Di tengah ramainya percakapan tentang kehancuran spektakuler proyek Terra-LUNA-UST yang terjadi selama pekan kedua Mei 2022, ternyata ada satu orang yang absen dari ‘pesta’ ini. Dia adalah Mike Novogratz, salah satu investor dalam ekosistem Terra.
Setelah tidak membuat tweet sejak 8 Mei, tepat ketika momen kehancuran stablecoin TerraUSD (UST) dan native token Terra (LUNA) sedang berlangsung, founder & CEO perusahaan investasi kripto Galaxy Digital itu akhirnya memecah keheningan pada 18 Mei dengan membagikan sebuah memo kepada pemegang saham, pemangku kepentingan, serta komunitas kripto.
Mike Novogratz yang biasanya menulis satu tweet per hari mengatakan, “Saya telah menghabiskan seminggu terakhir untuk merenungkan ekonomi dan market kripto, industri kami, dan tempat Galaxy Digital ada di dalamnya.”
Galaxy Digital telah berinvestasi di ekosistem Terra sejak kuartal IV/2020, sebelum aset digital tersebut masuk dalam jajaran 10 besar proyek kripto. Baik Galaxy Digital dan Mike Novogratz mengucurkan suntikan dana ke Terra. Bahkan, Novogratz pada Januari 2022 sempat membagikan foto lengan bertato bergambar serigala yang melolong di depan bulan dengan tulisan ‘Luna’.
Alasan Galaxy Digital Berinvestasi di Ekosistem Terra
Novogratz menguraikan tesis Galaxy Digital yang memutuskan untuk berinvestasi di Terra karena berpusat di sekitar perluasan sistem pembayaran asli blockchain.
“Pada saat itu, kami memahami bahwa aplikasi Chai, yang dibuat di Terra, memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna dan merupakan 5 aplikasi keuangan teratas di Korea Selatan yang kami anggap memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan,” jelas Novogratz dalam surat itu.
Mereka tertarik dengan proyek Terra karena menemukan real-world use case. Sejak berinvestasi pada 2020, ekosistem Terra berkembang secara signifikan.
“Ketika kami melakukan investasi dalam ekosistem, kami mencari tim pendiri yang didorong dengan ide unik dan mengikuti penggunaan proyek itu. Antara lain, kami menganalisis keterlibatan para developer, dukungan investor, dan aktivitas jaringan. Terra, blockchain yang mendasarinya, memiliki ratusan proyek yang dibangun di atasnya dan daftar investor kelas dunia. Ide awalnya mendapatkan daya tarik yang serius,” lanjut Novogratz.
- Baca Juga: Di Tengah ‘Kehancuran’ Proyek Terra, Justin Sun Yakin Stablecoin Algoritmik Masih Bisa Berhasil
Uraian Novogratz tentang Kehancuran Spektakuler Terra-LUNA-UST
Lantas, apa pendapatnya mengenai insiden yang terjadi baru-baru ini? Untuk memulai, Novogratz menjelaskan latar belakang makro global yang telah masuk dalam fase ‘brutal’ dalam semua aset berisiko pada tahun 2022.
“Pertumbuhan saham dengan arus kas negatif turun sebanyak 50% sampai 70% tahun ini. Kripto berada di bawah tekanan, dengan aset inti seperti BTC dan ETH masing-masing turun sekitar 58% dari tertinggi sepanjang masa, serta altcoin turun rata-rata 80% dari tertinggi sepanjang masa,” katanya.
Tidak berhenti sampai di sana, para bankir sentral (central bankers) sedang dalam tahap awal untuk melepaskan gelembung likuiditas besar-besaran, didorong oleh suntikan kebijakan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya ke ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS), yang telah menopang semua aset berisiko termasuk kripto.
Novogratz mengatakan, “Etos ‘free money forever’ dalam dekade terakhir telah membuat kita menghadapi serangan inflasi terbesar sejak tahun ’70-an. Banyak aset yang mengalami kenaikan meroket dalam periode sejak pandemi Covid-19, kemudian mengalami koreksi yang berarti dan berkorelasi.”
Latar belakang makro ini memberi tekanan pada token LUNA dan cadangan yang ditahan untuk mendukung stablecoin UST. Pertumbuhan UST telah meledak dari hasil 18% yang ditawarkan dalam Anchor Protocol, yang akhirnya membanjiri penggunaan lain dari blockchain Terra.
Downward pressure atau tekanan ke bawah pada aset cadangan serta ditambah dengan penarikan UST di Anchor Protocol, memicu skenario stres yang mirip dengan ‘run on the bank’ atau penarikan dana besar-besaran dari sebuah institusi keuangan. Sehingga, cadangan tidak cukup untuk mencegah keruntuhan stablecoin UST serta efek domino ke token LUNA.
Galaxy Digital Mampu Bertahan & Move-on?
Novogratz menegaskan bahwa Galaxy Digital akan mampu bertahan dari kehancuran karena melakukan empat hal; yaitu: diversifikasi portofolio, take profit di setiap momentum yang ada, menggunakan kerangka manajemen risiko, dan memahami bahwa investasinya akan dipengaruhi oleh peristiwa makro.
Namun, itu tidak berarti bahwa keruntuhan Terra tidak akan menyakitkan. Pada tanggal 31 Desember 2021, Galaxy Digital memegang lebih dari US$400 juta di LUNA, token yang pernah bernilai lebih dari US$100 dan sekarang hanya berharga kurang dari satu sen.
Kripto bergerak dalam siklus, dan Novogratz serta Galaxy Digital baru saja menyaksikan yang besar. “Dengan lini bisnis kami yang terdiversifikasi, Galaxy Digital tetap dalam posisi modal dan likuiditas yang kuat. Kami memiliki posisi yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Novogratz.
Hal yang terpenting, Galaxy Digital dan Novogratz sepenuhnya fokus untuk terus mendukung ekosistem kripto karena ‘kebutuhan akan inovasi’ yang mendemokratisasikan akses ke kepemilikan serta meningkatkan kepercayaan dan transparansi lebih besar dari sebelumnya.
“Saya sangat percaya sekarang, lebih dari sebelumnya, bahwa revolusi kripto akan tetap ada. Bersama-sama, kita akan melewati badai ini dan menjadi lebih kuat,” katanya.
Mengenai hikmah yang dapat diambil secara personal, Novogratz berkata, “Tato saya akan selalu menjadi pengingat bahwa investasi ventura membutuhkan kerendahan hati.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.