Lihat lebih banyak

Laporan FTC: Konsumen AS Derita Kerugian Rp14,45 T akibat Penipuan Berkedok Cryptocurrency

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Laporan terbaru dari FTC mengungkapkan bahwa konsumen di AS telah kehilangan US$1 miliar akibat penipuan terkait cryptocurrency.
  • Berdasarkan temuan FTC, cryptocurrency menjadi salah satu opsi pembayaran yang digemari untuk pelaku kriminal.
  • Sebagian besar kasus dalam laporan tersebut disebabkan oleh penawaran peluang investasi bodong.
  • promo

Menurut laporan terbaru dari Komisi Perdagangan Federal (FTC), para konsumen di Amerika Serikat (AS) telah kehilangan lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp14,45 triliun) akibat penipuan terkait cryptocurrency selama tahun lalu.

FTC membuat sebuah laporan bertajuk Consumer Protection Data Spotlight, yang disusun berdasarkan data dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa setidaknya 1 dari 4 dolar dalam kasus penipuan dibayar dalam uang kripto, sehingga terlihat jika cryptocurrency menjadi pilihan pembayaran bagi para oportunis kriminal.

Investasi Bodong adalah Modus yang Paling Banyak Digunakan

Mayoritas dari kerugian dalam bentuk cryptocurrency yang dilaporkan oleh para pelanggan, yakni sekitar US$575 juta, diakibatkan oleh peluang investasi bodong. Penipuan model seperti itu memberikan penawaran palsu terkait potensi keuntungan yang sangat besar dari berinvestasi pada skema cryptocurrency. Padahal, mereka yang berinvestasi pada skema tersebut hanya akan kehilangan seluruh dana miliknya.

Selain skema investasi bodong, ada modus-modus lain juga yang efektif menangkap korban. Modus terpopuler kedua adalah love scam, yang mana memanfaatkan ketertarikan asmara dari calon korban untuk mengajaknya berinvestasi dalam penipuan cryptocurrency.

Kemudian, laporan dari FTC juga menunjukkan bahwa penipu menyasar konsumen dengan berpura-pura meniru suatu bisnis atau institusi pemerintahan dan mengklaim bahwa uang para korban berisiko terkena penipuan atau diinvestigasi, kecuali mereka mengonversinya menjadi aset kripto.

Kebanyakan modus penipuan ini dimulai dari media sosial. Separuh dari antara orang-orang yang melaporkan penipuan terkait cryptocurrency sejak 2021 mengaku bahwa permulaannya adalah iklan, kiriman, atau pesan pada platform media sosial.

Angka Penipuan Cryptocurrency di Inggris Tembus Rp2 Triliun

Laporan FTC juga menggarisbawahi sejumlah ciri-ciri yang harus diwaspadai oleh konsumen, seperti klaim jaminan pasti untung atau mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari investasi kripto, potensi hubungan asmara yang meminta pembayaran dalam kripto, atau entitas lainnya yang mengharuskan pembayaran dalam cryptocurrency.

Tahun lalu, pusat pelaporan penipuan dan kejahatan nasional di Inggris Raya menerima sebanyak 7.118 laporan penipuan terkait cryptocurrency. Menurut Kepolisian Kota London, per akhir September lalu, penipuan yang berhubungan dengan aset kripto telah mengakibatkan kerugian bernilai 146 juta GBP (sekitar Rp2,64 triliun). Angka tersebut naik 30% dari sejak tahun 2020.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

photo_Nick.jpg.optimal.jpg
Nicholas Pongratz
Nick adalah seorang ilmuwan data yang mengajar ekonomi dan komunikasi di Budapest, Hungaria, tempat di mana ia menerima gelar BA dalam Ilmu Politik dan Ekonomi dan MSc di Analitik Bisnis dari CEU. Dia telah menulis tentang mata uang kripto dan teknologi blockchain sejak 2018. Ia tertarik dengan potensi dari kedua hal tersebut dari segi penggunaan ekonomi maupun politik.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori