Celestia Foundation pada hari Rabu (19/10) mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan US$55 juta (Rp859,5 miliar) dalam putaran pendanaan yang dipimpin Bain Capital Crypto dan Polychain Capital.
Jajaran investor yang turut berpartisipasi termasuk Placeholder, Galaxy, Delphi Digital, Blockchain Capital, NFX, Protocol Labs, Figment, Maven 11, Spartan Group, FTX Ventures, Jump Crypto, serta sejumlah angel investor seperti Balaji Srinivasan, Eric Wall, dan Jutta Steiner. Menurut sumber yang mengetahui tentang pendanaan ini, Celestia mendapat gelar unicorn karena valuasinya diperkirakan sebesar US$1 miliar (Rp15,6 triliun).
Celestia memperkenalkan arsitektur blockchain modular untuk memecahkan tantangan penerapan dan penskalaan blockchain. Rantai khusus ini tidak terlalu dibatasi dan memecah kekakuan rantai monolitik menjadi komponen yang fleksibel, menjanjikan skala yang lebih besar, keamanan, dan desentralisasi.
Co-founder Celestia, Mustafa Al-Bassam, mengatakan bahwa blockchain modular akan menentukan dekade berikutnya dari inovasi web3. Selama dekade terakhir, dia menyebut dunia kripto telah terhambat oleh loop tidak berujung dari beragam platform smart contract layer-1 (L1) monolitik baru. Masing-masing berlomba ke bawah untuk mengorbankan desentralisasi dan keamanan demi memberikan biaya transaksi yang lebih murah.
“Web3 tidak dapat diskalakan dalam batasan kerangka kerja monolitik. Kami membayangkan ekosistem blockchain dengan lapisan ketersediaan data modular dan lingkungan eksekusi yang semuanya terintegrasi bersama. Kami percaya blockchain modular adalah generasi berikutnya dari arsitektur blockchain yang dapat diskalakan,” jelas Mustafa Al-Bassam.
- Baca Juga: Proyek Blockchain Sui Dapat Suntikan Investasi US$300 Juta dari FTX, a16z, hingga Binance
Manfaat yang Ditawarkan
Adapun Celestia dirancang untuk memberikan sejumlah manfaat utama bagi para developer web3 dalam skalabilitas, keamanan bersama, dan kedaulatan.
- Skalabilitas: Throughput yang lebih besar untuk verifikasi, karena Celestia menskalakan dengan jumlah node dalam jaringan.
- Keamanan bersama: Sejumlah blockchain sekarang dapat beroperasi dengan standar keamanan tinggi melalui lapisan keamanan umum Celestia.
- Kedaulatan: Para developer bebas memilih lingkungan eksekusi mereka sendiri, seperti EVM, Solana VM, dan lain sebagainya.
Hingga saat ini, proyek blockchain modular seperti Eclipse, Constellation, dan dYmension, telah memilih Celestia sebagai lapisan ketersediaan data mereka.
Ekosistem Celestia yang berkembang diklaim menarik proyek-proyek dari seluruh penjuru sisi kripto, termasuk rollup, infrastruktur rollup, aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan banyak lagi. Saat ini, mereka sedang mengembangkan 26 proyek di Modular Fellows yang merupakan program baru Celestia untuk mendukung dan membimbing pembangunan modular.
Celestia telah meluncurkan testnet mereka, Mamaki, pada Mei 2022. Ini menandai langkah selanjutnya dalam perjalanan mereka menuju mainnet. Adapun upgrade Mamaki dijadwalkan pada akhir Oktober 2022.
Pandangan Investor tentang Blockchain Modular Celestia
Partner di Bain Capital Crypto, Alex Evans, mengatakan bahwa desain modular membuka kunci eksperimen cepat di seluruh tumpukan aplikasi terdesentralisasi (dApp).
“Dengan meminimalkan kompleksitas lapisan dasar, Celestia menawarkan abstraksi yang lebih bersih bagi para developer dan kedaulatan yang lebih besar bagi komunitas pengguna. Laju perkembangan di komunitas Celestia sangat menakjubkan, dan kami senang mendukung ekosistem yang berkembang ini,” ungkap Alex Evans.
Sementara itu, Chris Burniske, selaku partner di Placeholder, mengatakan bahwa pada saat semua orang menyadari pentingnya app-chain dan rollup, Celestia dapat mengaktifkan keduanya, berdiri di tengah dengan ketersediaan data, dan mempercepat pergerakan modular.
“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa potongan-potongan tipis, digabungkan secara longgar, mengarah pada kecepatan gabungan inovasi yang cenderung melampaui desain yang terintegrasi secara vertikal, papar Chris Burniske.
Namun, dia menilai dibutuhkan beberapa waktu agar arsitektur seperti itu bersatu, dan ‘beberapa lapisan’ lebih penting daripada ‘lapisan data’ aman yang tipis dalam fungsionalitas, tetapi dapat diterapkan dan terukur dalam utilitasnya.
“Celestia adalah ‘lapisan data’ itu; konsensusnya bertanggung jawab penuh untuk memesan transaksi dan menjamin ketersediaan datanya, mendorong semua lapisan eksekusi dan verifikasi di atasnya. Ajaibnya, semakin banyak node yang mendukung Celestia dengan pengambilan sampel ketersediaan data, semakin besar throughput data yang aman dari sistem,” jelas partner Placeholder itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.