Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, mendorong masyarakat untuk lebih memahami teknologi blockchain dan juga aset kripto. Menurutnya, hal itu penting sebagai langkah global untuk mempersiapkan masuk ke era industri 4.0.
Pemerintah Indonesia juga sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk memanfaatkan inti dari teknologi kripto tersebut. Terlepas dari desain dan jenis blockchain yang akan digunakan, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter tertinggi diketahui tengah memulai proyek mata uang digital yang dinamakan proyek Garuda.
Setelah merilis whitepaper pada 30 November 2022 lalu, BI melangkah lebih jauh dengan melakukan piloting dan juga simulasi penerapan mata uang digital bertenaga blockchain secara internal pada Maret lalu.
Pengembangan blockchain tidak hanya dilakukan oleh Indonesia. Setidaknya terdapat 134 negara yang juga melakukan penjajakan terkait mata uang digital bank sentral (central bank digital currency / CBDC).
“Blockchain adalah langkah global yang perlu dipelajari dengan seksama, meskipun tidak semua orang perlu berinvestasi di dalamnya,” ujar Oscar.
Ke Depan, Masyarakat Bisa Tak Sadar Telah Menggunakan Blockchain
Chief Technology Officer (CTO) Indodax, William Sutanto, pernah mengatakan bahwa teknologi blockchain merupakan bagian dari revolusi industri yang membuat proses menjadi lebih terintegrasi. Bahkan, dia percaya bahwa ke depannya, masyarakat tidak akan menyadari bahwa teknologi yang mereka gunakan sudah mengandung blockchain lantaran perkembangannya semakin natural.
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga memandang hal yang sama. Menurutnya, aset kripto yang menggunakan blockchain, khususnya Bitcoin, mampu mempercepat inklusi keuangan dan mendemokratisasi sistem keuangan.
Namun, dirinya mengakui bahwa perlu waktu yang cukup untuk membuat ekosistem tersebut berkembang. Ini membutuhkan keseimbangan antara regulasi, perlindungan investor, manajemen risiko, dan kontrol pemerintah yang kuat.
Ditambah, masih banyak pandangan yang menganggap bahwa seluruh barang berharga harus memiliki bentuk fisik. Padahal, saat ini dunia sudah memasuki era di mana banyak barang telah berubah menjadi bentuk digital.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya, menambahkan bahwa pihaknya mendukung penyesuaian regulasi aset kripto.
“Langkah itu penting untuk memperkuat pasar keuangan dan memastikan bahwa masyarakat memahami risiko dan peluang dari investasi kripto,” ungkapnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.