Trusted

Eksklusif Cerita Co-founder Mythical Beings Memanifestasikan Beragam Kebaikan dalam Sebuah Proyek NFT

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam hembusan lembut angin laut di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan, tim BeInCrypto berkesempatan duduk bersama co-founder proyek non-fungible token (NFT) Mythical Beings di sela-sela rangkaian acara NFT Bira yang berlangsung selama sepekan, yakni dari 29 Agustus sampai 3 September 2022.

NFT Bira adalah tentang bagaimana orang-orang dapat menggunakan teknologi baru untuk membantu dalam tujuan sosial, kehidupan nyata, serta mendukung pencipta yang ingin membangun kembali dunia yang lebih baik dan proyek yang sudah melakukannya.

Acara ini diselenggarakan oleh Mythical Beings, bersama gerakan konservasi dan restorasi terumbu karang yang didorong oleh GaiaOne Project. Mythical Beings, yang saat ini sudah minted lebih dari 700 NFT, didirikan oleh Sidneswaran Paramaswaran (Sid), Shareena Gill (Sher), dan Noortasha Devi (Nori). Sementara itu, GaiaOne Project yang berbasis di Tanjung Bira diinisiasi oleh Nori dan didukung oleh koleganya.

Melakukan Sesuatu yang Baik dengan NFT

Sher, co-founder proyek NFT Mythical Beings, dalam salah satu workshop NFT Bira.

Salah satu pendiri proyek NFT Mythical Beings, Sher, punya pandangan bahwa banyak proyek NFT di luar sana hanya menjual seni dan menjual sumber daya kreatif tanpa melangkah lebih jauh dari itu.

“Kami memiliki begitu banyak pertanyaan seperti bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang baik dengan NFT. Bagaimana jika pada dasarnya kita bisa menggunakan NFT untuk membantu dalam hal-hal tertentu,” jelas Sher. 

Dari premis ini, Sid, Sher, dan Nori, kemudian duduk bersama dan menyadari bahwa ini adalah kesempatan sempurna untuk menggabungkan NFT dengan GaiaOne Project serta benar-benar memberikan kembali kepada Bumi dan menggunakan NFT untuk kebaikan.

“Itulah yang kami lakukan. Kami memutuskan membuat karya seni, NFT profile picture (PFP), tetapi memiliki utilitas yang benar-benar memiliki kontribusi. Jika ada NFT yang berhasil terjual, akan ada 1 terumbu karang yang ditanam di laut. Inilah salah satu utilitas dari proyek NFT kami,” ungkap Sher.

Bagi Sher, semua manusia berasal dari latar belakang yang sama, tetapi pada saat yang sama memiliki keinginan yang berbeda dan tujuan yang berbeda dalam hidup. Meskipun kita semua adalah individu yang berbeda dan unik, kita masih menginginkan hal yang sama, yaitu untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan pendekatan inklusif.

“Kami terdorong untuk membantu [salah satunya] pemberdayaan perempuan. Terdorong untuk memahami seluruh hal [tentang] kesehatan mental yang dibicarakan semua orang dan mendukung orang-orang yang menghadapi keadaan serupa. Ketika sampai pada proyek NFT kami, kami memastikan bahwa itu mencakup semua aspek ini juga, sehingga masing-masing dari kami benar-benar terwakili dalam proyek,” ungkap Sher.

Sid, co-founder proyek NFT Mythical Beings, dalam salah satu workshop NFT Bira.

Sid menambahkan bahwa proyek NFT Mythical Beings mencoba menciptakan alternatif dari cara hidup baru di Bumi. Banyak orang mengejar dan berjuang untuk kekayaan, tapi sebenarnya kita juga menderita sebagai manusia. Rasanya, seperti ada yang tidak seimbang.

“Kita melihat cara dunia dijalankan hari ini, cara ekonomi dijalankan hari ini. Ini tidak benar-benar seimbang, ada elemen yang kita lupakan, yaitu melindungi Bumi dan juga aspek kesehatan mental. Pada dasarnya, [proyek NFT Mythical Beings ingin] membangun komunitas untuk mengembangkan alat kesadaran [mindfulness tools] demi meningkatkan kehidupan, berhubungan kembali dengan alam, serta menciptakan ekonomi berbasis komunitas,” kata Sid.

Membangun Proyek NFT yang Inklusif

Proyek NFT Mythical Beings diterbitkan di beberapa blockchain, yaitu di Fantom dan Ethereum, serta 2 blockchain lainnya yang akan diputuskan oleh komunitas. Terdapat 2.222 NFT yang dicetak di jaringan Fantom dan 2.222 di jaringan Ethereum. Secara total, rencananya akan ada 8.888 NFT Mythical Beings.

Menurut Sid, alasan mereka ingin tersedia di banyak blockchain karena rasa ingin tahu dari para co-founder itu sendiri. Mereka mengeksplorasi ekosistem NFT yang berbeda mulai dari Fantom, Ethereum, Solana, hingga Polygon. Dari sana, mereka melihat bahwa setiap ekosistem memiliki komunitas kecilnya sendiri dan berbeda satu sama lain.

“Kami menyadari ingin memiliki proyek inklusif ketika semua orang dari seluruh dunia dapat mengakses proyek dinamis dan dapat memperoleh manfaat bersama. Kami mempromosikan keragaman dan mempromosikan hal positif. Memiliki proyek NFT yang dapat mewakili [setiap pihak] itu penting bagi kami, ketika siapa pun dari seluruh dunia dapat merasakan bagian darinya.”

Sid, co-founder Mythical Beings

Sher melanjutkan, alasan proyek NFT Mythical Beings dimulai dari Fantom lalu Ethereum adalah karena aspek komunitas. Mereka sadar bahwa Ethereum memang terkenal, tetapi belum tentu semua orang bisa mengakses proyek NFT yang dibangun di blockchain itu karena harga dan gas fee yang relatif tinggi. Selain itu, mereka juga melihat bahwa komunitas NFT yang berbasis di Ethereum lebih elit dari komunitas lain dan jelas jauh dari prinsip proyek NFT yang mereka kembangkan.

“Kami mencari blockchain alternatif dan menemukan Fantom. Ini pilihan yang sangat bagus berdasarkan pengalaman pribadi kami berbicara dengan komunitas NFT di Twitter Spaces. Kami menemukan banyak orang yang sangat bersemangat dengan Fantom dan mereka ingin mengembangkan komunitas ini. Kami sejalan dengan pemikiran itu. Kami lantas mencobanya dan pada akhirnya bukan menjadi satu-satunya blockchain bagi proyek NFT Mythical Beings,” kata Sher.

Karya Seni NFT Mythical Beings adalah Sebuah Manifestasi

Sid menjelaskan bahwa karya seni proyek NFT mereka sangat terinspirasi dengan berbagai dewa-dewi dari beragam mitologi di seluruh dunia.

“Hampir di seluruh dunia terdapat mitologi yang berbeda dan ajaran yang berbeda. Kami ingin proyek ini mewakili komunitas di seluruh dunia. Jadi, mitologi ini dari seluruh dunia, seperti Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika Selatan,” terang Sid.

Tim BeInCrypto saat berbincang dengan Sher (kiri) dan Sid (tengah) | Sumber: Dokumentasi BeInCrypto

Menurutnya, ini adalah cara yang baik, bagi orang-orang yang memiliki NFT Mythical Beings, karena mereka dapat membaca tentang mitologi yang berbeda termasuk semua atribut yang beragam dan yang melekat pada proyek NFT ini untuk menggali lebih dalam dan mencari tahu apa arti yang ada di baliknya.

Sher menambahkan, salah satu tujuan terbesar mereka adalah setiap kali ketika ada seseorang yang melakukan mint Mythical Beings, NFT yang mereka temukan itu bisa mewakili diri mereka sendiri, sehingga dapat merasa terhubung.

Sebelum proyek NFT ini diluncurkan, Sher menjelaskan bahwa mereka membuat sebuah manifestasi, “Semoga NFT yang tepat bertemu dengan pemilik yang tepat. Begitulah pada dasarnya tentang mitologi ini dan bagaimana setiap mitologi mewakili sesuatu.”

Dengan proyek NFT pada umumnya merupakan ‘seni generatif’ yang secara terprogram menghasilkan ribuan karya seni unik, semua sifat dan atribut lainnya dari berbagai mitologi di seluruh dunia kemudian dicampur sehingga semuanya berubah menjadi sesuatu yang benar-benar unik dan terwujud dalam Mythical Beings.

“Sangat menarik karena banyak orang yang benar-benar menemukan resonansi di setiap NFT yang mereka dapatkan. Misalnya, ketika Anda berbicara tentang Kali, Anda berbicara tentang power & strength. Sebagai seorang wanita, dia sangat memberdayakan. Beberapa wanita yang mendapatkannya sangat terinspirasi dan merasa diberdayakan. Rasanya seperti mereka juga bisa menaklukkan dunia dengan cara ini. Sebenarnya, ini adalah sesuatu yang ingin kami lakukan melalui karya seni, yang tidak hanya membuat karya seni lalu kemudian hanya menjualnya sebagai PFP.”

Sher, co-founder Mythical Beings

Sid kemudian melanjutkan, “Sebelum kami meluncurkan proyek ini, kami sebenarnya mengirim pesan ke alam semesta, seperti berbunyi, ‘Entitas apa pun yang tepat akan menemukan Anda, apa pun artinya itu.’ Banyak orang yang berkomentar kepada kami dan berkata, ’Ya Tuhan, NFT ini terlihat seperti saya atau seperti memiliki sesuatu yang saya lihat sebelumnya ketika saya masih muda saat memiliki hubungan dengan mereka.’ Jadi, kami menemukan hal-hal yang sangat menarik seperti ini.”

Ketika tim BeInCrypto mengatakan bahwa Mythical Beings seperti sebuah proyek NFT spiritual, Sid bersama Sher menyambut dengan meriah dan setuju dengan mengatakan bahwa memang terinspirasi dari hal semacam itu.

“Ya, saya pikir kami juga mencoba menghubungkan orang-orang dengan spiritualitas,” pungkas Sid.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori