Lihat lebih banyak

Eksklusif NFT Bira: Ingin Ajak Masyarakat Memberi Dampak Langsung bagi Kelestarian Lingkungan lewat Web3

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Di tengah deburan ombak biru yang menenangkan dan pasir putih yang menjulang di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan, proyek non-fungible token (NFT) Mythical Beings bersama gerakan konservasi dan restorasi terumbu karang yang didorong oleh GaiaOne Project, menghelat rangkaian acara bertajuk NFT Bira.

Acara yang berlangsung selama seminggu, mulai 29 Agustus hingga 3 September 2022 ini, mengusung tema tentang bagaimana ‘membangun kembali dunia baru’, serta ‘menciptakan ide dan inovasi baru untuk dunia’. Secara umum, rangkaian kegiatan event ini mencoba memperkenalkan nilai-nilai yang diusung oleh proyek NFT Mythical Beings dan upayanya dalam mendukung GaiaOne Project.

Menyelami Nilai Esensial Proyek NFT Mythical Beings

Sebagai gambaran, proyek NFT Mythical Beings memiliki 3 pilar. Pertama, yaitu mindfulness in the metaverse yang mempromosikan kesadaran menggunakan beragam digital tools seperti blockchain, kripto, hingga NFT.

Pilar kedua adalah menemukan cara untuk berhubungan kembali dengan alam. Pilar ketiga adalah untuk menciptakan ‘ekonomi komunitas’ ketika setiap orang dapat menjadi bagian dari proyek Mythical Beings sambil menggunakan teknologi web3; seperti NFT, kripto, dan blockchain.

Selama beberapa hari ke depan, partisipan yang menghadiri acara NFT Bira akan dapat mengetahui lebih banyak tentang apa itu proyek NFT Mythical Beings, sekaligus upaya GaiaOne Project dalam melestarikan keindahan alam yang ada di Tanjung Bira. Dalam acara ini, ada aspek komunitas tentang bagaimana melakukan sesuatu dan bagaimana hal-hal ini dapat dilakukan ketika setiap orang dihargai.

“Semua yang hadir di acara ini sudah menjadi bagian dari keluarga Mythical Beings dan kami berharap semua orang bisa mengenal satu sama lain secara lebih. Sehingga, dapat menciptakan secara bersama dan melakukan hal-hal inovatif bersama, serta pada akhirnya apa yang ingin kita capai dengan Mythical Beings jauh lebih besar daripada salah satu dari kita,” ungkap co-founder Mythical Beings, Sidneswaran Paramaswaran, yang akrab disapa Sid, dalam sambutan pembukaan acara NFT Bira.

Dia melanjutkan bahwa apa yang mereka lakukan benar-benar untuk kelangsungan planet dan umat manusia, sehingga proyek ini mungkin memakan waktu bertahun-tahun.

“Namun, selama kita berbicara tentang sifat-sifat planet dan berbagi cinta serta kebaikan satu sama lain kepada makhluk hidup, hal ini seperti yang benar-benar kita inginkan untuk wujudkan,” imbuh Sid.

Hal lain yang juga ingin diperjuangkan oleh Mythical Beings adalah mampu mendapatkan lebih banyak eksposur atas upaya restorasi GaiaOne. Langkah mudah yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan membagikan berbagi hal yang dilakukan semua orang di NFT Bira.

NFT Bira adalah tentang bagaimana orang-orang dapat menggunakan teknologi baru untuk membantu dalam tujuan sosial, kehidupan nyata, membantu pencipta yang ingin membangun kembali dunia yang lebih baik dan proyek yang sudah melakukannya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mencari tahu bagaimana partisipan yang hadir dapat saling membantu, tumbuh lebih jauh, hingga mendukung berbagai bisnis kecil memiliki alat dan akses untuk menjadi berkelanjutan dan mampu bertumbuh.

“Kami benar-benar ingin ini menjadi seperti sebuah rumah ketika orang dapat berkumpul dan berbagi apa yang mereka lakukan, berbagi ide, saling membantu jaringan, terhubung dan berbagi kontak, serta melangkah lebih jauh dari apa yang Anda dan orang lakukan di sini,” jelas Sid.

Rangkaian Acara NFT Bira

Hari Pertama: Opening Day of NFT Bira

Hari pertama NFT Bira pada hari Senin (29/8) berlangsung di Tevana House Reef. Acara dibuka oleh co-founder Mythical Beings yaitu Sid dan Noortasha Devi, yang juga merupakan founder GaiaOne Project. Sebagai informasi, GaiaOne Project adalah coral conservation & restoration yang dikelola oleh Tevana House Reef.

Acara kemudian dilanjutkan dengan workshop oleh Stanley Nguyen, co-founder & CEO Pixel8Labs, yang sebelumnya sempat bekerja selama lebih dari 2 tahun untuk Xendit. Dalam sesi ini, dia memperkenalkan secara umum apa itu NFT, apa risiko dan keuntungan yang ada dalam NFT, hingga menjelaskan berbagai tipe NFT.

Setelah sesi ini berakhir, acara dilanjutkan dengan aktivitas membersihkan pantai dengan mengambil sampah plastik maupun kaca yang terhampar di sekitar Tanjung Bira.

Hari Kedua: Creator’s Economy

Selanjutnya, hari Selasa (30/8) atau hari kedua, NFT Bira dilanjutkan dengan membahas seputar creator economy. Jimi Cohen yang merupakan founder We Make Impact membuka kegiatan dengan mengisi lokakarya digital atau digital workshop yang dilangsungkan di Akasha Beach Club.

Kemudian, agenda berikutnya dilanjutkan dengan digital workshop yang diisi oleh Anthony Aron, founder Rainy Dayz Productions dan Ernest in Disguise NFT. Topik yang dia bawakan adalah “Membuat Bisnis NFT”. Poin-poin pembahasannya adalah bagaimana cara membuat NFT, cara menggunakan NFT untuk bisnis, cara membuat sebuah channel Discord, hingga cara membangun komunitas bagi brand atau proyek tertentu.

Agenda dilanjutkan dengan workshop yang dibawakan oleh Sid. Dia menguraikan berbagai hal termasuk menciptakan ekonomi komunitas (community economy), apa itu decentralized autonomous organization (DAO), token $KRIYA dalam penggunaannya pada Mythical Beings, serta menggunakan ekonomi komunitas dan DAO untuk menciptakan perubahan yang efektif.

Hari Ketiga: Earth Restoration

Lalu, pada hari ketiga, Rabu (31/8), di Tevana House Reef, Noortasha Devi mengisi workshop yang membahas tentang “Earth Restoration”. Dia menguraikan tentang bagaimana sebuah proyek dapat menggunakan NFT dan teknologi blockchain untuk kebaikan, fokus pada kesadaran konservasi melalui NFT, hingga menghubungkan kembali ke alam.

Noortasha Devi membawakan sesi “Earth Restoration”

Selanjutnya, Luisa Goytia, yang merupakan co-founder Green Star NFT, membawakan topik tentang “Intentional Design for the Environment”. Dia memaparkan tentang ‘memvisualisasikan pengalaman kontraproduktif atau membingungkan’ yang diperkenalkan oleh penciptaan tanpa berpikir. Kemudian, ia menjelaskan tentang bentuk pemahaman dasar mengenai siklus produk dan layanan, serta mempelajari ‘cara mengajukan pertanyaan kritis’ mengenai konsumsi sumber daya.

Potret Luisa Goytia, co-founder Green Star NFT, dalam sesi Intentional Design for the Environment

Acara lantas dilanjutkan dengan kegiatan scuba diving atau aktivitas snorkeling, termasuk mengunjungi situs budi daya terumbu karang yang letaknya ada di depan tepi pantai Tevana House Reef.

Hari Keempat: Mindfulness in the Metaverse

Pada hari keempat, Kamis (1/9), tema acaranya adalah Mindfulness in the Metaverse”. Acara yang dilangsungkan di Tevana Reef House ini dibuka dengan workshop yang dibawakan oleh Eugene Berry yang merupakan co-founder Fluid Focus. Dia mengajarkan tentang free diving breathwork techniques.

Sesi free diving breathwork techniques bersama Eugene Berry

Selanjutnya, Audrey, co-founder Mushroom Mob mengisi digital workshop dengan topik wellbeing & mental health. Setelah itu, Shareena Gill, yang juga merupakan co-founder Mythical Beings, membawakan workshop tentang mindfulness in the metaverse

Poin-poin workshop yang Shareena Gill bawakan termasuk membedah apa itu mindfulness, bagaimana Mythical Beings menggunakan proyeknya untuk mempromosikan tentang mindfulness, hingga memperkenalkan The Mythical Mush Room. Sebagai informasi, The Mythical Mush Room adalah digital wellness & mindfulness platform yang dapat diakses secara online.

Setelah itu, hari keempat NFT Bira ini bakal ditutup dengan sesi sunset meditation.

Hari Kelima dan Keenam: Sounds for the Ocean

Kemudian, rangkaian acara NFT Bira akan ditutup dengan gelaran pentas musik sekaligus lokakarya bertajuk “Sounds for the Ocean”. Terkait agenda yang bersangkutan dengan NFT pada hari kelima hingga keenam (2-3 September 2022), rangkaian kegiatan NFT Bira termasuk workshop tentang Cara Mencetak NFT yang dibawakan oleh pihak Mythical Beings, serta workshop dari marketplace NFT dari TokoCrypto, yakni TokoMall.

Menambah Perspektif Baru

Bagi tim Be[In]Crypto Indonesia, rangkaian acara NFT Bira adalah sebuah pengalaman baru yang sangat mengesankan dengan kehangatan yang terjalin di antara panitia dan peserta. Satu hal yang paling berkesan dan membuat kami terkesan adalah hampir di setiap momen sebelum sebuah agenda dimulai, terlebih dahulu dilakukan meditasi singkat yang membuat para partisipan menjadi lebih rileks.

Setelah mengikuti rangkaian acara NFT Bira, kami merasa bahwa event ini sangat berbeda dari agenda-agenda NFT pada umumnya, karena di sini tidak berpusat pada bagaimana mendapat untung secara instan dari NFT.

Melalui gelaran NFT Bira, tim Mythical Beings berusaha membuka mata para partisipan yang hadir bahwa sebuah proyek NFT dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih bermakna, memberikan kontribusi nyata bagi komunitas, serta kelestarian lingkungan; seperti mendukung program konservasi terumbu karang di Tanjung Bira.

Tidak hanya itu, NFT Bira juga menyadarkan betapa pentingnya sebuah komunitas, the real community, yang dapat mendukung setiap para anggotanya untuk tumbuh dan berkembang dengan cara mereka masing-masing. Singkat kata, NFT Bira dan Mythical Beings memperkaya perspektif kami tentang utilitas yang dapat diberikan sebuah proyek NFT.

Jika Anda punya acara seputar kripto, blockchain, maupun NFT dan ingin dipublikasikan oleh redaksi Be[In]Crypto Indonesia, silakan kirimkan detail acara Anda kepada kami. Jangan lupa, follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia agar Anda selalu update dengan berbagai kegiatan komunitas kripto di Indonesia dan berita seputar kripto terkini!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori