harga dan pandangan tentang peraturan yang tidak pasti.
Survei ini dilakukan antara 11 Januari dan 28 Februari 2022. Artinya, pernyataan dari para responden didapatkan sebelum market kripto mengalami ‘puncak crash‘ yang dipicu kondisi makro hingga kehancuran spektakuler Terra-LUNA-UST.
Sentimen Crypto Crash ‘Seharusnya’ Tidak Terlalu Berpengaruh
Felipe Chacon, yang merupakan perwakilan dari Block Inc., mengatakan bahwa ekspektasinya adalah alasan utama orang-orang tidak terlibat dengan cryptocurrency karena masih kurangnya pengetahuan. Namun, jawaban di antara mereka yang akrab dengan teknologi bisa saja berubah.
“Saya pikir dari puncak penurunan besar harga atau pergerakan besar harga apa pun [dari kripto dan Bitcoin], sungguh, saya akan menebak bahwa kekhawatiran volatilitas harga ini mungkin akan sedikit lebih tinggi sekarang,” kata Felipe Chacon kepada The Block pada hari Kamis (26/5).
“Tetapi sekali lagi, mengingat bahwa sebagian besar orang tidak cukup tahu tentang hal itu atau belum banyak mendengar tentang cryptocurrency secara umum atau Bitcoin secara khusus, saya kira banyak orang telah cukup terisolasi dari pergerakan harga baru-baru ini,” katanya.
Felipe Chacon mengatakan bahwa Block Inc., yang sebelumnya dikenal sebagai Square Inc., memilih 14 negara dalam survei karena faktor-faktor seperti pusat populasi besar atau kekuatan ekonomi di kawasan itu.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.