CEO Indodax Oscar Darmawan menyebut, oknum yang menggunakan aset kripto untuk tindak pencucian uang telah melakukan kesalahan besar. Pasalnya, teknologi yang mendasari kripto yakni blockchain memiliki transparansi yang jauh lebih besar daripada instrumen keuangan lainnya.
Hal itu dikatakan setelah melihat tingginya kasus penyalahgunaan aset kripto secara ilegal. Dalam laporan Antara, Oscar menambahkan bahwa di tengah pertumbuhan yang pesat, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyelewengan fungsi kripto.
Dalam pandangannya, teknologi blockchain justru memiliki keunggulan untuk melacak aktivitas pencucian uang.
“Tindak pidana pencucian uang yang menggunakan kripto bisa dengan mudah terdeteksi. Karena blockchain mampu memverifikasi dan melacak setiap transaksi yang dilakukan di jaringannya, serta setiap data yang tersimpan di dalamnya tidak bisa diubah, memberikan jaminan keamanan tingkat tinggi,” papar Oscar.
Terlebih, kekhawatiran seputar aktivitas gelap di industri kripto mulai bermunculan ketika Presiden Joko Widodo pada pertengahan April lalu menyebut adanya indikasi pencucian uang menggunakan aset kripto senilai US$8,6 miliar di tahun 2022.
Maka dari itu, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selaku lembaga intelijen keuangan negara diminta untuk menggunakan metode inovatif demi mereduksi ancaman baru dari pencucian uang yang berasal dari teknlogi digital dan virtual.
Blockchain sebagai Solusi Lawan Kejahatan
Oscar menambahkan, pemanfaatan teknologi blockchain dalam pelacakan tindak kriminal akan sangat membantu para penegak hukum. Dengan tingkat efisiensi yang ditawarkannya, aktivitas pemantauan aset virtual dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah.
Selain itu, meskipun identitas pemiliknya tidak selalu tersedia secara langsung atau anonim. Namun, data transaksi tetap tercatat dan bisa dilacak, bahkan setelah dana tersebut mengalami perpindahan beberapa kali.
Beberapa negara juga sudah mulai memanfaatkan teknologi kripto guna memerangi tindak kriminal di sektor keuangan. Sebut saja pemerintah Korea Selatan yang mengaku telah menerapkan sistem pelacakan kripto yang mampu memantau dan mengidentifikasi sumber dana dalam transaksi mencurigakan.
Kebijakan anyar itu ditempuh setelah aparat penegak hukum menjalin kerja sama dengan 5 crypto exchange lokal guna bersama-sama mencegah insiden keuangan gelap sembari tetap mengembangkan ekosistem aset digital di wilayah mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.