Sebagai industri baru, aset kripto menerima berbagai tuduhan negatif dari berbagai kalangan, terutama kaum awam. Namun, menariknya, kali ini tuduhan datang dari salah satu pelaku usaha yang dulu berkecimpung di industri kripto. Adalah Jackson ‘Jack’ Palmer, co-founder Dogecoin (DOGE) yang menyebut bahwa aset kripto memfasilitasi penipuan.
Jack Palmer memang sudah sejak lama meninggalkan dunia kripto. Namun, dalam wawancara terbarunya dengan TheProject, ia mengatakan bahwa aset kripto bukanlah penipuan, melainkan membuka jalan bagi para penipu alias scammers untuk masuk. Dengan sistem yang sepenuhnya terdesentralisasi dan tidak ada campur tangan dari pemerintah, membuat industri ini menjadi rawan dimanfaatkan oleh para penipu.
“Aset kripto berada di luar kendali pemerintah dan hal itu membuatnya menyediakan sarana bagi scammers untuk masuk,” katanya.
Jack Palmer Nilai Kripto Berbeda dengan Saham
Selain itu, industri kripto menurutnya juga jauh berbeda dengan investasi saham. Dalam investasi saham, tersedia tim dukungan pelanggan (customer support) untuk melakukan pengaduan terkait produk yang dijualnya. Sementara, dalam aset kripto, semuanya berjalan secara terdesentralisasi.
Ia juga menyebutkan lebih banyak orang yang rugi ketimbang meraup keuntungan dalam industri tersebut. Meskipun pasar saham juga bergerak volatil, namun pergerakannya diatur oleh pemerintah.
“Dalam pasar saham, juga banyak orang yang kehilangan uang. Namun tetap, pasar saham diatur oleh regulator,” tambahnya.
Booming pertumbuhan aset kripto tidak terlepas dari banyaknya selebritas yang juga masuk dan mempromosikan aset kripto atau bursa kripto tertentu. Padahal, menurut Palmer, selebritas melakukannya demi mendapatkan bayaran atas promosi yang dilakukan.
“Aset kripto adalah mata uang virtual. Para penggunanya tetap tidak bisa menggunakannya untuk melakukan sewa rumah atau membeli barang di supermarket. Ini [aset kripto] seperti digital chips di kasino,” jelasnya.
Bahkan, Jack Palmer juga menjelaskan bahwa dirinya tidak menyesali mundur dari dunia kripto, meskipun saat ini harga DOGE sudah melesat ratusan persen dari harga awal. Menurutnya, para jutawan kripto terjebak dengan kekayaannya sendiri.
FTC Laporkan US$329 Juta Raib dalam Penipuan Kripto di Kuartal I 2022
Data Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat (AS) menyebutkan, pada periode Januari hingga Maret tahun ini jumlah dana yang dilaporkan hilang akibat aktivitas penipuan berbasis kripto, mencapai US$329 juta atau hampir mencapai Rp5 triliun.
Mayoritas aktivitas penipuan berangkat dari media sosial. Karena besarnya nilai uang yang berhasil dicuri, FTC sampai menyebut bahwa media sosial merupakan “tambang emas” bagi para scammers.
Sepanjang tahun lalu, lebih dari 95 ribu orang melaporkan penipuan yang dimulai dari media sosial. Nilai kerugian yang tercatat mencapai lebih dari US$770 juta.
- Baca juga: Laporan FTC: Konsumen AS Derita Kerugian Triliunan Rupiah akibat Penipuan Berkedok Cryptocurrency
Melihat hal itu, beberapa negara yang sudah memiliki tingkat adopsi kripto tinggi mulai mengambil ancang-ancang, salah satunya adalah Amerika Serikat. Pemerintah setempat, melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), terus memperkuat tenaga ahli untuk memerangi kejahatan di dunia maya. Rencananya, badan yang menjadi payung bagi industri komoditas itu akan menambah 20 posisi baru yang akan ditempatkan dalam Crypto Asset and Cyber Unit.
“Dengan jumlah formasi yang hampir 2 kali lipat dari Cyber Agency, membuat SEC lebih siap mengawasi kesalahan di pasar kripto sambl terus melakukan identifikasi dan pengendalian keamanan siber,” ungkap Ketua SEC, Gary Gensler.
Beberapa formasi yang ditambahkan adalah analis penipuan, pengacara serta pengawas persidangan dan investigasi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.