CEO Soros Fund Management, Dawn Fitzpatrick, mengaku optimis dengan industri kripto, meski ada tindakan keras regulator Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan crypto native, seperti Binance dan Coinbase; serta di tengah crypto winter yang masih belum reda.
Sebagai informasi, Soros Fund Management adalah perusahaan investasi yang menangani kumpulan modal mencapai sekitar US$30 miliar, yang sebagian besar dimiliki oleh miliarder George Soros.
“Kripto tetap ada di sini,” kata sang CEO Soros Fund Management itu dalam acara Bloomberg Invest di New York, AS, yang berlangsung dari 6 hingga 8 Juni 2023.
Peluang Besar bagi Perusahaan Keuangan Konvensional
Menurutnya, apa yang terjadi akhir-akhir ini di industri kripto jelas sebuah kemunduran. Namun, Dawn Fitzpatrick itu berpikir bahwa saat ini adalah peluang besar bagi perusahaan keuangan petahana yang sudah ada lebih dulu untuk benar-benar memimpin dalam adopsi kripto.
Fitzpatrick mengharapkan para perusahaan keuangan yang mapan mengambil alih industri kripto karena kepercayaan investor pada beberapa platform native kripto berkurang.
Dia juga menyinggung fakta tentang rata-rata konsumen dan trader yang kemungkinan besar justru akan mendapatkan manfaat dari perubahaan kondisi di industri kripto. Sebab, lembaga keuangan tradisional (TradFi) memisahkan aset klien dengan benar.
Klaim Pengembangan Kripto Saat Ini Salah Urus
CEO Soros Fund Management itu mengakui ada beberapa ironi pada gagasan tentang perusahaan keuangan tradisional yang memimpin pasar kripto. Sebab, industri ini dimaksudkan untuk disrupsi, desentralisasi, dan munculnya para institusi baru.
Meski begitu, Dawn Fitzpatrick punya pandangan menarik bahwa pengembangan kripto sampai saat ini sebagian salah urus.
Dia mengklaim bahwa, “Terutama berita utama beberapa hari terakhir, jelas platform native kripto akan mendapat manfaat dari adanya orang dewasa di ruangan ini. Hanya ada norma-norma lama dan sederhana tentang bagaimana Anda memperlakukan aset pelanggan.”
- Baca Juga: Cboe Dapat Persetujuan dari CFTC untuk Tawarkan Perdagangan Kripto Berjangka dengan Margin
Gugatan SEC Soroti Praktik Bisnis Perusahaan Crypto Native
Pernyataan dari CEO Soros Fund Management memang terdengar kontroversial dan menyakitkan bagi perusahaan crypto native. Namun, apa yang dia sampaikan merujuk pada praktik umum yang telah ada di dunia keuangan konvensional.
Sebagai catatan, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengajukan 13 tuntutan terhadap entitas Binance global, Binance.US, dan Changpeng ‘CZ’ Zhao selaku CEO perusahaan.
Gugatan itu termasuk tuduhan mengoperasikan bursa, broker-dealer, dan lembaga kliring, yang tidak terdaftar; salah mengartikan kontrol dan pengawasan perdagangan pada platform Binance.US; serta penawaran dan penjualan produk sekuritas (efek) yang tidak terdaftar.
Terkait gugatan itu, Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan bahwa pihaknya menuduh Binance terlibat dalam jaringan penipuan yang luas, konflik kepentingan, kurangnya pengungkapan, dan penghindaran hukum yang diperhitungkan.
Sementar itu, SEC menggugat Coinbase atas tuduhan mengoperasikan platform perdagangan aset kripto sebagai bursa efek, broker, dan agen kliring nasional yang tidak terdaftar.
SEC juga menuduh Coinbase gagal mendaftarkan penawaran dan penjualan program staking mereka. Setidaknya sejak 2019, Coinbase diklaim telah menghasilkan miliaran dolar AS (USD) secara tidak sah dengan memfasilitasi pembelian dan penjualan aset kripto yang menurut SEC adalah produk sekuritas tidak terdaftar.
Pihak SEC sedang mencari perintah yang mengharuskan Coinbase untuk mematuhi undang-undang (UU) sekuritas AS, dan menyerahkan apa yang dikatakan oleh agensi itu sebagai keuntungan yang diperoleh secara tidak sah.
Perusahaan Keuangan Konvensional Pantau Bull Run Kripto Berikutnya?
Terkait pandangan optimis Soros Fund Management pada industri kripto, komunitas kripto pun membuat penafsiran.
Misalnya, akun Twitter Will Clemente yang memiliki 682,9 ribu followers mengatakan tindakan keras regulator adalah untuk menghancurkan perusahaan crypto native dan membuka jalan bagi para perusahaan keuangan tradisional yang tidak siap dengan reli market kripto pada tahun 2021.
Mundur pada 24 Mei lalu, analis JPMorgan menilai bahwa permintaan investor ritel terhadap Bitcoin kemungkinan akan tetap kuat selama setahun mendatang menjelang momen Bitcoin halving berikutnya yang terjadi pada sekitar April 2024.
Bitcoin halving adalah pengurangan separuh dari hadiah yang diberikan kepada para Bitcoin miner yang berhasil menambahkan blok baru di blockchain Bitcoin. Saat ini, hadiah per blok bagi Bitcoin miner adalah 6,250 BTC. Setelah Bitcoin Halving berikutnya, hadiah per blok adalah 3,125 BTC.
Momen Bitcoin halving menjadi penting karena hal tersebut diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga Bitcoin, berdasarkan pertimbangan data historis serta karena adanya permintaan yang lebih tinggi dan peningkatan nilai yang sesuai.
Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, menyebut bahwa, “Bitcoin halving secara mekanis akan menggandakan biaya produksi Bitcoin hingga harganya [dapat naik] menjadi sekitar US$45.000 per BTC, dan menciptakan efek psikologis yang positif.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.