Lihat lebih banyak

Lepas dari Kebangkrutan, Core Scientific Raup Laba Rp3 Triliun di Q1 2024

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Core Scientific raup laba US$210,7 juta atau setara Rp3 triliun lebih di Q1 2024.
  • Produksi Bitcoin oleh miner ini mencapai 2.825 BTC.
  • promo

Setelah menanggalkan jubah kebangkrutannya di awal tahun ini, salah satu Bitcoin miner asal Amerika Serikat (AS) Core Scientific langsung tampil agresif dengan membukukan keuntungan US$210,7 juta atau lebih dari Rp3 triliun di kuartal perdana tahun ini, sebuah kenaikan dramatis dari kerugian US$0,4 juta sebelumnya.

Kepala Eksekutif Core Scientific Adam Sullivan menjelaskan, dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan menghasilkan lebih banyak Bitcoin dibandingkan miner lainnya, yang sekaligus memperkuat neraca keuangan perusahaan.

“Memanfaatkan fundamental pasar yang menguntungkan, fokus perusahaan pada produktivitas dan juga efisiensi akhirnya sukses menghasilkan kinerja keuangan yang kuat,” jelas Sullivan.

Naiknya harga Bitcoin (BTC) juga diakui Sullivan ikut memengaruhi moncernya kinerja keuangan perusahaan. Pada Q1 tahun ini, Core berhasil memproduksi 2.825 Bitcoin yang diproduksi secara mandiri.

Produksi Bitcoin Core Scientific | Sumber : Core Scientific

Lonjakan harga BTC sebesar 134% membuat total pendapatan perusahaan terdongkrak lebih dari 3 kali lipat menjadi US$179,3 juta dari US$58,6 juta di periode yang sama tahun lalu. Sullivan menambahkan, selain faktor makro, pertumbuhan pendapatan juga disebabkan oleh penyusutan biaya sebagai imbas dari penempatan 18.000 miner generasi terbaru.

“Total biaya penambangan per Bitcoin oleh Core di Q1 mencapai US$18.915, lebih rendah dari harga rata-rata Bitcoin di pasaran,” tulis laporan.

Pendapatan Mining Tumbuh 52%

Core Scientific memiliki dua sumber pendapatan, pertama berasal dari penambangan aset digitalnya sendiri dan kedua dari pendapatan hosting pelanggan. Khusus untuk pendapatan dari mining, perusahaan berhasil mendongkraknya ke level US$149,95 juta.

Capaian itu lebih tinggi 52,97% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$98,02 juta. Sementara untuk pendapatan hosting dari pelanggan juga berhasil meningkat 55%, dari US$18,9 juta di kuartal pertama tahun lalu menjadi US$29,33 juta di akhir Maret lalu.

Ke depan, perusahaan berencana untuk memperluas kapasitas hash Bitcoin mining, sejalan dengan jalinan kerja sama yang telah dibentuk dengan CoreWeave. Selain itu, untuk meringankan beban keuangannya, Core juga telah berhasil memangkas total utangnya sebesar US$390 juta dari akhir tahun lalu hingga Q1 2024.

Sebagai catatan, sampai saat ini, Core Scientific telah berhasil mengembangkan infrastruktur operasional sebesar 21 megawatt (MW) di fasilitas pertambangannya yang berlokasi di wilayah Pecos, Texas. Untuk memacu ekspansi berikutnya, Core masih memiliki amunisi yang lebih dari cukup. Laporan keuangan perusahaan mencatat, Core Scientific memiliki kas dan setara kas sebesar US$98,12 juta dengan jumlah rig Bitcoin mining sebanyak 173 ribu unit.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori