Trusted

Co-founder Tornado Cash Galang Dana untuk Hadapi Persidangan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Roman Storm, salah satu pendiri Tornado Cash, tengah berjuang untuk mengumpulkan dana guna menghadapi persidangan di September mendatang.
  • Platform pendanaan on-chain Juicebox mengatakan pihaknya telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$28 ribu untuk biaya hukum Storm dan eksekutif Tornado Cash lainnya.
  • Jaksa Agung Merrick B. Garland menuturkan para terdakwa secara tidak langsung ikut menjalankan skema pencucian senilai lebih dari US$1 miliar untuk membantu penjahat menyembunyikan pendapatan tidak sahnya.
  • promo

Roman Storm, salah satu pendiri Tornado Cash, tengah berjuang untuk mengumpulkan dana guna menghadapi persidangan di September mendatang. Dia dan eksekutif perusahaan lainnya dituduh melakukan beberapa tindak kejahatan, termasuk konspirasi melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional dan pencucian uang.

Dalam utas X (Twitter), Storm mengaku takut untuk menghadapi pengadilan. Namun, dirinya juga berharap bisa mendapatkan dukungan dari komunitas untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan tidak melanggar hukum.

“Kasus hukum ini akan memengaruhi Anda, baik Anda yang bertindak sebagai pengembang Web3 ataupun yang hanya terlibat dalam perangkat lunak. Bantuan Anda akan sangat berarti dalam proses hukum ini,” jelasnya dalam X.

Beberapa anggota komunitas ikut turun ke X (Twitter) dan menyebut bahwa persidangan yang akan dihadapi oleh Roman Storm bukanlah pertarungan antara dirinya melawan regulator, melainkan pertarungan industri sepenuhnya.

Jordy Baylina, salah satu tim pengembang Polygon, mengatakan privasi merupakan nilai dasar yang diperlukan dalam dunia desentralisasi. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa Roman, seluruh pengembang lainnya, dan pengacara yang saat ini berada di garis depan berhak untuk mendapatkan dukungan.

Sudah Berhasil Galang US$28 Ribu

Platform pendanaan on-chain Juicebox mengatakan pihaknya telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$28 ribu untuk biaya hukum Pertsev dan Storm. Sampai saat ini, pihaknya juga masih terus melakukan penggalangan dana guna mencukupi kebutuhan keduanya.

Masih belum bisa dipastikan berapa besar dana yang akan terkumpul nantinya, tetapi yang jelas biaya hukum untuk kasus seperti ini sangat mahal.

Bloomberg melaporkan untuk kasus Binance dan Coinbase yang saat ini masih berjalan di pengadilan, membutuhkan biaya hukum hingga puluhan juta dolar AS. Besaran dana tersebut belum termasuk biaya denda yang juga harus dibayarkan ketika pengadilan memutuskan adanya biaya sanksi moneter.

Oleh karena itu, banyak pihak yang berupaya menyelesaikan sengketanya di luar pengadilan demi menghindari tingginya beban keuangan.

Namun, untuk kasus Tornado Cash, sepertinya opsi tersebut akan sulit untuk dilakukan. Pasalnya, Tornado Cash juga disebut memiliki keterikatan dengan Lazarus Group, kelompok kriminal asal Korea Utara, yang selama ini disebut menjadi dalang dalam pencucian uang berbasis kripto senilai ratusan juta dolar AS.

Jaksa Agung Merrick B. Garland menuturkan para terdakwa secara tidak langsung ikut menjalankan skema pencucian senilai lebih dari US$1 miliar untuk membantu penjahat menyembunyikan pendapatan tidak sahnya.

Jika terbukti bersalah, terdakwa terancam mendapatkan hukuman maksimal 20 tahun penjara atas dakwaan pencucian uang dan pelanggaran Undang-Undang Kekuasaan Darurat Ekonomi Internasional, serta hukuman maksimal 5 tahun penjara atas tuduhan konspirasi menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin.

Tornado Cash Dianggap Bukan Platform Pengiriman Uang

Gugatan hukum yang menimpa Roman Storm dan eksekutif Tornado Cash, Roman Semenov, juga memantik perhatian pihak lainnya.

Sebelumnya, kelompok advokasi kripto Coin Center mengatakan bahwa tuduhan Kantor Pengawas Aset Asing (OFAC) menunjukkan adanya pelanggaran terhadap undang-undang. Pasalnya, salah satu tuntutan yang diajukan adalah terkait pengiriman uang tanpa izin dan keduanya disebut terlibat dalam bisnis transfer dana atas nama publik.

Padahal, menurut Coin Center, Tornado Cash merupakan platform mixer dan bukan platform pengiriman uang. Direktur Riset Coin Center, Peter Van Valkenburgh, mengatakan jika merujuk pada Panduan Mata Uang Virtual FinCEN 2019, penyedia perangkat lunak anonim bukanlah pengirim uang. Artinya, tuduhan yang dilayangkan otoritas penegak hukum berlawanan dengan aturan yang dirilis oleh jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS (FinCEN).

Selain Semenov dan Storm, pendiri Tornado Cash lainnya, Alexei Pertsev, juga sudah ditangkap di Belanda pada Agustus 2022 dengan tuduhan pencucian uang. Sementara itu, Semenov sampai saat ini masih dalam status buron.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori