Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi Amerika Serikat (CFTC) baru saja melayangkan gugatan pada platform perdagangan kripto palsu bernama Debiex. Entitas ilegal itu disebut menjalankan skema penipuan dengan modus romance scam alias penipuan yang mengandalkan kedekatan romantis dengan calon korbannya untuk mencuri lebih dari US$2,3 juta atau sekitar Rp35,96 miliar dari warga Amerika Serikat (AS).
Laporan CFTC menyebutkan Debiex, yang telah beroperasi sejak Maret tahun 2022, menargetkan konsumen asal Amerika Serikat keturunan Asia sebagai calon korbannya.
Debiex bertindak seperti layaknya crypto exchange yang memiliki tim solid dan terpercaya. Misalnya, dengan berpura-pura menjadi pengacara yang bertindak sebagai agen untuk menghubungi calon pelanggan melalui media sosial. Kemudian, ada pula penadah dana curian yang bertugas mengelola dana korban di akun tertentu, serta layanan pelanggan palsu untuk bisa “mengatur dan melayani” akun perdagangan Debiex atas nama pelanggan.
Direktur Penegakan CFTC, Ian McGinley, mengatakan pejabat maupun manajer Debiex yang tidak dikenal dengan sengaja menjalin hubungan persahabatan ataupun asmara dengan calon pelanggannya. Setelah kepercayaan terbangun, aktor tersebut akan mendorong para korbannya untuk membuka akun di Debiex dan menyetorkan sejumlah dana.
”Debiex diduga menerima dan menyalahgunakan dana nasabah sekitar US$2,3 juta. Kasus ini adalah contoh misi inti dari Divisi Penegakan Hukum CFTC untuk memberikan keadilan bagi para korban, memberantas pelanggaran dan meminta pertanggung jawaban ke mereka yang melanggar ketentuan Anti-Penipuan CEA.”
Ian McGinley, Direktur Penegakan CFTC
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan jutaan dolar AS dana yang disalahgunakan berasal dari 5 nasabah yang sudah berjalan sejak tahun 2022 sampai sekarang.
Debiex Tak Pernah Lakukan Perdagangan Komoditas Kripto
Kemudian, McGinley mengungkapkan bahwa Debiex tidak pernah menjalankan program perdagangan aset kripto. Alih-alih menyalurkan dana nasabah untuk investasi, Debiex malah menggunakannya untuk kepentingan lainnya.
Walau tidak menyebutkan bagaimana para aktor menggunakan uang gelap tersebut, tetapi yang jelas, menurut CFTC, situs web Debiex hanya menduplikasi fitur perdagangan langsung yang legal. Selain itu, akun perdagangan yang ditawarkan ke calon korbannya adalah bentuk tipu muslihat untuk membangun kepercayaan.
Dalam gugatannya, CFTC juga menagih ganti rugi kepada para pelaku dan meminta pencairan keuntungan tidak sah yang dihasilkan oleh Debiex. Selain itu, denda moneter dan larangan permanen terhadap pelanggaran lebih lanjut terkait undang-undang pertukaran komoditas (CEA) dan aturan CFTC pun siap dijatuhkan.
Adapun gugatan CFTC juga menyasar individu bernama Zhang Cheng Yang (Zhang), dengan tuduhan menggunakan crypto wallet miliknya sebagai penampungan dana gelap.
Pig Butchering Masih Marak
Sejatinya, modus romance scam bukanlah metode baru dalam penipuan berkedok investasi konvensional maupun kripto. Oleh karena itu, CFTC terus mendesak konsumen untuk menghindari tawaran perdagangan apa pun, baik aset digital, logam mulia maupun valuta asing (valas) dari aplikasi kencan atau media sosial.
Dalam modus romance scam, para pelaku akan melakukan taktik bernama pig butchering, yakni dengan memanfaatkan psikologi korban dan memaksa mereka untuk terus menyerahkan dananya ke tempat yang diinginkan.
Saat ini, skema pig butchering sendiri tengah menjadi momok yang dikhawatirkan oleh otoritas penegak hukum global. Aktivitas itu dianggap sulit ditembus, karena ada dugaan kuat para pelakunya menjalin hubungan dengan otoritas penegak hukum lokal.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.