Lihat lebih banyak

Bangkit dari Kubur, 3AC Rebranding dan Akan Investasi dalam Ekosistem OPNX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Three Arrows Capital mengumumkan melakukan rebranding menjadi 3AC Ventures dan akan menjadi mitra ekosistem crypto exchange OPNX.
  • Kemitraan ini membuat 3AC Ventures akan berinvestasi dalam sejumlah proyek yang dibangun di ekosistem OPNX dan diklaim bekerja menuju masa depan yang terdesentralisasi.
  • Pengumuman tersebut menuai sorotan tajam dari anggota komunitas Twitter, termasuk sejumlah tokoh penting di industri kripto, seperti Arthur Hayes (co-founder BitMEX).
  • promo

Three Arrows Capital (3AC), hedge fund atau dana lindung nilai kripto yang telah bangkrut dalam crypto winter 2022, kini bangkit dari kubur. Entitas yang didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies itu sekarang menjelma sebagai 3AC Ventures.

Kabar yang menggegerkan komunitas kripto tersebut disampaikan pada hari Rabu (21/6) oleh OPNX, crypto exchange yang didirkan oleh Su Zhu dan Kyle Davies bersama co-founder CoinFLEX.

“Kami sangat senang mengumumkan mitra ekosistem OPNX, yaitu 3AC Ventures,” tulis akun Twitter OPNX.

Kemitraan ini membuat 3AC Ventures akan berinvestasi dalam sejumlah proyek yang dibangun di ekosistem OPNX dan diklaim bekerja menuju masa depan yang terdesentralisasi.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kyle Davies mengatakan bahwa 3AC Ventures bertujuan untuk memberikan dukungan bagi proyek-proyek yang sedang dibangun untuk masa depan yang terdesentralisasi.

“Kami ingin berkolaborasi dengan mereka yang cukup berani untuk mengatasi tantangan paling signifikan dan menciptakan produk mutakhir,” kata Kyle Davies.

Berdasarkan keterangan di situs web 3AC Ventures, mereka berfokus pada return atau pengembalian dari hasil investasi yang superior, yang disesuaikan dengan risiko tanpa leverage.

Sebagai informasi, leverage memungkinkan para spekulan menggandakan paparan mereka berkali-kali lipat terhadap suatu instrumen investasi.

Terkait kabar ini, native token OPNX, yaitu OX, sempat naik lebih dari 12% dalam 24 jam terakhir, dan telah naik sekitar 26% dalam 7 hari terakhir.

Komunitas Kripto Khawatirkan Masa Lalu 3AC

Perlu diingat, 3AC adalah salah satu entitas yang paling menderita dari kehancuran ekosistem Terra setelah Mei 2022 dan merosotnya market kripto secara keseluruhan pada tahun lalu.

Terkait pengumuman terbaru dari OPNX, Kyle Davies, yang sempat healing ke Bali ketika 3AC hancur, kini mengumumkan di Twitter bahwa, “3AC sudah mati, hidup 3AC Ventures.”

Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, penasaran, “Mengapa 3AC mati, tolong beri tahu kami.”

Terkait perkataan Kyle Davies, Alex Svanevik, co-founder dan CEO perusahaan analitik blockchain Nansen, juga mengajukan pertanyaan.

“Apakah fork atau percabangan 3AC ini tanpa utang [mengacu pada utang yang dimiliki 3AC kepada para krediturnya]?” tanya CEO Nansen.

Kyle Davies lantas menjawab, “[3AC Ventures] tidak ada leverage, tidak ada utang, tidak ada rasa takut.”

Netizen lain bercanda dengan menulis, “Senang memberi Anda pinjaman tanpa jaminan jika Anda bisa menumbuhkannya 10% dalam setahun. Telpon saya.” Pernyataan ini sebenarnya untuk mengejek 3AC yang berutang ke sejumlah perusahaan kripto seperti Celsius, Voyager, hingga Genesis yang kini semuanya telah bangkrut.

Arthur Hayes Tidak Bisa Lupa dengan Utang Three Arrows Capital

Pada hari Rabu pukul 17:36 WIB, akun Twitter OPNX mengumumkan bahwa pekan ke-3 di bulan Juni ini adalah minggu yang bersejarah bagi mereka.

“Kami memiliki volume perdagangan harian tertinggi sepanjang masa sebesar US$45 juta, ditambah dengan kinerja volume perdagangan 7 hari yang kuat [mencapai US$238,9 juta],” tulis pihak OPNX.

Namun, seorang pengguna Twitter menuduh bahwa OPNX memalsukan volume perdagangan mereka. Arthur Hayes pun kembali mengejek 3AC menggunakan temuan ini.

Menariknya, Su Zhu, co-founder 3AC lainnya, telah memperoleh ‘perintah penahanan’ terhadap perilaku Arthur Hayes dari pengadilan Singapura.

Perintah yang tertanggal pada 5 Mei lalu itu melarang co-founder BitMEX tersebut menggunakan kata-kata yang mengancam, kasar, atau menghina. Selain itu, Arthur Hayes dilarang melakukan komunikasi yang dinilai akan menyebabkan pelecehan terhadap co-founder 3AC itu.

Pengadilan Singapura mengatakan Arthur Hayes tidak diizinkan berkomunikasi dengan Su Zhu dengan cara apa pun. Perintah itu datang setelah Arthur Hayes telah membuat sejumlah cuitan kepada Su Zhu dan Kyle Davies, termasuk pada 2 Mei lalu ketika meminta US$6 juta uang miliknya dikembalikan.

Berdasarkan dokumen pengadilan pada Juli 2022, 3AC tercatat berutang kepada 27 perusahaan kripto sebesar US$3,5 miliar, termasuk ke Genesis, Voyager, Celsius, CoinList, Blockchain.com, Deribit, hingga Matrixport.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori