Lihat lebih banyak

Kripto Makin Ketat, bloXroute Bakal Tolak Setiap Transaksi yang Masuk Daftar Sanksi OFAC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • bloXroute mengaku bakal mulai menolak transaksi yang masuk dalam daftar sanksi Kantor Pengawas Aset Asing Amerika Serikat (OFAC).
  • Langkah bloXroute kali ini pun memancing reaksi dari komunitas kripto. Beberapa di antaranya mempertanyakan apakah langkah tersebut dilakukan dengan inisiatif mandiri atau justru karena adanya arahan dari negara.
  • Selain bloXroute, pemain industri kripto lainnya, seperti Tether dan Gemini, juga telah melakukan hal serupa sebagai bentuk kepatuhannya terhadap regulasi global.
  • promo

Setelah banyak dituduh ikut memfasilitasi berbagai transaksi gelap, beberapa pelaku usaha di bidang aset kripto akhirnya memilih untuk patuh dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh regulator global. Dalam perkembangan terbaru, perusahaan infrastruktur blockchain bloXroute mengaku bakal mulai menolak transaksi yang masuk dalam daftar sanksi yang dirilis Kantor Pengawas Aset Asing (OFAC) Amerika Serikat (AS).

Dalam unggahan di X (Twitter), bloXroute mengatakan bahwa seluruh relai miliknya akan menolak tawaran blok yang mengandung transaksi yang dilarang oleh OFAC. Meskipun begitu, pihaknya mengaku akan tetap berkomitmen untuk mendukung sifat desentralisasi dan tidak memengaruhi Ethereum (ETH).

“Sambil menjaga kepatuhan terhadap yurisdiksi hukum kami, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap Ethereum dan sifat anti-fragile.”

Sebagai informasi, bloXroute merupakan salah satu penyedia relai untuk jaringan Ethereum. Platform tersebut memiliki kemampuan untuk menerima pemberitahuan atas adanya transaksi baru dan melakukan blokir lebih cepat antar gateway, jika terdapat sesuatu yang mencurigakan.

Kebijakan bloXroute Pancing Kritik dari Komunitas

Aksi pemblokiran semacam ini sebenarnya menunjukkan anomali. Pasalnya, semangat awal lahirnya industri kripto adalah untuk menciptakan sistem keuangan yang sepenuhnya independen dan terdesentralisasi. Meski begitu, di sisi lain, untuk bisa mencapai tingkat adopsi yang diinginkan, perlu dukungan dari pemerintah guna mendukung keberlanjutan dari industri kripto sendiri.

Tak ayal, langkah bloXroute kali ini pun memancing reaksi dari komunitas kripto. Beberapa di antaranya mempertanyakan apakah langkah tersebut dilakukan dengan inisiatif mandiri atau justru karena adanya arahan dari negara.

Terlepas dari kritik yang dituainya, pihak bloXroute sendiri mengakui bahwa sifat dari industri kripto adalah terdesentralisasi dan didistribusikan secara global, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh entitas mana pun.

Terkait hal ini, pengembang utama di Blockchair, Nikita Zhavoronkov, memandang aksi yang dilakukan bloXroute mampu berkembang menjadi 51% attack terhadap Bitcoin dan Ethereum. Hal itu bisa terjadi, jika banyak validator yang mengikuti aksi bloXroute untuk memblokir alamat yang terkena sanksi OFAC.

Menurutnya, meskipun platform tersebut bukanlah miner maupun validator, tetapi kasus ini menjadi kasus pertama yang menolak seluruh blok yang terkena sanksi.

Saat ini, sudah terdapat beberapa pool Bitcoin dan Ethereum yang mengecualikan transaksi dalam daftar OFAC dari bloknya. Namun, jumlahnya belum mencapai mayoritas.

“Pengajuan ETF berbasis Bitcoin dan juga produk ETF berbasis kripto lain yang dilakukan oleh BlackRock serta entitas lain akan menjadi pemantiknya. Karena sebagai lembaga besar mereka pasti akan tunduk pada aturan yang akhirnya akan mendorong lebih banyak pool untuk mengikuti regulasi tersebut.”

Jika itu sudah terjadi, maka mau tidak mau setiap miner akan mengikuti daftar OFAC dan hal tersebut berpotensi merubah Bitcoin menjadi mata yang mirip USDT, yang bisa diblokir secara sepihak oleh otoritas pusat.

Tether dan Gemini Juga Berlakukan Pembatasan

Selain bloXroute, pemain industri kripto lainnya juga sudah melakukan tindakan serupa sebagai menunjukkan kepatuhannya terhadap regulasi global.

Belum lama ini, crypto exhange Gemini menyatakan bakal mulai membatasi transfer dana untuk entitas yang sudah diverifikasi oleh Travel Rule Universal Solution Technology (TRUST). Aksi itu merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi travel rules di Inggris. Kebijakan tersebut menjadikan setiap transfer yang ditujukan untuk lembaga non-TRUST diblokir dan tidak bisa menyelesaikan proses transaksi.

Entitas lainnya, yaitu Tether, juga melakukan hal yang sama. Beberapa pekan lalu, penerbit stablecoin USDT itu memutuskan untuk membekukan alamat crypto wallet tertentu yang mendapatkan sanksi dari AS. Kebijakan sukarela tersebut diklaim sengaja dilakukan untuk mempertahankan standar keselamatan tertinggi bagi ekosistem global.

CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan lewat langkah itu, perusahaan bisa memperkuat penggunaan stablecoin secara lebih aman. Tether dilaporkan telah membekukan 161 crypto wallet terkait kebijakan baru tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan bloXroute untuk menolak transaksi yang masuk dalam daftar sanksi OFAC? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori