Lihat lebih banyak

Bursa Kripto di India Mulai Batasi Penarikan Kripto di Platform Miliknya, Likuiditas Kering?

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CoinDCX menyampaikan bahwa mereka akan menghentikan penarikan dan deposit untuk aset kripto bagi seluruh penggunanya.
  • CoinDCX menjelaskan bahwa pembatasan penarikan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerangka kepatuhan dan risiko.
  • Meski begitu, pengguna masih bisa melakukan penarikan dan deposit dalam rupee seperti biasa.
  • promo

Petaka mula menggelayut di beberapa perusahaan kripto. Setelah Celsius Network mengumumkan pembatasan penarikan dana di platform-nya, kali ini bursa kripto asal India, CoinDCX mengumumkan hal yang sama. Pembatasan penarikan dilakukan di CoinDCX dengan alasan peningkatan kepatuhan.

Melalui laman resmi perusahaannya, CoinDCX menyampaikan bahwa mereka akan menghentikan penarikan dan deposit untuk aset kripto bagi seluruh penggunanya. Mereka mengaku telah melakukan pembatasan ini secara bertahap terhadap sejumlah pengguna.

Berbeda dengan Celcius yang menjadikan alasan ekstremnya aktivitas pasar sehingga memaksa perusahaan menempuh kebijakan yang memicu reaksi pasar, CoinDCX menjelaskan bahwa pembatasan penarikan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerangka kepatuhan dan risiko.

Beberapa kebijakan yang mereka sudah lakukan selama 6 bulan ke belakang ini; antara lain: meningkatkan cakupan know your customer (KYC), meningkatkan kerangka risiko untuk deposit & penarikan kripto, serta integrasi dengan alat kepatuhan dan pemantauan seperti Coinfirm, Solidus Labs, Signzy, Digilocker, dsb.

Imbas dari penyesuaian aturan tersebut membuat setiap pengguna harus menyelesaikan proses KYC di platform CoinDCX. Meski begitu, pengguna masih bisa melakukan penarikan dan deposit dalam rupee seperti biasa.

“Untuk deposit kripto, semua alamat lama di seluruh dompet masih terus aktif dan menerima dana. Perusahaan dalam proses untuk menonaktifkan akun, proses setoran dan juga penarikan INR masih berfungsi seperti biasa, di mana pengguna dapat melakukan deposit atau menarik dana melalui jalur biasa,” bunyi keterangan resmi perusahaan.

Terima Beragam Reaksi Negatif dari Pengguna

Aturan baru tersebut sontak menimbulkan gejolak. Terlebih lagi, India merupakan salah satu pasar kripto terbesar di dunia. Beberapa pengguna menanyakan perihal penarikan dana dari dompet kriptonya.

Di tengah gejolak tersebut, pasar kripto di India makin terlihat dinamis. Pasalnya, pemerintah setempat sudah sepakat untuk memberlakukan pajak senilai 30% dari penghasilan atas kripto dan 1% untuk Tax Deducted at Source (TDS) atas setiap transaksi kripto yang akan berlaku mulai 1 Juli mendatang.

Meskipun terdapat pro dan kontra terhadap aturan tersebut, nyatanya The Central Board of Direct Taxes (CBDT) sudah sepakat akan mulai melakukannya dalam waktu dekat.

Crypto Exchange Lain di India Juga Melakukan Pembatasan

Kebijakan pembatasan penarikan juga dilakukan oleh bursa kripto asal India lainnya, yakni WazirX. Perusahaan telah menghentikan layanan penarikan dan deposit melalui metode net banking apapun; mulai dari NEFT, hingga IMPS.

Bursa kripto lainnya, CoinSwitch Kuber, juga dikabarkan telah melakukan penangguhan layanan penarikan kripto, dengan alasan KYC. Platform tersebut menjelaskan bahwa penyetoran dan juga penarikan telah dinonaktifkan, karena perlu adanya kejelasan lebih lanjut dari regulator dan pembuat kebijakan.

Partner Spice Route Legal, Mathew Chacko, menuturkan, tidak adanya kerangka peraturan yang jelas membuat bursa kripto bebas menyusun dan juga menarik peraturan yang dilandasi atas keadilan dan juga efisiensi.

“Namu, jika klausulnya tidak adil, ini adalah mimpi buruk litigator. Karena adil dan tidak adil adalah istilah yang ambigu,” tuturnya.

Lebih lanjut, dijelaskan, perselisihan antara bursa dan juga penggunanya bisa diselesaikan sesuai dengan mekanisme penyelesaian perselisihan.

Beberapa pakar hukum lainnya menjelaskan bahwa bank sentral India sebenarnya sudah prihatin terhadap proliferasi bursa kripto dan investor yang tidak diatur di India. Pasalnya, bursa hanya bertindak sebagai perantara dan platform teknologi. Meskipun para pelaku usaha tidak melakukan pelanggaran peraturan, tetapi kurangnya aturan norma KYC dan anti pencucian uang untuk transaksi kripto di India dirasa perlu direkonsiliasi dengan undang-undang kontrol pertukaran India.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori