Lihat lebih banyak

JPMorgan: Harga Bitcoin saat Ini Undervalue, Seharusnya di US$38.000

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Di tengah kondisi pasar kripto yang bearish, JPMorgan justru mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa harga Bitcoin saat ini undervalue.
  • Menurut JPMorgan, nilai wajar Bitcoin seharusnya berada di level US$30.000.
  • Perhitungan ini semakin menegaskan pernyataan JPMorgan di bulan Februari lalu, yang menyebut bahwa Bitcoin seharusnya dihargai US$38.000.
  • promo

Terlepas dari market kripto yang tengah merah, raksasa bank investasi JPMorgan pada hari Rabu (25/5) mengatakan bahwa harga Bitcoin sebenarnya undervalue.

JPMorgan menilai estimasi fair value atau nilai wajar harga Bitcoin adalah US$38.000, yang seharusnya 28% lebih tinggi daripada harga saat ini yang sekitar US$29,757. Hitungan ini mempertahankan penilaian yang JPMorgan berikan pada Februari lalu ketika Bitcoin diperdagangkan di harga sekitar US$43.400. 

Sebelumnya pada 9 Februari 2022, Bloomberg telah melaporkan bahwa JPMorgan memperkirakan bahwa nilai wajar Bitcoin adalah US$38.000. Hitungan tersebut memperkirakan harga Bitcoin seharusnya lebih rendah 12% dibandingkan dengan harganya pada saat itu di sekitar US$42.560.

Dalam sebuah catatan untuk para klien yang dikeluarkan pada hari Rabu (25/5), JPMorgan juga menyatakan bahwa mereka mengganti real estate dengan aset digital atau kripto sebagai kelas aset alternatif yang disukai, bersama dengan dana lindung nilai. 

Hal ini berlandaskan pada ‘potensi lagged repricing’ dalam private equity, private debt, dan real estate. Adapun aset alternatif biasanya mengacu pada investasi yang bukan saham, obligasi, atau uang tunai.

Meski demikian, JPMorgan mengatakan bahwa mereka kurang tertarik pada investasi alternatif, dengan mengalihkan fokus mereka ke instrumen investasi dengan peringkat ‘underweight‘ dari sebelumnya ‘overweight’’.

Terlepas dari hal tersebut, penilain dari JPMorgan seakan menjadi bahan bakar yang meningkatkan kepercayaan terhadap Bitcoin, yang harga tertingginya sepanjang masa sempat mencapai US$68,721 per BTC.

Market Kripto Alami Penurunan Dramatis

Selain kenaikan suku bunga dan dampak dari perang di Ukraina, market kripto dihantui oleh kehancuran spektakuler stablecoin algoritmik terdesentralisasi TerraUSD (UST) dan native token Terra (LUNA) yang diperkirakan meleyapkan US$50 miliar dalam market cap atau kapitalisasi pasar kedua kripto tersebut.

Total kapitalisasi pasar cryptocurrency saat ini diperkirakan hanya mencapai US$1,3 triliun, atau mengalami penurunan dramatis dari US$3 triliun pada November 2021.

“Koreksi market kripto bulan lalu lebih terlihat seperti kapitulasi relatif terhadap bulan Januari/Februari lalu. Ke depan, kita melihat kenaikan untuk market Bitcoin dan kripto secara lebih umum,” kata tim strategists JPMorgan yang dipimpin analis Nikolaos Panigirtzoglou.

Investasi Venture Capital Penting bagi Market Kripto

Mereka juga percaya bahwa kucuran pendanaan dari venture capital (VC) akan sangat penting dalam membantu market kripto untuk menghindari crypto winter atau ‘musim dingin kripto’ (penurunan harga secara signifikan) yang panjang seperti pada tahun 2018/2019 menyusul ‘ledakan’ initial coin offerings (ICO). 

Baru-baru ini, StarkWare dan Bibel Finance menerima suntikan dana segar dari para investor mereka, sementara Andreessen Horowitz (a16z) mengumumkan dana investasi kripto keempat mereka yang mencapai US$4,5 miliar.

“Sejauh ini hanya ada sedikit bukti pendanaan VC mengering pasca runtuhnya Terra. Dari pendanaan VC senilai US$4 miliar dalam periode year-to-date, hampir US$4 miliar datang setelah kehancuran Terra. Tebakan terbaik kami adalah pendanaan VC akan berlanjut dan ‘musim dingin’ yang panjang seperti 2018/2019 akan dihindari,” jelas JPMorgan.

Sebagai informasi, JPMorgan pada Februari 2022 meluncurkan lounge virtual perdananya di metaverse Decentraland. Mereka mengklaim sebagai perusahaan pertama di industri perbankan yang memasuki dunia metaverse.

Di sisi lain, investor miliarder dan manajer dana lindung nilai, Ray Dalio yang mendirikan Bridgewater Associates, baru-baru ini telah menyerukan bahwa ‘uang tunai adalah sampah’ dan ‘saham lebih sampah’, dengan mengatakan bahwa dia lebih suka ‘emas digital seperti Bitcoin’ sebagai gantinya.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori