Trusted

Chainlink Luncurkan Digital Assets Sandbox (DAS) untuk Revolusi Pasar Modal

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Chainlink meluncurkan Digital Assets Sandbox (DAS) guna memacu inovasi pasar keuangan.
  • Institusi keuangan dapat mengeksplorasi use case seperti tokenisasi obligasi di dalam sandbox ini.
  • Chainlink Labs menawarkan konsultasi untuk membantu pengembangan strategi aset digital.
  • promo

Kemarin (18/7), Chainlink, jaringan oracle blockchain terdesentralisasi yang dibangun di atas Ethereum, meluncurkan Digital Assets Sandbox (DAS) barunya.

Platform transformatif ini siap untuk mempercepat laju inovasi aset digital di sektor keuangan. Platform ini menyediakan lingkungan yang terstruktur dan aman bagi institusi keuangan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan aplikasi aset digital, mengoptimialkan efisiensi operasional dan kesiapan pasar mereka.

Dengan memanfaatkan platform standar industri Chainlink, DAS memungkinkan institusi untuk bereksperimen. Mereka dapat mengeksplorasi berbagai kasus penggunaan (use case), seperti tokenisasi obligasi, di dalam lingkungan sandbox.

Sebagai contoh, institusi bisa memanfaatkan DAS Chainlink untuk mengeksplorasi tokenisasi obligasi di dalam sandbox, mengubah obligasi tradisional menjadi token digital. Token ini kemudian dapat berfungsi sebagai jaminan untuk pembiayaan ataupun diperdagangkan di berbagai chain dengan penyelesaian pembayaran berbasis Delivery versus Payment (DvP). Platform ini juga memungkinkan eksperimen dengan use case aset digital dunia nyata lainnya yang melibatkan berbagai instrumen keuangan di sepanjang siklus hidupnya.

Tak hanya itu, pengguna sandbox juga akan menerima dukungan dan juga layanan konsultasi dari Chainlink Labs, pengembang utama yang berkontribusi pada Chainlink. Dengan demikian, sandbox berkaliber enterprise ini, berpadu dengan dukungan dari platform standar industri Chainlink, mampu memfasilitasi nilai transaksi lebih dari US$12 triliun. Chainlink berada di garis depan dalam merintis pasar global on-chain lewat sejumlah kemitraan dengan para pemimpin industri. Di antaranya termasuk Swift, ANZ Bank, Fidelity International, Sygnum, dan banyak lagi.

Di samping itu, Chainlink Labs dapat membantu mengembangkan tahapan roadmap produk berikutnya dan memberikan panduan ahli kepada institusi di semua fase proses adopsi, termasuk eksplorasi, pengujian, pengembangan, hingga produksi. Angela Walker, Global Head of Banking and Capital Markets di Chainlink Labs, mencatat bahwa DAS Chainlink memenuhi kebutuhan ini dengan memungkinkan institusi untuk membuat proof-of-concept dengan cepat hanya dalam hitungan hari. Sekaligus, memanfaatkan pengalaman Chainlink Labs dalam riset dan pengembangan untuk mewujudkan use case ini.

“Dunia institusional butuh akses ke industri blockchain, dan Chainlink adalah standar yang aman dan terjamin yang memiliki kemampuan untuk memfasilitasi keuangan on-chain dalam skala besar, meningkatkan infrastruktur industri keuangan,” tuturnya kepada BeInCrypto.

Chainlink telah menarik minat yang besar, terutama dari investor institusional. Hal ini berkat meningkatnya utilitas dalam layanan keuangan dan interoperabilitas blockchain mereka. Salah satu daya pikat utamanya yakni Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) Chainlink. Protokol ini menawarkan antarmuka simpel untuk decentralized application (dApp) dan pengusaha Web3, yang secara aman menangani kebutuhan cross-chain mereka.

Dengan memfasilitasi transfer data, token, atau kombinasi keduanya, CCIP mendukung smart contract dan akun yang dimiliki secara eksternal. Jadi, ini mampu melayani interaksi yang mulus di berbagai blockchain.

CCIP Chainlink kini mendukung sembilan blockchain utama: Arbitrum, Avalanche, Base, BNB Chain, Ethereum, Kroma, Optimism, Polygon, dan WEMIX.

Ekspansi ini telah menjadi faktor penting dalam menarik perhatian institusi. Hal ini karena membantu memaksimalkan utilitas dan jangkauan layanan Chainlink. Sebagai contoh, Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC) yang menyelesaikan uji coba Smart NAV pada awal Mei.

Tak berhenti sampai di situ, kemitraan Chainlink dengan beberapa institusi perbankan juga semakin memperkuat reputasinya. Jajaran institusi seperti Citi, BNP Paribas, Lloyds Bank, dan Deutsche Bank juga menunjukkan minat pada penawaran Chainlink.

LINK Whales Accumulation.
Akumulasi Whale LINK | Sumber: X/Lookonchain

Yang menarik, minat ini juga terlihat dalam akumulasi whale LINK, native token Chainlink. Menurut platform pelacakan on-chain Lookonchain, per 14 Juli, 93 wallet baru telah berhasil menarik 12,75 juta LINK, senilai sekitar US$167 juta, dari Binance sejak 24 Juni.

Bagaimana pendapat Anda tentang terobosan anyar dari Chainlink (LINK) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori