Penyelidikan terhadap gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) terhadap Coinbase telah dimulai di pengadilan. Dalam prosesnya, Coinbase membantah tuduhan SEC yang menyebut bahwa token yang terdaftar di platform miliknya adalah sekuritas.
William Savitt, selaku pengacara Coinbase, menyebut perdagangan token yang dilakukan pada platform bukanlah sekuritas yang harus tunduk pada yurisdiksi SEC. Di hadapan Hakim Distrik AS, Katherine Polk Faila, Savitt bersikukuh bahwa token tersebut tidak memiliki kontrak investasi, karena investor tidak mendapatkan hak apapun sebagai bagian dari pembelian yang dilakukan, seperti yang berlaku pada saham maupun obligasi.
Sementara itu, dalam pandangan SEC, regulator melihat sebaliknya. Melalui pengacaranya, Patrick Costello, salah satu otoritas pengawas jasa keuangan AS itu menganggap ketika investor membeli token yang dimaksud, maka mereka telah berinvestasi ke jaringan yang ada di baliknya.
“Keduanya tidak bisa dipisahkan dari yang lain,” jelas Costello sebagaimana dilansir oleh Bloomberg.
Dari situ, bisa ditangkap bahwa SEC melihat investasi yang berjalan pada token kripto sama seperti perdagangan efek di pasar modal, di mana setiap investor yang membeli efek tertentu dari perusahaan juga ikut berinvestasi di seluruh bisnisnya.
Singgung Putusan Persidangan Ripple
Dalam persidangan, Coinbase juga menyinggung putusan Hakim Analisa Torres dalam sengketa antara Ripple dan SEC yang memutuskan bahwa XRP bukanlah kontrak investasi.
Coinbase meminta Hakim Faila untuk mengikuti keputusan tersebut dan menolak gugatan SEC. Namun, di sisi lain, tim kuasa hukum juga ikut mendesak hakim untuk menolak argumen Coinbase dengan menyebut bahwa perusahaan membuat pelanggan percaya bahwa beberapa aset digital yang dibelinya di platform akan mengalami peningkatan nilai.
“Pembeli aset digital mungkin saja percaya bahwa nilai investasi mereka dapat meningkat, tetapi itu tidak cukup,” ungkap Savitt.
Seteru antara SEC dan Coinbase sendiri sebetulnya sudah berlangsung sejak Juni lalu. Ketika itu, SEC menuduh entitas yang dipimpin oleh Brian Armstrong itu melanggar aturan selama bertahun-tahun dengan mengizinkan pengguna untuk bertransaksi kripto yang sebenarnya adalah produk sekuritas.
Setidaknya terdapat 13 token yang masuk dalam radar SEC, termasuk Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Polygon (MATIC).
Kendati demikian, sampai persidangan berakhir, Hakim Faila, selaku pemimpin persidangan, belum mengambil keputusan apa pun.
CLO Coinbase: SEC Tak Bisa Perluas Ruang Lingkup Peraturannya Sendiri
Secara terpisah, Chief Legal Officer (CLO) Coinbase, Paul Grewal, mengatakan dalam persidangan, SEC terus mengeklaim bahwa regulator memiliki kewenangan yang luas atas semua investasi.
Di sisi lain, SEC juga tidak menawarkan prinsip yang membatasi definisi dari kontrak investasi. Menurut Grewal, aksi itu tidak bisa dibenarkan, karena artinya Komisi tersebut memperluas dan mendefinisikan ulang lingkup peraturannya sendiri
“Hal itu harus diserahkan kepada Kongres dan diskusi legislatif terkait hal itu sedang berlangsung,” ungkap Grewal lewat sebuah unggahan di akun X (Twitter).
Dirinya kembali menegaskan bahwa Coinbase tidak menawarkan sekuritas dan perusahaan sangat yakin dengan argumen hukum yang disampaikan.
Analis litigasi senior Bloomberg Intelligence, Elliott Stein, memandang jika terbukti bersalah, Coinbase menghadapi tanggung jawab sebesar US$1 miliar ke SEC. Tetapi, peluang perusahaan untuk memenangkan kasus ini cukup besar. Menurut Stein, kemungkinannya bisa 70% untuk menang.
Saat persidangan dimulai, saham Coinbase terlihat tertekan. Data Google Finance menyebutkan harga saham dengan ticker COIN itu turun 0,015% menjadi US$133,86.
Bagaimana pendapat Anda tentang persidangan dantara SEC dan Coinbase? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.