Anatoly Legkodymov, salah satu pendiri crypto exchange Bitzlato, mengaku bersalah atas tindakannya memfasilitasi dana gelap senilai lebih dari US$700 juta. Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa jaringan pasar darknet Hydra, yang menjadi tempat perdagangan narkotik dan dokumen palsu, adalah mitra utama perusahaan.
Di hadapan pengadilan federal Amerika Serikat (AS), Legkodymov tidak melakukan penyangkalan atas tuduhan dari Jaksa AS dan mengungkapkan bahwa dirinya melalui Bitzlato menjalankan bisnis pengiriman uang untuk sejumlah dana gelap.
Dalam tuduhannya, Jaksa AS menyebut Bitzlato menjalankan aktivitas bisnis secara ilegal. Bitzlato melakukan kampanye yang memperlihatkan bahwa platform crypto exchange mereka merupakan tempat yang aman bagi penipu, pencuri, dan penjahat lainnya.
Wakil Jaksa Agung, Lisa O. Monaco, menjelaskan Bitzlato tidak memperhitungkan penegakan hukum federal. Mereka beranggapan bahwa dengan menempatkan clearinghouse di luar negeri akan membuatnya lepas dari tuntutan dan penyelidikan, yang terjadi justru sebaliknya.
“Legkodymov mengakui bahwa dirinya sadar Bitzlato merupakan platform yang terus-menerus digunakan oleh para penjahat. Mereka memanfatkan lemahnya kontrol atas transaksi uang terlarang.”
Selain menjabat sebagai eksekutif perusahaan, Legkodymov juga memiliki saham mayoritas di Bitzlato. Oleh karena itu, arah operasional Bitzlato pun tidak bisa terlepas dari sepak terjang dirinya.
BeInCrypto melaporkan bahwa Anatoly Legkodymov sendiri sudah ditangkap sejak awal Januari lalu atas tuduhan menjalankan operasi ilegal.
Sepakat untuk Bubarkan Bitzlato dan Lepaskan Klaim atas Aset
Sebagai bagian dari perjanjian pembelaan, Anatoly Legkodymov sepakat untuk membubarkan Bitzlato dan melepaskan klaim apa pun atas aset yang disita senilai US$23 juta.
Dalam menjalankan operasionalnya, Bitzlato, yang terdaftar di Hong Kong, secara tegas mengakui bahwa untuk membuka akun di platform miliknya, investor tidak perlu melakukan foto diri ataupun melampirkan dokumen pendukung, seperti paspor. Lalu, perusahaan juga kerap mengarahkan penggunanya untuk mengirimkan informasi palsu yang diistilahkan oleh DOJ sebagai “manusia jerami”. Alhasil, hal tersebut membuat Bitzlato menjadi “surga” bagi hasil kriminal.
Selain Hydra, pada Januari lalu, nama Binance sempat ikut terseret dalam pusaran aktivitas ilegal tersebut. Entitas yang saat ini juga sedang bermasalah dengan pemerintah AS itu digadang-gadang memproses transaksi untuk 20 ribu bitcoin (BTC) senilai US$345,8 juta (nilai saat itu). Jumlah itu berasal dari 205 ribu transaksi yang diproses atas nama Bitzlato pada periode Mei 2018 hingga Januari kemarin.
Kemudian, Bitcoin senilai US$175 juta ditransfer ke Binance dari Bitzlato pada rentang waktu tersebut dan US$90 juta lainnya dilakukan setelah Agustus 2021.
Meski begitu, juru bicara Binance mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan substansial pada penegak hukum internasional guna mendukung penyelidikan terhadap Bitzlato.
Pendiri Lainnya Klaim Bakal Pulihkan Operasional
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Legkodymov menghadapi hukuman penjara selama 5 tahun. Sementara itu, pendiri Bitzlato lainnya, Anton Shkurenko, dikabarkan sudah ditangkap pada Februari lalu di Moskow, Rusia.
Laporan media lokal menyebutkan bahwa ada dugaan Shkurenko melakukan sejumlah kejahatan di bidang teknologi tinggi secara berkelompok.
Namun, menariknya, beberapa hari setelah berita penangkapannya beredar, Shkurenko muncul dalam sebuah wawancara di saluran YouTube Satoshkin Live. Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan kembali memulihkan operasional platform Bitzlato.
Salah satu ekskutif Bitzlato itu juga berjanji untuk mengembalikan dana pelanggan yang terganggu pasca penutupan platform.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.