Trusted

CEO Binance Akui Jual Native Token FTX yang Mereka Miliki; FTT Alami Volatilitas Ekstrem

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Changpeng Zhao (CZ) mengakui akan melikuidasi atau menjual sisa token FTT yang mereka miliki.
  • CZ mengaku bahwa mereka akan mencoba melakukannya dengan cara yang meminimalkan dampak pada pasar.
  • Menanggapi langkah CZ, CEO Alameda Research mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan buyback token FTT tersebut senilai US$22 per token.
  • promo

Founder & CEO crypto exchange Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pada hari Minggu (6/11) mengakui akan melikuidasi atau menjual sisa native token FTX (FTT) yang mereka miliki.

Komunitas kripto, sebelumnya pada hari Sabtu (5/11), menilai bahwa Binance sepertinya memindahkan sisa investasi mereka di FTX, yaitu sekitar 23 juta token FTT (bernilai di atas US$500 juta). dalam persiapan untuk menjualnya.

Menurut catatan Etherscan, persentase itu setara dengan sekitar 17% dari pasokan token FTT yang beredar berdasarkan data CoinGecko.

Merespon hal ini, akun Twitter Autism Capital menulis, “Langkah menarik dari Binance. Mereka meningkatkan FUD [ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan] pada SBF [founder & CEO crypto exchange FTX] secara besar-besaran.”

Sambil berpura-pura menjadi SBF, Autism Capital mengatakan, “’Anda akan menyesali hari ini, Changpeng [CZ].’”

Terkait Binance yang dikabarkan membuang token FTT, akun Twitter Bitcoin vs. Gold pada hari Minggu (6/11) pukul 08:46 WIB menjelaskan, “Sepertinya CZ perlahan-lahan membuang FTTX senilai US$500 juta di market. Jika dia melanjutkan, banyak pinjaman Alameda Research yang didukung token FTT akan dilikuidasi yang menyebabkan spiral kematian.”

Alameda Research Mengaku Punya Kondisi Keuangan yang Kuat 

Pada hari Minggu (6/11) pukul 21:32 WIB, CEO Alameda Research, Caroline Ellison, memberikan respon terkait laporan yang menyebut bahwa Alameda Research memiliki sekitar US$14,6 miliar dalam aset mereka.

Terkait hal ini, dia menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif yang terafiliasi dengan FTX itu lebih kuat dari apa yang tercermin dalam neraca keuangan yang terbit pada hari Rabu (2/11).

“[Saya membuat] beberapa catatan [mengenai] info neraca yang beredar belakangan ini. (1) Neraca khusus itu adalah untuk sebagian entitas perusahaan kami. Kami memiliki aset lebih dari US$10 miliar yang tidak tercermin di sana. (2) Neraca memecahkan (breaks out) beberapa posisi buy terbesar kami. Kami jelas memiliki lindung nilai (hedging) yang tidak terdaftar. (3) Mengingat pengetatan di dunia kredit kripto pada tahun ini, kami telah mengembalikan sebagian besar pinjaman kami sekarang,” ungkap Caroline Ellison.

Menyambut pernyataan ini, akun Twitter WuBlockchain menulis bahwa terlepas dari klarifikasi itu semua, Caroline masih belum mengungkapkan berapa banyak dana Alameda Research yang terkait dengan FTX.

CEO Binance Akui Pihaknya Membuang Token FTT

Terkait kabar geger bahwa Binance ‘membuang’ token FTT milik mereka, CZ pada hari Minggu (6/11) pukul 22:47 WIB akhirnya memberikan komentar.

“Sebagai bagian dari keluarnya Binance dari kepemilikan saham di FTX pada tahun lalu, Binance menerima sekitar US$2,1 miliar dalam bentuk tunai, yaitu stablecoin Binance USD (BUSD) dan native token FTX (FTT). Karena pengungkapan baru-baru ini yang terkuak [terkait kepemilikan aset Alameda Research termasuk pada token FTT], kami telah memutuskan untuk melikuidasi token FTT yang tersisa di pembukuan kami, tulis CZ.

CZ mengaku bahwa mereka akan mencoba melakukannya dengan cara yang meminimalkan dampak pada market. Karena kondisi market dan likuiditas yang terbatas, pihak CZ memperkirakan ini akan memakan waktu beberapa bulan untuk diselesaikan.

“Binance selalu mendorong kolaborasi antar para pemain di industri ini. Mengenai spekulasi apakah ini tindakan melawan pesaing, [saya katakan] ini bukan hal itu. Industri kami masih dalam tahap awal dan setiap kali proyek gagal secara publik, itu merugikan setiap pengguna dan setiap platform. Kami biasanya memegang token kripto untuk jangka panjang, dan kami telah memegang token FTT selama ini. Kami tetap transparan dengan tindakan kami,” urai CZ.

Alameda Research Siap Beli Token FTT yang Dibuang sang CEO Binance

Menyambut hal ini, Caroline menulis, “CZ, jika Anda Ingin meminimalkan dampak market pada penjualan token FTT Anda, Alameda Research akan dengan senang hati membeli semuanya dari Anda hari ini seharga US$22 [per token]!”

Sejumlah akun Twitter mengingatkan bahwa cuitan dari Caroline memiliki ‘energi yang sama’ ketika SBF membuat sebuah pernyataan pada 10 Januari 2021.

“Saya akan membeli token Solana (SOL) sebanyak yang Anda miliki, sekarang, seharga US$3 [per token]. Jual ke saya semua yang Anda inginkan, lalu pergilah,” tulis SBF waktu itu.

Menanggapi pernyataan CEO Alameda Research, akun Twitter Ran Neuner menulis, “Bukan rahasia lagi bahwa Alameda telah memanfaatkan token FTT. Dengan tekanan jual yang cukup, mereka bisa menghadapi likuidasi. Pada tahap ini, kita semua harus berharap ini tidak terjadi!”

Cory Klippsten yang merupakan CEO Swan Bitcoin mempertanyakan apakah pihak SBF memiliki dana senilai lebih dari US$500 juta dalam skema untuk membeli token FTT.

Sebagai informasi, Jump Trading dilaporkan sejak hari Kamis (3/11) mulai mengirim dana dalam bentuk stablecoin USD Coin (USDC) ke FTX. Sebenarnya, Jump Trading telah sering melakukan hal ini. Namun, perbedaannya adalah, pada periode waktu ini mereka mengirim 10 juta USDC dalam satu transaksi. Kemudian dalam 24 jam terakhir, Jump Trading mengirim 16 juta USDC dan 15 juta USDC, disamping sejumlah transaksi lainnya ke FTX dalam kisaran jutaan token kripto.

Menyambut hal ini, akun Twitter The Data Nerd pada hari Minggu (6/11) pukul 18:45 WIB mengurai bahwa dalam 12 jam terakhir, Jump Trading (37,3 juta) dan Alameda Research (66 juta) telah menyetorkan sejumlah besar stablecoin ke FTX. Dia bertanya, “Apakah mereka mencoba membeli token FTT?”

FTX & Alameda Research Hadapi Serangan FUD?

Perlu diketahui, sejumlah akun Twitter, termasuk Worst Contrarian, sejak hari Minggu (6/11) pagi menyatakan bahwa mereka mendengar desas-desus tentang FTX yang menghadapi ‘kebangkrutan’.

Akun Twitter lainnya, Duo Nine, menulis, “Binance memindahkan 23 juta token FTT (mereka adalah investor FTX). Jika dumping dimulai, harga FTT akan turun, [yang merupakan] nilai jaminan yang dipegang oleh Alameda Research. Ini adalah bagaimana margin call dan kaskade [penurunan secara besar-besaran] likuidasi dimulai. Harga token FTT tampaknya mendapat banyak volume jual akhir-akhir ini.”

Terkait kabar menggegerkan komunitas kripto ini, sebuah akun Twitter dengan nama sol.vanilla pada hari Minggu (6/11) pukul 22:32 WIB memberikan tanggapannya.

Dia menjelaskan, “Apa yang saya baca dan pahami dalam cerita FUD pada token FTT ini adalah, seseorang membocorkan sebagian informasi Alameda, mengarang cerita bahwa di neraca dan liabilitas Alameda lebih besar dari asetnya, lalu menyewa serangkaian akun Twitter di dalam komunitas kripto yang berbeda untuk mengisi cerita ini. Selain terus mengatakan betapa jahatnya dan bankrutnya FTX dan Alameda, mereka juga menyiratkan betapa bagusnya Binance dan mereka mengalihkan dana ke sana.”

Sebagai pengingat kembali, CoinDesk menerbitkan tentang uraian neraca keuangan Alameda pada hari Rabu (2/11). Pada hari Kamis (3/11), akun Twitter Duo Nine menulis, “ternyata, SBF memiliki miliaran aset di bawah Alameda Research yang terdiri dari token FTT yang dikeluarkan oleh bisnisnya yang lain yaitu FTX. Cetak US$3 miliar dalam token FTT dari nol, kirim ke Alameda sebagai jaminan. FREE CASH! [Rasanya seperti] Terra vibe.”

Kemudian pada hari Jumat (4/11), akun Twitter @MikeBurgersburg menulis, “Apakah penelitian Alameda Research Buruk? Menurut dokumen yang baru-baru ini dibocorkan, keuangan perusahaan ini bergantung pada skema yang sama yang menghancurkan Celsius Network. Apakah hasilnya akan berbeda untuk SBF?”

Maju ke depan pada hari Minggu (6/11) pukul 23:21, Autism Capital menulis, “Dumping token FTT ‘yang terkoordinasi’ mencoba memberi sinyal ‘tidak percaya’ kepada SBF untuk mempromosikan CZ.”

Menyikapi hal ini, mantan Co-CEO Alameda Research, Sam Trabucco, pada Senin (7/11) dini hari merespon dengan mengatakan, “Gila, bagaimana orang langsung 100% percaya setiap cerita ‘berita’ buruk yang mereka lihat.”

Token FTT Hadapi Volatilitas Ekstrem

Terkait desas-desus yang menghantam SBF serta pihaknya di FTX dan Alameda Research, token FTT menghadapi volatilitas yang ekstrem.

CoinGecko mencatat token FTT menyentuh harga US$24,8 pada hari Minggu (6/11) pukul 21:51 WIB. Kemudian pada pukul 22:51 WIB, token FTT turun ke posisi US$21,96.

Harga token FTT dilaporkan sempat turun sekitar 14% selama periode 24 jam yang disebut merupakan harga terendah sejak Juni 2022. Pada saat berita ini ditulis, harga FTT rebound di sekitar level $22,5 per token.

Masing-masing dari Binance dan CoinDCX diketahui selama 24 jam terakhir menyumbang sekitar 7% dalam volume perdagangan token FTT. Sementara sekitar 67% volume perdagangan FTT terjadi di XT.COM.

SBF: Make Love (and Blockchain), Not War

Sebagai informasi, Binance mengumumkan bahwa mereka berinvestasi di FTX pada Desember 2019. Dalam laporan Forbes pada Juli 2021, CZ mengatakan bahwa sekitar pada waktu itu Binance telah melepaskan kepemilikan sahamnya di FTX.

“Kami telah melihat pertumbuhan yang luar biasa dari mereka. Kami sangat senang dengan itu, tetapi kami telah keluar sepenuhnya,” urai CZ.

Dia menjelaskan bahwa keputusan itu sebagian dari siklus investasi normal dan mengatakan itu diselesaikan dengan baik.

“Kami masih berteman, tetapi kami tidak lagi memiliki hubungan dalam saham (equity relationship),” imbuh CZ.

Maju pada Senin (7/11) dini hari, dalam kesempatan membahas produk FTX bernama SEND yang memungkinkan orang-orang mengirim kripto ke alamat email atau nomor HP, SBF mengatakan bahwa layanan ini bekerja di dalam negeri dan internasional serta bekerja untuk kerabat dan kolega para pengguna FTX.

“Karena, begitulah cara kerja blockchain. Itu hanya bekerja. Saya [kali ini] menulis thread yang berbeda. Namun, saya menarik nafas dalam-dalam dan mengingatkan diri sendiri tentang sesuatu yang sebaiknya kita semua ingat, bahwa kita semua bersama-sama, dan saya berharap yang terbaik untuk semua orang mendorong industri ini maju,” tulis SBF.

Sang CEO FTX ini pun menyematkan reaksinya terkait ‘rumor hangat’ dengan mengungkapkan, “Karena saya sangat menghormati apa yang telah kalian lakukan untuk membangun industri ini seperti yang kita lihat sekarang, apakah kita menggunakan metode yang sama atau tidak. [Hal ini juga] termasuk dengan CZ. Pokoknya, seperti biasa, saatnya membangun. Make love (and blockchain), not war.”

Bagaimana pendapat Anda tentang pengakuan sang CEO Binance yang menjual sisa token FTT milik perusahaannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori