Conduit, perusahaan infrastruktur blockchain, meluncurkan platform baru yang memungkinkan pengguna untuk membangun dan melakukan deploy proyek rollup layer-3 (L3) di jaringan Ethereum atau jaringan lainnya. Menariknya, inovasi terbaru dari Conduit ini hanya membutuhkan waktu 15 menit dan modal US$3.000 (Rp46,8 juta) per bulan.
Sebagai informasi, rollup adalah blockchain yang memproses transaksi dari blockchain utama untuk mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan throughput pada chain utama. Rollup menjadi solusi penskalaan yang meminimalkan beban komputasi pada layer-1 (L1).
Dalam peluncuran produk pada hari Rabu (21/2), Conduit menyatakan bahwa L3 dengan throughput sangat tinggi akan membuat transaksi menjadi lebih murah.
“Base dan OP Mainnet adalah contoh jaringan layer-2 (L2) tujuan umum. Mereka murah, cepat, dan mendukung ratusan aplikasi berbeda,” ungkap Conduit.
Namun, Conduit menyebut bahwa beberapa aplikasi memerlukan komputasi yang lebih murah dan blocksppace khusus.
“L3 memungkinkan aplikasi untuk berhenti bersaing dengan aplikasi lain dalam hal blockspace dan meningkatkan permintaan mereka,” ungkap Conduit.
Fitur baru untuk membuat L3 ini hadir hanya seminggu setelah Conduit mengumumkan solusi serupa untuk membuat rollup L2 pada 15 Februari lalu. Inisiatif ini dapat dimungkinkan seiring adopsi proyek modular yang kian populer di dunia kripto.
Rincian Biaya Membuat Proyek L3
Paket bulanan termurah US$50 (Rp780.000) memungkinkan rollup dibuat di testnet Sepolia Ethereum. Sementara itu, paket yang lebih besar US$3.000 per bulan memungkinkan pengguna untuk men-deploy di mainnet.
Conduit memungkinkan pengguna untuk memilih OP Stack dari Optimism atau Arbitrum Orbit sebagai kerangka rollup. Kemudian Ethereum, Base, Zora, atau Mode, sebagai settlement layer tempat transaksi rollup diverifikasi. Selain itu, pengguna juga dapat mengunggah data transaksi rollup ke Ethereum atau Celestia.
Penambahan fitur membuat L3 dari Conduit ini digambarkan sebagai hari besar bagi potensi kehadiran lebih dari 1 juta penganut rollup oleh David Hoffman selaku co-founder di platform media kripto Bankless.
Sementara Nick Martitsch, Head of Market Development di Paradigm, menyambut Conduit dengan mengatakan tidak pernah ada cara yang lebih mudah untuk meluncurkan rollup.
“Jangan berpikir orang-orang menghargai apa yang terjadi di sini,” kata Georgios Konstantopoulos, Research Partner di Paradigm, tentang pengembangan produk Conduit.
Conduit mengklaim solusi L3 akan membuat biaya transaksi Ethereum 100 kali lebih murah dan membuat biaya transaksi L2 10 kali lebih murah karena membuat ruang blok lebih berlimpah.
Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, sebelumnya pada September 2022 berpendapat bahwa L3 dapat menyediakan fungsi yang disesuaikan untuk kebutuhan on-chain pengguna.
Kekhawatiran Kemudahan Membuat Proyek Rollup
Conduit mengiklankan orang-orang dapat melakukan deploy rollup hanya dalam beberapa klik dan tidak memerlukan keterampilan dalam pembuatan kode pemrograman.
Namun, beberapa pengamat menyampaikan berbagai kekhawatiran tentang kemudahan baru meluncurkan proyek rollup.
0xngmi, developer di penyedia data on-chain DefiLlama, melihat potensi masalah pada proyek rollup semacam ini jika pihak pembuat berhenti membayar tagihan bulanan atau meminta pembatalan di Conduit.
Meskipun tidak ada biaya deploy rollup untuk paket testnet, mereka yang mendaftar paket mainnet harus membayar biaya gas fee untuk deploy, yaitu sekitar US$8.150 (Rp127,2 juta) atau sekitar 2,79 ether (ETH).
Adapun Conduit juga akan mengantongi 7,5% pendapatan dari rollup L3.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
