Brian Armstrong, CEO dari crypto exchange Coinbase, pada hari Kamis (9/2) mengaku bahwa pihaknya mendengar rumor bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) ingin menyingkirkan crypto staking di Negeri Paman Sam bagi pelanggan ritel.
“Saya harap bukan itu masalahnya, karena saya yakin ini akan menjadi jalan yang buruk bagi AS jika itu dibiarkan terjadi,” jelas Armstrong.
Baginya, staking adalah inovasi yang sangat penting dalam kripto. Ini memungkinkan para pengguna untuk berpartisipasi langsung dalam menjalankan jaringan kripto terbuka, khususnya bagi blockchain yang mengandalkan konsensus Proof-of-Stake (PoS).
Staking dinilai membawa banyak peningkatan positif pada dunia kripto, termasuk skalabilitas, peningkatan keamanan, dan pengurangan jejak karbon. Dengan dasar ini, Brian Armstrong meyakini bahwa crypto staking bukan sebuah produk sekuritas (efek).
“Kita perlu memastikan bahwa teknologi baru didorong untuk tumbuh di AS, dan tidak tertahan oleh kurangnya ‘aturan yang jelas’. Dalam hal layanan keuangan dan web3, adalah urusan ‘keamanan nasional’ bahwa kemampuan ini dibangun di AS,” imbuh Brian Armstrong.
Menurutnya, regulasi dengan cara ‘penegakan’ tidak berhasil. Pasalnya, hal ini justru mendorong perusahaan-perusahaan untuk beroperasi di lingkungan offshore di negara yang memberikan regulasi dan pengawasan yang lebih longgar, seperti pilihan FTX memilih kantor pusat di Bahama.
“Semoga kita dapat bekerja sama untuk menerbitkan ‘peraturan’ yang jelas untuk industri ini, dan menghasilkan solusi yang masuk akal yang melindungi konsumen sambil menjaga inovasi dan kepentingan keamanan nasional di AS,” tutupnya.
Coinbase dan Bisnis Crypto Staking
Pada Agustus 2022, Coinbase mengungkapkan bahwa pihaknya sedang diselidiki oleh SEC atas program crypto staking yang mereka tawarkan.
Sebagai catatan, total pendapatan Coinbase sepanjang 9 bulan pada tahun 2022 mencapai US$2,56 miliar. Dari angka itu, 8,3% pendapatan yang dihasilkan Coinbase berasal dari produk crypto staking atau blockchain rewards.
Menurut laporan Staked dan Kraken, blockchain PoS, konsensus yang memungkinkan hadirnya crypto staking, menyumbang sekitar 23% dari total nilai market aset digital pada akhir tahun 2022. Laporan itu memperkirakan nilai crypto staking mencapai sekitar US$42 miliar.
Kraken Diselidiki SEC Terkait Produk Sekuritas (Efek) Tidak Terdaftar
Dalam waktu yang berdekatan sebelum muncul pernyataan dari CEO Coinbase, Bloomberg melaporkan pada hari Kamis (9/2) bahwa Kraken terseret dalam penyelidikan yang dilakukan oleh regulator keuangan AS mengenai soal apakah crypto exchange itu melanggar regulasi tentang sekuritas (efek) terkait penawaran tertentu kepada klien di Negeri Paman Sam.
SEC menyelidiki apakah Kraken menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar. Penyelidikan ini disebut berada pada tahap lanjut dan dapat mengarah pada penyelesaian dalam beberapa hari mendatang.
Masih tidak jelas mengenai aset kripto atau penawaran produk mana yang menarik perhatian regulator AS. Meski demikian, penyelidikan SEC tidak selalu mengarah pada tindakan penegakan, tetapi dapat mengakibatkan perusahaan dan individu membayar denda dan menghadapi hukuman lainnya.
Kraken menawarkan sekitar lebih dari 200 kripto, meski tidak jelas berapa banyak aset kripto yang tersedia untuk diperdagangkan oleh klien mereka di market AS. Selain itu, pengguna Kraken juga bisa mendapatkan reward pada kepemilikan aset kripto tertentu melalui produk crypto staking.
Setiap tindakan terhadap Kraken dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi industri kripto. Penyelesaian persoalan Kraken dengan SEC dapat menekan perusahaan kripto lain untuk menyelesaikan kesepakatan yang serupa dengan regulator.
Kesabaran SEC Semakin Menipis?
Kabar yang mengkahwatirkan ini datang ketika SEC pada Desember 2022 mengklaim bahwa mereka ‘baru saja memulai’ tindakan keras terhadap para perusahaan kripto yang menolak untuk mematuhi aturannya.
Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kesabaran SEC semakin menipis bagi para crypto exchange dan perusahaan lain yang mengabaikan peraturan mereka.
Daripada mendorong lahirnya aturan baru bagi industri kripto, Gary Gensler meminta para perusahaan kripto mematuhi persyaratan SEC yang ada seperti bagi bursa, broker–dealer, dan perusahaan publik.
Pada September 2022, Gensler sempat mengatakan bahwa kripto dan pihak perantara seperti crypto exchange yang memungkinkan holder kripto untuk staking kripto mereka, mungkin lulus ‘tes kunci’ yang digunakan oleh pengadilan untuk menentukan apakah suatu aset adalah sekuritas (efek) atau tidak.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.