Lihat lebih banyak

Coinbase Beri Pujian Setinggi Langit pada Pendekatan Kripto di Uni Emirat Arab

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Brian Armstrong, CEO Coinbase, melihat Uni Emirat Arab (UEA) memiliki posisi yang baik untuk memperluas dan melayani market di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
  • Selain itu, Armstrong juga mengatakan bahwa UEA layak mendapatkan banyak pujian karena berpikiran maju tentang kripto.
  • Sampai saat ini, Coinbase sedang mengalami perselisihan dengan lembaga regulator di tempat asalnya, Amerika Serikat.
  • promo

Coinbase, salah satu crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), sedang mencari cara untuk mendiversifikasi ekspansi globalnya dan memandang Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tujuan yang menarik.

Co-founder dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan pada hari Senin (8/5) bahwa pihaknya sedang mencari rumah untuk mendirikan hub internasional yang dapat melayani negara-negara di dunia dalam jangka panjang. Dia melihat UEA memiliki posisi yang baik untuk memperluas dan melayani market di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

Dalam blog Coinbase, bahkan disebutkan bahwa Uni Emirat Arab dapat berfungsi sebagai jembatan yang sangat strategis antara Asia dan Eropa. Kedua benua ini disebut merupakan fokus Coinbase hingga saat ini.

Meskipun baru minggu lalu mereka meluncurkan Coinbase International Exchange di Bermuda, bukan rahasia lagi bahwa Coinbase juga bekerja sama dengan regulator Abu Dhabi Global Market (ADGM) untuk lebih memperluas lisensi operasional dan ketersediaan Coinbase International Exchange.

Selain itu, Coinbase juga telah bekerja sama dengan Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai karena dinilai mengedepankan kerangka kerja ritel yang komprehensif, yang dibangun berdasarkan prinsip keberlanjutan ekonomi dan keamanan finansial lintas batas. Hal ini disebut memperluas jejak global mereka untuk membawa 1 miliar pengguna ke dunia kripto.

CEO Coinbase Sanjung Pemerintah Uni Emirat Arab

Kripto Uni Emirat Arab

Dalam beberapa waktu terakhir, pihak Coinbase telah vokal menyoroti kurangnya kejelasan dalam peraturan kripto di AS. Kini, mereka meningkatkan kemungkinan untuk melakukan relokasi ke negara lain.

“Regulasi di UEA berada di depan AS. Saya akan mengatakan bahwa pendekatan UEA lebih berpikiran maju daripada AS,” jelas Brian Armstrong kepada Bloomberg TV.

Dalam pernyataan di Twitter, Brian Armstrong mengatakan bahwa Uni Emirat Arab layak mendapatkan banyak pujian karena berpikiran maju tentang kripto. Dia menyebut UEA sebagai regulator khusus kripto pertama di dunia, buku peraturan yang jelas diterbitkan, ramah bisnis, serta perlindungan pelanggan yang kuat.

Pernyataan ini dibuat seiring tim eksekutif Coinbase, termasuk Brian Armstrong, berada di Uni Emirat Arab pada minggu ini untuk pertemuan dengan pembuat kebijakan, regulator, para pendiri perusahaan kripto, dan para klien mereka.

Armstrong juga rencananya akan memberikan pidato di acara Dubai Fintech Summit yang berlangsung 8 sampai 9 Mei 2023.

Konflik dengan SEC

Sebagai pengingat, Coinbase pada 25 April lalu melayangkan gugatan untuk memaksa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menanggapi ‘ya atau tidak’ terhadap petisi pembuatan peraturan yang diajukan Coinbase pada Juli 2022. tujuannya meminta lembaga itu memberikan panduan peraturan bagi industri kripto di Negeri Paman Sam.

Namun, sampai dengan saat ini, petisi itu belum juga ditanggapi oleh SEC. Pada 3 Mei lalu, Pengadilan Banding AS mengatakan bahwa instansi yang dipimpin Gary Gensler itu harus memberikan tanggapannya dalam waktu 10 hari ke depan.

Dari pernyataan publik dan aktivitas penegakan hukum pada industri kripto, Coinbase menilai SEC telah memutuskan untuk menolak petisi mereka. Namun, SEC belum memberitahu publik. Jadi, tindakan yang diajukan Coinbase meminta pengadilan untuk meminta SEC membagikan keputusannya.

Di sisi lain, Coinbase juga telah menerima Wells notice atau surat pemberitahuan dari SEC pada Maret lalu. Surat itu bermakna ada potensi bahwa SEC dapat melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase atas beberapa lini bisnis yang mereka jalankan.

Adapun tindakan itu dapat menyasar pada aset digital yang listing di Coinbase, layanan staking lewat Coinbase Earn, layanan institusional melalui Coinbase Prime, dan Coinbase Wallet. Bila benar terjadi, tindakan penegakan hukum dari SEC dapat menimbulkan ancaman bagi Coinbase dan cara berbisnis mereka selama ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori