Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) kembali menegaskan bahwa Ethereum (ETH) dan beberapa cryptocurrency lainnya adalah komoditas.
Sikap ini menunjukkan adanya tarik-menarik antara dua instansi di AS, CFTC dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), untuk mengamankan pengawasan terhadap industri aset digital. Selama ini, pihak SEC mengkelaim bahwa sebagian aset kripto kecuali Bitcoin (BTC) adalah produk sekuritas (efek).
Dalam gugatan hukum terhadap crypto exchange KuCoin pada hari Selasa (26/3), CFTC menyatakan bahwa BTC, ETH, dan Litecoin (LTC) adalah komoditas.
Menariknya lagi, bahkan stablecoin seperti USD Coin (USDC) dan Tether USD (USDT) disebut oleh CFTC sebagai komoditas.
“KuCoin meminta dan menerima pesanan, menerima properti untuk margin, serta mengoperasikan fasilitas untuk perdagangan berjangka, swap, dan transaksi ritel dengan leverage, margin, atau pembiayaan yang melibatkan aset digital yang merupakan komoditas termasuk BTC, ETH, dan LTC,” jelas CFTC dalam keluhan hukumnya terhadap KuCoin.
CFTC AS Konsisten Sebut ETH adalah Komoditas
Sejak Desember 2022 dan Maret 2023, pihak CFTC telah menyatakan bahwa aset digital tertentu seperti BTC, ETH, dan stablecoin, adalah komoditas.
Dalam pernyataan terbaru pada 6 Maret lalu, Rostin Behnam, selaku Ketua CFTC, mengatakan bahwa ETH adalah komoditas, ketika SEC belum menjelaskan status ETH dengan jelas.
Pembahasan ini terjadi ketika platform kripto kontroversial Prometheum menerima lisensi broker dealer tujuan khusus dari SEC tahun lalu. Pada 7 Februari lalu, anak perusahaannya akan menyediakan layanan kustodian ETH. Persoalannya, Prometheum mengkategorikan ETH sebagai sekuritas aset digital.
“Saya khawatir SEC akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk menghindari Kongres AS dan bahkan CFTC, untuk semakin membingungkan para peserta yang sudah berada di lapangan,” kata Zach Nunn, anggota DPR AS dari Partai Republik.
Ketua CFTC mengaku bahwa dia belum berkomunikasi dengan Prometheum, tetapi mengatakan itu adalah keputusan independen perusahaan tersebut untuk menyimpan ETH dan bukan keputusan SEC.
“Bagaimana hal ini terjadi jelas sangat penting. Jika kita memiliki tindakan apa pun dari SEC yang pada dasarnya memvalidasi keputusan tersebut, yaitu menetapkan ETH sebagai sekuritas, maka hal itu akan menempatkan para perusahaan yang mendaftar ke kami, bursa yang mencantumkan ETH sebagai kontrak berjangka, semacam ketidakpatuhan terhadap aturan SEC dan bukan terhadap aturan CFTC,” ungkap Rostin Behnam.
Singkatnya, Ketua CFTC itu ingin bilang bahwa keputusan SEC untuk memvalidasi klaim Prometheum bahwa ETH adalah sekuritas akan membuat perusahaan yang mendaftar ke CFTC yang mencantumkan ETH menjadi tidak patuh.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua CFTC mendesak anggota parlemen AS untuk membuat undang-undang (UU) yang memberikan instansi itu otoritas baru terkait dunia kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.