Faruk Fatih Ozer, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) crypto exchange Thodex, menjadi sosok dari industri kripto yang mendapatkan ganjaran hukuman tertinggi oleh pengadilan. Dia dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Turki selama 11.196 tahun atas beberapa tindak kejahatan, termasuk penipuan.
Jumlah hukuman Faruk Fatih Ozer tersebut bahkan jauh lebih berat dari yang pernah diterima oleh Bernard L. Madoff, yang disebut menjalankan skema Ponzi terbesar dengan vonis selama 150 tahun.
Ozer sudah menjadi buron sejak 2021 oleh otoritas penegak hukum, lantaran kabur membawa aset investor ke Albania sesaat setelah perusahaan yang dipimpinnya runtuh.
Sebelumnya, disebutkan bahwa nilai aset yang dibawa Ozer mencapai US$2 miliar, namun dakwaan jaksa memperkirakan total kerugian investor Thodex hanya berkisar di angka 356 juta lira atau sekitar US$43 juta.
Selain Faruk Fatih Ozer, dua saudara kandungnya, yakni Guven Ozer dan Serap Ozer, juga diganjar hukuman penjara atas tindak penipuan. Dia didakwa atas tindak pencucian uang, penipuan, dan kejahatan terorganisir.
Saat persidangan, Ozer masih melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa dia dan keluarganya mengalami ketidakadilan, sehingga hal itu harus diakhiri.
“Jika saya mendirikan organisasi kriminal, saya tidak akan bertindak amatiran. Tidak ada yang menyebutkan organisasi kriminal di Thodex dan saya cukup pintar untuk mengelola semua institusi di dunia,” jelasnya.
Hukuman Faruk Fatih Ozer Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa
Sidang yang dijalani oleh Faruk Fatih Ozer merupakan sidang Pengadilan Kriminal Tinggi ke-9 Anatolia. Sebelumnya, Ozer dituntut oleh jaksa dengan hukuman maksimal selama 40.642 tahun karena mendirikan organisasi dengan tujuan melakukan kejahatan.
Sejak berdiri di 2017 lalu, Thodex sempat menjadi crypto exchange terbesar di Turki. Kepercayaan investor memuncak, lantaran Ozer juga menjalin hubungan baik dengan tokoh pro-pemerintah. Bahkan, Ozer juga dikenal sebagai ahli keuangan, sehingga membuat banyak investor Turki semakin percaya bahwa platform yang dijalankannya memiliki kredibilitas yang mumpuni.
Namun, dalam praktiknya, jaksa mencatat bahwa platform tersebut malah menjadi ajang untuk menipu para korban dengan perilaku bisnis dan transaksi curang.
“Sebanyak 253,71 ribu lira ditransfer dari 3 rekening terpisah di bawah kendali Faruk Fatih Ozer,” ungkap jaksa.
- Baca Juga: Co-founder OneCoin Mengaku Bersalah dan Hadapi Ancaman 60 Tahun Penjara; CryptoQueen Masih Buron
Thodex Sempat Akui Ada Kegiatan Abnormal
Sebelum akhirnya tutup, pada 2021 lalu, Thodex sempat mengaku mengalami masalah dalam akun perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan penutupan platform secara sementara. Dari kejadian itu, para investor sudah mulai khawatir bahwa dana mereka bakal raib. Pasalnya, di saat yang sama ,Ozer juga dikabarkan menghilang.
Dalam aduan perdana ke pengadilan, Thodex diketahui memiliki 400 ribu pengguna, yang mana 390 ribu di antaranya adalah pengguna aktif. Namun, Ozer membantah hal tersebut dan menyebut hanya 30 ribu pengguna yang terkena dampak dan laporan kerugian sebesar US$2 miliar tidak berdasar.
Selain itu, Bloomberg juga pernah melaporkan bahwa Thodex sempat menawarkan aset kripto Dogecoin (DOGE) gratis untuk mendorong partisipasi pelanggan. Dalam laman webnya, kala itu, Thodex mengaku telah melakukan distribusi token. Akan tetapi, banyak pelanggan yang mengeluh di media sosial, karena belum menerima token yang dijanjikan.
Sebagai catatan, Ozer berhasil ditangkap pada 30 Agustus 2022 lalu berdasarkan surat perintah internasional Interpol dan diekstradisi ke Turki setelah melalui proses hukum yang panjang.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.