Pavel Bains, co-founder dari game Solana, MixMob, mengungkapkan bahwa mayoritas pendanaan untuk game Web3 dan NFT dikucurkan atas dasar yang salah. Ia menegaskan bahwa kunci untuk suksesnya sebuah game terletak pada adanya tim pengembang dengan pengalaman yang luas di berbagai industri, yang dapat meningkatkan kualitas game, seperti Axie Infinity.
Bains menambahkan bahwa inti dari inovasi yang sebenarnya adalah kombinasi antara sumber daya manusia dan teknologi. Sebuah pitch deck yang mengesankan mungkin mampu menarik perhatian investor, namun mereka seringkali mengabaikan kebutuhan nyata akan sumber daya untuk game semacam itu.
Cara agar Game Web3 Anyar Mampu Lampaui Axie Infinity
Bains mengatakan bahwa membangun game Web3 yang berkualitas memakan waktu yang lama. Namun, berbagai game Web3 yang dirilis pada tahun 2024 akan diuntungkan. Sebab, mereka dapat mengambil pelajaran dari game generasi pertama seperti Axie Infinity.
Sebagai contoh, sejumlah game keluaran baru akan belajar memperbaiki tokenomics in-game mereka dari kesalahan-kesalahan yang Axie buat. Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan aspek-aspek gameplay untuk mempertahankan imersi atau pengalaman pengguna, menurut perkiraan Bains.
“Banyak game yang mulai dikembangkan pada tahun 2022 dan 2023 akan memiliki versi yang bisa dimainkan pada tahun 2024. Kita tidak perlu lima atau sepuluh game yang menakjubkan. Cukup satu atau dua saja.”
Contohnya, jika gamer harus keluar dari permainan untuk memasukkan alamat crypto wallet mereka guna menukar aset in-game, pengalaman bermain menjadi terganggu. Tak hanya itu, para gamer juga tidak suka merasa dimanfaatkan, seperti yang diungkapkan oleh Michael Sanders, seorang builder infrastruktur game NFT dan Web3.
Di samping itu, kalangan gamer Web2 juga cenderung lebih tertarik pada gameplay ketimbang blockchain. Oleh karena itu, untuk memenangkan hati dan menarik mereka ke Web3, Sanders menyarankan bahwa pengembang harus memprioritaskan gameplay. Semua transaksi dan aktivitas terkait kripto harus dilakukan di belakang layar, tanpa membuat gamer terbebani dengan urusan key dan crypto wallet.
Bisakah Barisan Game NFT Ini Yakinkan Para Gamer?
Laporan NFT gaming oleh DappRadar memprediksi judul game mana saja yang akan populer di tahun 2024. Faktanya, sebagian besar dari mereka memiliki grafik yang jauh lebih baik daripada kumpulan game generasi pertama. Alhasil, beragam game ini juga memiliki peluang yang lebih besar untuk bisa menarik minat gamer tradisional.
Illuvium, sebuah game yang dibangun di atas Ethereum rollup ImmutableX, adalah permainan dunia terbuka alias open-world yang memungkinkan gamer untuk memiliki NFT tanah dan menangkap makhluk Illuvial. Adapun game dunia terbuka Web2 seperti Far Cry dan Unchartered telah terbukti populer di kalangan gamer, yang bisa menjadi pertanda baik bagi Illuvium.
Selain itu, ada pula Torque Drift 2, yakni game balap mobil dan drifting yang masih dalam proses pengembangan di Polygon. Menurut tim pengembangnya, game ini mengadopsi budaya drifting Tokyo dalam gameplay mereka.
Alhasil, fokus semacam ini juga berpotensi menarik penggemar game serupa di Web2. Di samping itu, game ini juga tidak memiliki native token, tetapi merupakan bagian dari ekosistem terdesentralisasi REVV.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek game Web3 di tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.