Trusted

Co-Founder 3AC Dilarang Terlibat dalam Aktivitas Bisnis di Singapura

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Otoritas Moneter Singapura (MAS) melarang kedua co-founder 3AC terlibat dalam aktivitas apa pun yang diregulasi di Singapura selama 9 tahun.
  • Larangan ini muncul karena keduanya dinilai melanggar aturan SFA dan SFR terkait lisensi operasi dan perilaku usaha.
  • Dalam pernyataan terbaru, MAS mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap 3AC dan para pendirinya.
  • promo

Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada hari Kamis (14/9) mengumumkan bahwa mereka melarang Su Zhu dan Kyle Davies, co-founder Three Arrows Capital (3AC), untuk terlibat dalam aktivitas bisnis yang diatur di negara tersebut.

Regulator keuangan Singapura ini mengatakan bahwa kedua pendiri hedge fund kripto yang hancur lebur pada 2022 itu telah dijatuhi perintah larangan 9 tahun untuk terlibat dalam aktivitas apa pun yang diregulasi di Singapura.

Hal itu dilakukan karena keduanya dinilai melanggar SFA (Undang-Undang Sekuritas dan Berjangka Singapura) dan SFR (Peraturan Sekuritas dan Berjangka Singapura) terkait lisensi operasi dan perilaku usaha.

“Berlaku mulai 13 September 2023, Su Zhu (CEO dan direktur) dan Kyle Davies (Chairman dan direktur) dilarang melakukan aktivitas apa pun yang diatur serta mengambil bagian dalam pengelolaan, bertindak sebagai direktur, atau menjadi pemegang saham substansial di perusahaan pasar modal mana pun di UU yang dimaksud,” jelas MAS Singapura.

Berdekatan dengan munculnya sikap dari MAS Singapura ini, Su Zhu hanya membuat cuitan yang berisi, “gm.” Hal itu bermakna ucapan selamat pagi yang umum digunakan sebagai sapaan dalam komunitas kripto.

Co-founder 3AC Bertanggung Jawab atas Pelanggaran di Singapura

Seperti yang diketahui, 3AC yang pernah menjadi salah satu hedge fund kripto terbesar di market kripto mulai mengalami masalah setelah kehancuran ekosistem Terra pada Mei 2022.

3AC resmi mengajukan kebangkrutan pada Juli 2022. Diperkirakan, perusahaan ini memiliki utang lebih dari US$3,5 miliar kepada para kreditur.

Di sisi lain, MAS Singapura telah menegur pendiri 3AC pada Juni 2022 atas informasi palsu yang mereka berikan kepada regulator.

Dalam pernyataan terbaru, MAS mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap 3AC dan para pendirinya, dengan mengungkapkan pelanggaran tambahan terhadap aturan main di Singapura antara Agustus 2020 dan Januari 2022.

Pelanggaran itu berkaitan dengan kegagalan untuk memberi tahu MAS tentang penunjukan Cheong Jun Yoong Arthur sebagai manajer portofolio 3AC secara tepat waktu dan gagal memberi tahu tentang perubahan kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

Selain itu, MAS menilai 3AC gagal menyediakan kerangka kerja manajemen risiko untuk mengidentifikasi, memantau, serta mengatasi risiko yang terkait dengan aset kripto dan investasi aset digital yang dikelolanya.

Baik Su Zhu dan Kyle Davies bertanggung jawab memastikan 3AC mematuhi persyaratan peraturan di Singapura. Investigasi MAS menunjukkan bahwa mereka gagal melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas pelanggaran 3AC.

Loo Siew Yee, asisten direktur pelaksana di MAS, mengatakan bahwa manajemen senior pengelola dana diharuskan menerapkan langkah-langkah manajemen risiko yang kuat untuk melindungi kepentingan investor.

“Kami menganggap serius tindakan co-founder 3AC yang secara terang-terangan mengabaikan persyaratan peraturan MAS dan melalaikan tugas direktur mereka. Kami akan mengambil tindakan untuk menyingkirkan para manajer senior yang melakukan pelanggaran tersebut,” jelas pihak MAS Singapura.

Likuidator Kejar US$1,3 Miliar dari Su Zhu dan Kyle Davies

Mundur pada 27 Juni lalu, likuidator 3AC dikabarkan berusaha memulihkan dana US$1,3 miliar dari co-founder hedge fund tersebut. Nominal dana tersebut adalah jumlah yang mencerminkan kerugian yang dituduhkan terhadap co-founder 3AC pada bulan-bulan sebelum hedge fund kripto itu runtuh.

Para mitra di perusahaan konsultan dan penasihat Teneo merupakan firma yang ditunjuk oleh pengadilan Kepulauan Virgin Inggris (BVI) untuk melikuidasi 3AC.

Sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan likuidator membahas tuduhan terhadap Su Zhu dan Kyle Davies pada pertemuan dengan para kreditur 3AC.

Keduanya dituduh menyebabkan 3AC mengambil leverage yang signifikan antara Mei dan Juni 2022. Sebagai catatan, leverage memungkinkan para trader menggandakan paparan mereka berkali-kali lipat terhadap aset kripto.

Hal itu dilakukan setelah Three Arrows Capital menderita kerugian besar pada native token Terra (LUNA), serta sejumlah investasi lainnya di tengah merosotnya market kripto.

Di sisi lain, 3AC seakan bangkit dari kubur usai menjelma menjadi 3AC Ventures pada 21 Juni lalu. Berdasarkan keterangan di situs web 3AC Ventures, mereka berfokus pada return atau pengembalian dari hasil investasi yang superior, yang disesuaikan dengan risiko tanpa leverage.

Terkait pengumuman terbaru dari OPNX, Kyle Davies mengumumkan di Twitter bahwa, “3AC sudah mati, hidup 3AC Ventures.”

Lalu saat ditanya apakah entitas ini memiliki utang, Kyle Davies lantas menjawab, “[3AC Ventures] tidak ada leverage, tidak ada utang, tidak ada rasa takut.”

Bagaimana pendapat Anda tentang larangan dari regulator Singapura terhadap para co-founder 3AC? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori