Lihat lebih banyak

Bos Huobi Ingin Jual Saham Perusahaannya Senilai US$3 Miliar

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Co-founder Huobi dilaporkan berniat untuk menjual mayoritas saham perusahaannya senilai US$3 miliar.
  • Kesepkatan tersebut berpotensi menjadi salah satu penjualan saham terbesar di industri kripto.
  • Beberapa raksasa di industri kripto menunjukkan ketertarikannya untuk membeli saham Huobi.
  • promo

Leon Li, co-founder dari crypto exchange Huobi, tengah menuntaskan rencananya untuk menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan tersebut senilai US$3 miliar; menurut laporan dari Bloomberg.

Menurut seorang juru bicara Huobi Group, Li telah menginformasikan perihal keputusannya itu kepada rekan bisnisnya. Selain itu, Li juga sudah mengumumkan dalam rapat pemegang saham pada bulan Juli bahwa ia mungkin akan menyerahkan perannya di perusahaan dan berfokus pada kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik.

Leon Li Sudah Berdiskusi dengan Beberapa Pihak yang Tertarik

Leon Li telah berdiskusi dengan berbagai bankroller yang ingin meminang 60% dari saham di perusahaan kripto tersebut. Berdasarkan laporan, Justin Sun, founder TRON, dan perusahaan crypto exchange FTX adalah pihak-pihak yang tertarik untuk mengambil alih saham tersebut. Mereka juga sudah melakukan pembahasan terkait niatannya dengan Leon Li.

Bloomberg melansir bahwa dengan target valuasi Li senilai US$2 miliar hingga US$3 miliar, maka kira-kira penjualan sahamnya bisa bernilai lebih dari US$1 miliar. Kemudian, Bloomberg juga menambahkan, jika benar saham Huobi terjual US$3 miliar, maka itu akan menjadi salah satu penjualan saham terbesar.

Huobi Sempat Tersandung Masalah Regulasi

Huobi, yang diluncurkan pada tahun 2013, telah menjadi salah satu crypto exchange terbesar di industri kripto. Meski demikian, Huobi rupanya tak luput dari masa-masa sulit menghadapi para regulator, seperti di Thailand. Regulator sekuritas Thailand berusaha untuk menutup bursa aset digital Huobi, mencabut lisensinya, dan mengembalikan semua aset klien dalam waktu tiga bulan. Menurut regulator Thailand, perusahaan telah gagal memenuhi peraturan.

Selain itu, di bulan September lalu, dalam sebuah rapat pemegang saham, para pendiri dan pendukung Huobi juga memberikan suaranya untuk berhenti melakukan perdagangan di Cina. Keputusan tersebut muncul setelah bertahun-tahun dalam pengawasan pemerintah setempat yang mengatakan bahwa perusahaan terlibat dalam praktik insider trading. Setelah keputusan tersebut, regulator di Cina pun mengumumkan bahwa seluruh transaksi dan layanan kripto dilarang di negaranya.

Ingin baca analisis Bitcoin (BTC) terbaru dari Be[In]CryptoKlik di sini!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Remmy-Bahati.jpg
Remmy Bahati
Remmy Bahati adalah reporter kripto di Be[In]Crypto yang berbasis di New York, AS. Dia meraih gelar Master of Science dalam Jurnalisme dari Universitas Columbia di New York. Sebelum bergabung dengan Be[In]Crypto, Remmy bekerja untuk Law360 sebagai Asisten Berita Hukum; yang memantau Kongres AS, pengadilan federal dan negara bagian. Dia juga bekerja untuk PBB di Departemen Komunikasi Global. Sebagai seorang produser televisi, editor video, dan penulis, dia telah berkontribusi pada CNN,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori