Lihat lebih banyak

Kisah GaiaOne Manfaatkan NFT untuk Mendukung Proyek Konservasi Terumbu Karang di Tanjung Bira

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam salah satu workshop pada rangkaian acara NFT Bira yang berlangsung selama sepekan, dari 29 Agustus sampai 3 September 2022, Noortasha Devi menceritakan bagaimana sebuah proyek non-fungible token (NFT) mampu memberikan dampak nyata dengan mendukung sebuah gerakan pelestarian pantai dan terumbu karang di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan.

Sosok yang akrab disapa Nori ini menguraikan cikal bakal GaiaOne Project yang kelak mendapat sokongan dari proyek NFT Mythical Beings. Cerita dimulai ketika dia merintis Tevana House Reef yang terletak di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan, pada tahun 2017. Ini merupakan sebuah proyek keluarga dalam bentuk sustainable lodge yang didirikan atas kecintaan mereka terhadap lingkungan dan scuba diving. Keseluruhan ide di balik proyek ini adalah orang-orang bisa masuk dan menikmati pengalaman holistik.

“Ketika kami memulai Tevana House Reef, saya selalu tahu bahwa kami ingin menghubungkannya dengan proyek konservasi. Pada tahun 2020, GaiaOne Restoration Project lahir. Kita harus selalu diingatkan bahwa kita terhubung dan kita berada di alam, dan tidak dapat disangkal bahwa salah satu tujuan kita sebenarnya adalah untuk ‘memberi kembali kepada alam’,” ungkap Nori dalam workshop NFT Bira yang bertema Earth Restoration.

Menjaga Keindahan Pantai Tanjung Bira lewat GaiaOne

Nori, co-founder proyek NFT Mythical Beings & founder GaiaOne Project dalam workshop NFT Bira yang membahas tentang Earth Restoration.
Nori, co-founder proyek NFT Mythical Beings & founder GaiaOne Project dalam workshop “Earth Restoration” dalam gelaran NFT Bira.

Saat Nori dan timnya memulai GaiaOne Project, itu sebenarnya dimulai dengan pengumpulan sampah. Cara mereka ‘memberi kembali’ adalah dengan menyewa sejumlah beach boys selama 20 jam dalam seminggu untuk mengumpulkan sampah di dekat Tanjung Bira.

Pada tahun 2021, mereka diundang oleh Trash Hero Indonesia untuk memfasilitasi Tanjung Bira. Hingga Agustus 2022, kini sudah ada 10 ton dan 524 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan dan dibuang oleh GaiaOne Project.

Saat ditanya tentang alasan utama mengapa memberikan perhatian khusus untuk membersihkan pantai dari sampah, Nori menjawab, “Sejujurnya, sangat sulit untuk menemukan pantai putih yang begitu indah di mana pun di dunia dan orang-orang yang seharusnya lebih peduli tidak pernah menganggapnya sebagai masalah.”

Sangat Penting Melindungi Terumbu Karang

Pada tahun 2021, GaiaOne memulai konservasi laut dalam kemitraan dengan Ocean Gardener. Mereka memilih terumbu karang, karena melihat fakta bahwa terumbu karang benar-benar menghasilkan 50% oksigen bagi Bumi dan menyerap hampir sepertiga karbon dioksida. Namun, bisakah kita bayangkan, bagian laut yang sangat kecil ini adalah rumah bagi 25% dari semua kehidupan di lautan.

Menurut Nori, “Ini besar. Bahkan, 75% spesies karang dapat ditemukan di segitiga terumbu karang (coral triangle) yang pada dasarnya termasuk berada di antara Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu ditemukan bahwa kita memiliki keanekaragaman hayati paling banyak di wilayah ini. Jadi, dalam hal pekerjaan restorasi dan pelestarian organisme, kota ini sangat berdampak. Namun, 50% dari terumbu karang ini telah mati dalam setahun terakhir.”

NFT sebagai Metode Pendanaan Alternatif bagi GaiaOne

Nori, co-founder proyek NFT Mythical Beings & founder GaiaOne Project dalam workshop NFT Bira yang membahas tentang Earth Restoration.
Nori, co-founder proyek NFT Mythical Beings & founder GaiaOne Project dalam workshop “Earth Restoration” dalam gelaran NFT Bira.

Saat Nori dan timnya memulai proyek koservasi GaiaOne, mereka mencari bagaimana agar inisiatif ini bisa berkelanjutan dan tidak hanya mengandalkan pendapatan yang berasal dari Tevana House Reef.

Setelah mencoba berbagai opsi seperti jalur donasi bahkan kredit umum, Nori akhirnya menemukan cara inovatif. Dengan cara ini, mereka bisa melakukan sesuatu yang berbeda dan pada saat yang sama memiliki komunitas yang peduli serta dapat melihat apa yang Nori dan timnya lakukan di Tanjung Bira.

“Ketika saya kembali ke rumah, memberi tahu adik saya dan Sher [keduanya adalah co-founder NFT Mythical Beings] tentang hal ini, dia memberitahu saya tentang pengalamannya [dalam dunia NFT]. Wow, cara yang luar biasa menggunakan teknologi untuk tidak hanya mendanai suatu proyek, tetapi pada dasarnya untuk menghubungkan komunitas dengan proyek yang Anda dukung,” ungkap Nori.

Kontribusi Smart Contract bagi Kelestarian Lingkungan

Mythical Beings merupakan proyek NFT yang menampilkan karya seni generatif dewa-dewi dari beragam mitologi di berbagai belahan dunia. Proyek NFT ini diterbitkan di beberapa blockchain, yaitu di Fantom dan Ethereum, serta 2 blockchain lainnya yang akan diputuskan oleh komunitas.

Terdapat 2.222 NFT yang dicetak di jaringan Fantom dan 2.222 di jaringan Ethereum. Secara total, rencananya akan ada 8.888 NFT Mythical Beings. Dengan smart contract, saat ini 10% hingga 15% dari semua hasil proyek NFT Mythical Beings setidaknya mengalir ke GaiaOne dan 1,5% royalti dari transaksi sekunder NFT tersebut. 

Nori dengan antusias mengatakan, “Jadi hal yang keren dengan teknologi ini adalah, setiap kali ada penjualan NFT, GaiaOne akan tetap mendapatkan sokongan dana untuk konservasi terumbu karang. Inilah artinya menghubungkan dunia digital dan dunia nyata. Ini adalah hal yang sangat penting karena kami tidak dapat menyangkal evolusi teknologi dan kami semua harus menerimanya, tetapi kita juga dapat menemukan cara untuk menggabungkannya dengan kehidupan kita.”

Kini, GaiaOne Project telah berhasil menanam 4.021 terumbu karang, dengan sekitar 733 di antaranya diadopsi oleh para holder NFT Mythical Beings. Kisah yang dibagikan Nori memberi inspirasi bahwa sebuah proyek NFT juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih bermakna, memberikan kontribusi nyata bagi komunitas, serta kelestarian lingkungan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori