Lihat lebih banyak

BTC Market Jadi Perusahaan Kripto Australia Pertama yang Kantongi Izin dari AFS

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BTC Market baru saja mengantongi lisensi layanan keuangan dari Australian Financial Services (AFS) untuk menyediakan layanan kustodian dan fasilitas keuangan lainnya.
  • Selain lisensi dari AFS, perusahaan juga sudah mengantongi izin AFSL dan juga ISO.
  • Saat ini, BTC Payment tengah membidik perizinan System and Organization Controls (SOC) 2.
  • promo

BTC Market, bursa kripto asal Australia, baru saja mengantongi lisensi layanan keuangan dari Australian Financial Services (AFS). Dengan diraihnya izin tersebut, BTC Market berhak menyediakan layanan kustodian dan juga fasilitas keuangan lainnya.

Perizinan tersebut didapatkan lewat sister company perusahaan, yaitu BTCM Payments. Selain lisensi dari AFS, perusahaan juga sudah mengantongi izin AFSL dan juga ISO. Saat ini, BTC Payment tengah membidik perizinan System and Organization Controls (SOC) 2.

BTC Market sendiri merupakan salah satu bursa kripto terbesar di Australia. Perusahaan mengklaim telah memiliki lebih dari 325 ribu klien dan memperdagangkan aset digital senilai lebih dari AU$21 miliar.

CEO BTC Market, Caroline Bowler, mengatakan masa depan aset kripto bukanlah akan datang, melainkan sudah tiba. Bowler mengambil contoh Commonwealth Bank yang menyediakan perdagangan kripto pada pelanggan, serta ANZ yang juga ikut menciptakan stablecoin dolar Australia.

“Perdagangan institusional dan ritel berubah menjadi kekuatan. Kami senang melihat apa yang terjadi  di masa depan untuk industri yang berkembang pesat ini,” katanya.

Besarnya potensi bisnis aset kripto di Negeri Kanguru tersebut juga ikut mendorong otoritas terkait untuk segera merilis kebijakan terkait kripto.

Regulator Setempat Sudah Terbitkan Roadmap Kebijakan Kripto

Australian Prudential Regulation Authority (APRA) belum lama ini menelurkan roadmap kebijakan dan manajemen risiko terkait aset kripto di Australia. Dalam roadmap tersebut, ketua APRA, Wayne Byres, menjelaskan agar setiap entitas yang diatur harus melakukan uji tuntas dan penilaian risiko yang komprehensif sebelum terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan aset kripto.

Selain itu, setiap entitas juga harus bisa memastikan bahwa mereka memahami, dan memiliki tindakan untuk mengurangi risiko apa pun yang mungkin mereka ambil dalam melakukannya.

“Termasuk juga mempertimbangkan prinsip dan persyaratan Prudential Standard CPS 231 Outsourcing atau Prudential Standard SPS 231 Outsourcing, ketika menggunakan pihak ketiga dalam melakukan aktivitas yang melibatkan aset kripto,” tuturnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, setiap entitas juga diwajibkan untuk menerapkan kontrol manajemen risiko yang kuat dengan akuntabilitas yang jelas.

Rencananya, aturan tersebut akan dibagi menjadi beberapa segmen. Mulai dari investasi dalam aset kripto, aktivitas peminjaman yang berkaitan dengan aset kripto, penerbitan aset kripto, hingga layanan aset kripto untuk pelanggan ataupun kemitraan dengan perusahaan teknologi lain.

Australia Tempati Peringkat 6 dalam Hal Adopsi Kripto

Pertumbuhan industri kripto di Australia masih memperlihatkan angka yang menawan. Sampai dengan April tahun ini, Australia berada di peringkat 6 dari 27 negara dalam hal kepemilikan aset kripto.

Tingkat kepemilikan kripto di Australia mencapai 18,3%. Pencapaian itu berada di atas Brasil dan Kolombia, yang masing-masing memiliki persentase sebesar 15,1% dan 14,5%. Bahkan, jika dilihat secara global, tingkat kepemilikan kripto di Australia masih tergolong lebih tinggi. Sebagai catatan, tingkat adopsi global rata-rata berada di level 14,6%.

Data tersebut didapatkan dari hasil survei terhadap 1.503 pengguna internet di negeri yang mendapatkan julukan benua hijau tersebut. Namun, memang harus diakui bahwa tingkat kepemilikan kripto di Australia terlihat mulai surut. Pasalnya, pencapaian Australia di bulan April lebih rendah dari bulan Januari. Pada Januari lalu, tingkat adopsi kripto di Australia masih berada di level 22,9%.

Kondisi ini tak hanya dialami oleh Australia. Penyusutan tingkat adopsi kripto dialami oleh dunia. Secara global, tingkat adopsi kripto pada Januari berada di level 15%.

Kendati demikian, menurut data dari Finder, meski pencapaiannya lebih rendah 3 peringkat dari Januari lalu, rupanya Australia masih sanggup mempertahankan posisinya dalam 10 besar negara dengan adopsi kripto terbaik.

Sebagai catatan, aset kripto yang paling populer di Australia adalah Bitcoin (43%), Dogecoin (27%), Ethereum (33%), Solana (16%), dan XRP (30%).

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori