Ryan Selkis, pendiri dan CEO dari penyedia crypto market intelligence Messari, pada hari Jumat (17/3) memperkirakan bahwa harga Bitcoin (BTC) akan menyentuh US$100.000 (sekitar Rp1,5 miliar) dalam 12 bulan ke depan.
Sang CEO Messari menilai akan ada lebih banyak bank yang gagal dalam beberapa minggu ke depan. Alasan pandang bullish yang muncul darinya berpusat pada potensi akuisisi sejumlah Bitcoin oleh institusional. Sebab, Bitcoin dapat dianggap sebagai uang sehat di tengah devaluasi mata uang fiat dolar Amerika Serikat (USD).
Berdasarkan hal ini, dia mencatat bahwa perusahaan, seperti MicroStrategy, dapat bergabung dalam akumulasi kripto lebih cepat daripada regulator federal AS yang dapat menutup akses itu.
“Ini adalah taruhan optimis di masa depan. Sebab, Bitcoin diperlakukan sebagai rakit penyelamat dan opsi keluar yang damai. Namun, kuncinya adalah membuat institusional dapat membelinya dan mempertahankannya bersama kita. [Hal ini merupakan] skenario kasus terbaik saat ini,” jelas Ryan Selkis.
Sebelumnya, Ryan Selkis mendorong agar Kongres AS harus menentang setiap dan semua upaya untuk melarang, membatasi penggunaan, atau kepemilikan pribadi atas Bitcoin dan aset digital lainnya.
Selain itu, di menyerukan agar Kongres AS menentang setiap dan semua upaya untuk secara tidak adil menargetkan atau menghalangi pengembangan, aksesibilitas, serta keamanan Bitcoin dan teknologi aset digital lainnya.
Harga BTC di Tahun 2023 Beri Sinyal Positif
Sangking optimisnya, dia bertanya kepada followers-nya di Twitter, negara bagian AS mana yang akan menjadi yang pertama menambahkan Bitcoin ke kas mereka. Ada yang menjawab negara bagian AS itu bisa saja Texas, Wyoming, hingga Florida.
Sebagai pengingat, harga Bitcoin telah menurun sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa di atas US$68.000 pada November 2021. Namun, memasuki tahun 2022, crypto winter memukul harga Bitcoin hingga jatuh di bawah US$20.000, terlebih lagi ketika crypto exchange FTX mengalami kehancuran pada November lalu.
Kini pada tahun 2023, harga Bitcoin kembali berada di atas US$20.000 dan telah menyentuh di atas level US$26.000.
Ada yang Prediksi Harga 1 Bitcoin Bisa Tembus US$10 Juta
Menariknya, perkiraan bahwa harga Bitcoin akan melesat tidak hanya datang dari CEO Messari.
Pada 31 Januari lalu, ARK Invest yang merupakan perusahaan manajemen investasi menyatakan bahwa mereka tetap percaya bahwa harga Bitcoin akan mencapai lebih dari US$1 juta pada tahun 2030 atau naik di atas 4.000% dibandingkan dengan harga BTC saat ini.
Efek domino dalam crypto winter yang disebabkan oleh ‘rekanan terpusat’ seperti crypto exchange FTX pada tahun 2022, justru telah meningkatkan proposisi nilai Bitcoin yaitu pada desentralisasi, kemampuan audit, dan transparansi.
Adapun ARK Invest memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$1,48 juta (sekitar Rp22 miliar) pada akhir tahun 2030. Ini merupakan prospek yang paling bullish mereka. Sementara itu, prospek bearish mereka tetap tinggi dengan harga Bitcoin menyentuh US$258.500. Di antara potensi bullish dan bearish, ARK Invest memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai US$682.800.
Tidak hanya ARK Invest, Adam Back, yang merupakan CEO dari perusahaan infrastruktur Bitcoin Blockstream, pada 12 Februari lalu turut membuat prediksi bahwa harga 1 bitcoin bisa mencapai US$10 juta saat akhir halving ke-6 pada tahun 2032.
Perkiraan itu berlandaskan dari harga Bitcoin yang naik dua kali lipat dari tahun ke tahun, rata-rata sejak 2013. Dia menjelaskan bahwa jika tren itu berlanjut, harga Bitcoin akan mencapai US$10 juta bersama dengan market cap sekitar US$200 triliun (seperti prediksi Hal Finney, sosok pertama setelah Satoshi Nakamoto yang menjalankan node Bitcoin) dalam waktu 9 tahun.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.