Coinbase mengungkapkan pada Selasa (27/5) bahwa sebuah skema spoofing canggih telah mencuri lebih dari US$20 juta dalam bentuk aset kripto dengan menyamar sebagai merek perusahaan tersebut.
Namun, berkat bantuan aparat penegak hukum AS, sindikat tersebut berhasil dibongkar melalui penerapan forensik blockchain.
Coinbase Bantu Penumpasan Skema Spoofing Kripto Senilai US$20 Juta
Operasi ini dipimpin oleh US Secret Service dengan dukungan dari tim keamanan internal dan tim hukum Coinbase. Hasilnya, Chirag Tomar berhasil ditangkap dan divonis bersalah.
Dilaporkan bahwa Tomar menjalankan penipuan berskala global yang menjebak para pengguna tak curiga lewat situs Coinbase palsu. Akun resmi Coinbase Support mengonfirmasi kabar ini lewat unggahan di X (Twitter):
“Situs palsu ‘Coinbase’ mencuri kripto senilai US$20 juta. Kami melacak dana tersebut dan membantu Secret Service menangkap dalangnya. Transparansi blockchain menghentikan penipu,” terang Coinbase Support.
Menurut Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, Tomar dan kaki tangannya mengoperasikan domain phishing seperti CoinbasePro.com. Mereka membujuk pengguna agar memberikan kredensial login dan kode otentikasi dua faktor (2FA).
Dalam beberapa kasus, para penipu menyamar sebagai layanan pelanggan Coinbase. Mereka menggunakan alat akses jarak jauh untuk menyusup ke akun-akun asli. Dengan taktik ini, mereka menyedot saldo kripto hanya dalam hitungan menit. Seorang korban bahkan dilaporkan kehilangan lebih dari US$240.000 dalam satu serangan saja.
Grewal menyebut operasi ini sebagai salah satu keberhasilan penindakan paling berdampak yang pernah didukung Coinbase. Ia memuji kekuatan forensik blockchain.
“Berbeda dengan uang tunai—yang masih menjadi alat keuangan ilegal nomor satu di dunia—kripto meninggalkan jejak permanen dan bisa ditelusuri,” tulis Grewal dalam blog perusahaan.
Adapun keterlibatan Coinbase mencakup pelacakan dana curian dengan analitik blockchain, mengidentifikasi korban, dan menjaga bukti forensik agar tetap utuh.
Exchange yang berbasis di AS ini menekankan investasi berkelanjutan mereka dalam deteksi penipuan secara real-time serta kerja sama erat dengan lembaga federal seperti Secret Service dan FBI.
Pukulan Hukum & Kebocoran Data Gerus Momentum Coinbase
Namun, kabar penangkapan ini datang di saat Coinbase sedang menghadapi masa sulit. Perusahaan ini digugat dalam class-action oleh para investor hanya sehari sebelumnya.
Seperti yang BeInCrypto laporkan, gugatan tersebut berkaitan dengan crash saham baru-baru ini yang disebabkan oleh pelanggaran data besar dan denda US$4,5 juta dari Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris.
Gugatan itu menuduh Coinbase tidak mengungkapkan risiko material akibat kebocoran data pengguna yang mengompromikan informasi sensitif pelanggan. Insiden yang memicu kemarahan publik dua pekan lalu ini dilaporkan berasal dari kebocoran internal.
Coinbase kemudian mengonfirmasi bahwa mereka menolak permintaan tebusan senilai US$20 juta dari para pelaku. Alih-alih bernegosiasi dengan para kriminal siber, mereka memilih bekerja sama dengan penegak hukum.
Kontras antara peran aktif Coinbase dalam membongkar skema spoofing dengan kontroversi keamanannya belakangan ini memperlihatkan tekanan ganda yang dihadapi exchange tersebut. Di satu sisi, mereka mempertahankan platform dari ancaman. Di sisi lain, mereka berjuang menjaga kepercayaan pengguna di tengah sorotan yang makin tajam.
Bagi Coinbase, penangkapan Tomar jadi kemenangan penting dalam ranah perlindungan konsumen. Namun, pencapaian itu hadir di tengah badai pelanggaran internal dan tantangan hukum yang terus bertambah.
Bagaimana pendapat Anda tentang situs palsu Coinbase yang sukses gasak US$20 juta ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
