Lihat lebih banyak

OFAC Tindak Tegas Sejumlah Entitas yang Terlibat dalam Penghindaran Sanksi Rusia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • OFAC memberikan sanksi pada Huriya dan sang CEO atas aktivitas keuangan ilegal terkait Rusia, yang sudah berlangsung sejak 2022 lalu.
  • Selain Huriya, DuLac Capital, yang berbasis di Swiss, turut disebut terlibat dalam pengendalian jaringan global perusahaan cangkang untuk memfasilitasi transaksi keuangan asal Rusia.
  • Sejauh ini, OFAC sudah memberikan sanksi terhadap 22 individu dan 104 entitas yang menggunakan kontak dari 20 negara untuk menghindari pengawasan.
  • promo

Kantor Pengawas Aset Asing (OFAC) Amerika Serikat (AS) melakukan tindakan tegas terhadap beberapa entitas yang diduga terlibat dalam aksi penghindaran sanksi ekonomi Rusia.

OFAC masih terus memperketat sanksi terhadap perusahaan ataupun individu Rusia yang menggunakan channel tertentu sebagai alat keluar masuk pendanaan. Dalam perkembangan terbaru, OFAC mengenakan sanksi terhadap John Desmond Hanafin, seorang individu yang disebut terlibat dalam pencucian uang dari Rusia.

Warga negara Irlandia itu merupakan founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dari Huriya, sebuah perusahaan yang menjadi wadah untuk memindahkan keuangan Rusia ke Uni Emirat Arab (UEA).

Pihak OFAC menyebutkan bahwa aksi tersebut sudah berjalan sejak invasi Rusia terhadap Ukraina pada 2022 kemarin.

“Huriya juga membantu warga negara Rusia berpenghasilan tinggi untuk mendapatkan paspor non-Rusia dengan nama samaran untuk menghindari pengawasan keuangan dan sanksi,” jelas OFAC.

Menariknya, data dari perusahaan keamanan blockchain Elliptic mengungkapkan bahwa para pelaku juga menggunakan aset kripto sebagai instrumen transaksi. Dari salah satu wallet yang dicurigai, terungkap ada riwayat transaksi sebesar US$4,95 juta dalam bentuk stablecoin Tether USD (USDT).

OFAC Lakukan Sita Aset

Sebagai bentuk penegakkan aturan, OFAC melakukan sita dan blokir atas aset yang dimiliki perusahaan atau individu tersebut. Langkah itu juga termasuk untuk entitas yang dimiliki secara langsung ataupun tidak langsung oleh pihak terkait

Selain Huriya, DuLac Capital, yang berbasis di Swiss, turut disebut terlibat dalam pengendalian jaringan global perusahaan cangkang untuk memfasilitasi transaksi keuangan asal Rusia. DuLac, yang memiliki cabang di Moskow dan Saint Petersburg, diduga terlibat dalam kejahatan terorganisir dan pencucian uang.

Kepala Cabang DuLac Capital Moskow, Anselm Oskar Schmucki, juga termasuk pihak tertuduh dalam aktivitas tersebut. Schmucki, yang merupakan warga asli Swiss, dicurigai memfasilitasi penjualan puluhan juta dolar emas batangan. Menariknya, Schmucki juga mengendalikan lebih dari selusin perusahaan di seluruh dunia, termasuk didalamnya entitas kripto, Cryptovenience Ou.

“DuLac Capital dan Schmucki ditunjuk berdasarkan EO 14024 untuk beroperasi di sektor jasa keuangan ekonomi Rusia. Kode EO 14024 sendiri merupakan Badan Inteleijen Asing Federasi Rusia,” tambah OFAC.

Pernah Terjadi pada Hydra

Ketegasan OFAC bukan baru kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada April 2022, lembaga pengawasan yang berada di bawah Departemen Keuangan AS itu juga sudah pernah memberikan sanksi pada pasar darknet terbesar di dunia, yaitu Hydra.

Hydra disebut melakukan penawaran ilegal dan berbahaya dengan memfasilitasi perdagangan obat berbahaya. Selain itu, Hydra juga dituding memfasilitasi hal lain yang berpotensi mengganggu proliferasi layanan kejahatan dunia maya.

Lewat aksi yang berlangsung melalui kerja sama lintas batas itu, mereka berhasil menutup server Hydra di Jerman, serta melakukan sita aset berupa Bitcoin (BTC) senilai US$25 juta.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menambahkan bahwa ancaman global kehatan dunia maya dan ransomware yang berasal dari Rusia sangat membuat prihatin.

“Tindakan ini memperlihatkan bahwa para pelaku kejahatan tidak bisa bersembunyi di darknet ataupun forum internal mereka sekalipun. Baik itu di Rusia atau negara lain di dunia, karena kami akan terus berkoordinasi dengan sekutu dan mitra, seperti Jerman dan Estonia, untuk mengganggu kehadiran mereka,” jelas Yellen.

Menurut OFAC, salah satu alasan pelaku kejahatan kerap menggunakan mata uang virtual sebagai metode pembayaran adalah karena transaksi berbasis kripto dianggap anonim dan tidak bisa dilacak.

Meskipun tidak menjadi bisa dijadikan tolok ukur bahwa aset kripto menjadi tulang punggung utama dalam aliran dana ilegal, namun fakta tersebut memperlihatkan bahwa pengawasan dan implementasi aturan di ruang aset digital mendesak untuk segera diberlakukan.

Sebagai informasi, sampai saat ini, lembaga pengawas tersebut sudah memberikan sanksi terhadap 22 individu dan 104 entitas yang menggunakan kontak dari 20 negara untuk menghindari pengawasan.

Bagaimana pendapat Anda tentang sanksi dari OFAC terhadap Huriya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori