Lihat lebih banyak

Ketua SEC AS: Tindakan Keras bagi Perusahaan Kripto Baru Saja Dimulai

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC Amerika Serikat mengklaim ‘baru saja memulai’ tindakan keras terhadap para perusahaan kripto yang menolak untuk mematuhi aturannya.
  • Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan bahwa kesabaran pihaknya semakin menipis bagi para crypto exchange dan perusahaan lain yang mengabaikan peraturan mereka.
  • Selain itu, Gensler juga memperingatkan tentang sejumlah praktik yang merajalela di industri kripto.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) mengklaim ‘baru saja memulai’ tindakan keras terhadap para perusahaan kripto yang menolak untuk mematuhi aturannya.

Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Kamis (22/12) bahwa kesabaran SEC semakin menipis bagi para crypto exchange dan perusahaan lain yang mengabaikan peraturan mereka.

Hanya beberapa jam sebelumnya, regulator ini telah mengajukan gugatannya terhadap co-founder dan Chief Technology Officer (CTO) FTX, Gary Wang, serta CEO Alameda Research, Caroline Ellison, atas dugaan peran mereka dalam aksi penipuan FTX Group yang dipimpin Sam Bankman-Fried (SBF).

“Landasan pacu semakin pendek untuk mulai mengikuti aturan dan mendaftar ke SEC. Kasino di ‘Wild West’ [merujuk pada dunia kripto] ini adalah perantara yang tidak patuh,” jelas Gary Gensler.

Meskipun dia menolak untuk mengidentifikasi sejumlah perusahaan yang menghadapi pengawasan, atau mengomentari ke mana penyelidikan FTX selanjutnya, Gary Gensler memperingatkan tentang sejumlah praktik yang merajalela di industri kripto.

Selama satu setengah tahun terakhir, sang Ketua SEC berpendapat bahwa sebagian besar token kripto sebenarnya hanya perdagangan sekuritas (efek) yang tidak terdaftar di blockchain. Dia mengatakan pihak-pihak yang menerbitkan token kripto itu harus mengikuti aturan perdagangan dan investasi yang keras dari regulator.

Fungsi Platform Kripto yang Disoroti SEC

Gary Gensler menyoroti tentang fungsi ‘penyimpanan aset’ hingga market maker di platform kripto.

Dia pun mengatakan dana klien sering tidak ‘dipisahkan’ dengan benar. Ini adalah masalah yang mendapat banyak perhatian setelah FTX ketahuan melakukan praktik tersebut, dengan memungkinkan dana nasabah diakses dan digunakan oleh Alameda.

SEC menuduh CEO dan CTO FTX, serta CEO Alameda berpartisipasi dalam skema bertahun-tahun untuk menipu investor dengan menggembar-gemborkan FTX sebagai crypto exchange yang aman. Sementara itu, pada saat yang sama, mereka mengalihkan dana pelanggan ke perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda serta menyembunyikan risiko dan masalah lainnya.

Gary Gensler turut mempermasalahkan apa yang disebut sebagai laporan bukti cadangan atau Proof of Reserves (PoR) yang diterbitkan oleh sejumlah crypto exchange dalam rangka membuktikan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk mendukung simpanan pelanggan.

Bagi Ketua SEC, hal tersebut tidak memenuhi pengungkapan yang diperlukan untuk melindungi investor.

“Bukti cadangan PoR bukanlah akuntansi penuh atas aset dan liabilitas perusahaan. Hal itu juga tidak memenuhi pemisahan dana pelanggan berdasarkan undang-undang sekuritas,” terang Gary Gensler.

Secara lebih luas, dia mengisyaratkan bahwa regulator tetap fokus pada pencatatan keuangan perusahaan kripto.

“Ada beberapa di bidang ini yang telah berbicara tentang cara untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa kripto mereka benar-benar ada. Mereka harus melakukannya dengan mematuhi layanan penyimpanan aset yang telah teruji waktu, pemisahan aturan dana pelanggan, dan aturan akuntansi,” tegas Gary Gensler.

Lebih Baik Gunakan Aturan yang Sudah Ada

Dia mendorong untuk mengatur perusahaan kripto dengan aturan yang sama, yang berlaku bagi saham dan obligasi, daripada menerbitkan peraturan baru untuk sektor kripto.

Hal ini membuatnya berselisih dengan beberapa anggota parlemen AS yang menyatakan bahwa kehancuran FTX menunjukkan bahwa kripto membutuhkan seperangkat pagar pembatasnya sendir. Selain itu, tragedi FTX menunjukkan bahwa strategi penegakan Gary Gensler dan timnya bergerak terlalu lambat untuk menghentikan FTX agar tidak hancur.

Daripada mendorong lahirnya aturan baru, Gary Gensler meminta para perusahaan kripto mematuhi persyaratan SEC yang ada seperti bagi bursa, brokerdealer, dan perusahaan publik.

“Saya sangat bangga dengan apa yang telah kami lakukan,” ungkap Gary Gensler.

Perlu diketahui, dia telah menambah lebih banyak pengacara penegak hukum ke unit kripto di SEC. Selain itu, mengubah strategi litigasi SEC dari berfokus pada token kripto satu per satu, menjadi ke platform yang menjual kripto kepada investor. Alasannya, ada lebih dari 10.000 kripto yang eksis, tetapi hanya segelintir platform utama yang melayani investor AS.

Sebagai informasi, Gary Gensler menjabat sebagai Ketua SEC sejak April 2021. Sejak 2018, SEC dilaporkan telah mengajukan atau menyelesaikan lebih dari 90 tuntutan hukum terkait dengan kripto. Lebih dari 30 tuntutan itu berasal dari era Gary Gensler.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori