Crypto exchange Gemini dilaporkan kembali memberhentikan para karyawannya setelah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pertama terjadi pada 7 minggu lalu.
Perusahaan yang didirikan oleh saudara kembar Cameron & Tyler Winklevoss ini belum secara luas mengomunikasikan tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) secara internal.
Hal ini membuat para karyawan berspekulasi tentang jumlah pasti beberapa dari mereka yang diberhentikan dalam agenda perampingan perusahaan kali ini.
Sumber TechCrunch menjelaskan bahwa ada pengurangan 7% atau 68 anggota di channel Slack Gemini pada hari Senin (18/7). Hal ini mengindikasikan bahwa Gemini sudah mulai memangkas kembali sejumlah karyawan.
Gemini Bakal Pangkas 15% Jumlah Karyawannya?
Gemini disebut terus memberhentikan karyawannya sebagai bagian dari strategi ‘pemotongan biaya (cost) yang ekstrem’.
Menurut sebuah unggahan dokumen rencana operasi internal Gemini yang dibagikan di jaringan profesional anonim Blind pada 14 Juli lalu, crypto exchange ini berencana mengurangi jumlah tenaga kerja dari 950 menjadi 800 karyawan, atau sekitar 15% dari total tim keseluruhan.
- Baca Juga: Gelombang PHK Crypto Exchange Terus Berlanjut, Kini Giliran Bybit Pangkas Jumlah Karyawan
Respon Bos Gemini Terkait Dokumen Internal yang Bocor
Saat ini, dokumen tersebut telah dihapus. Cameron Winklevoss tahu bahwa dokumen tersebut bocor.
“Ini menjadi perhatian saya bahwa setidaknya satu anggota tim berpikir itu ide yang baik untuk mengunggah cuplikan rencana operasi teknologi kami di situs web pihak ketiga,” tulis Cameron Winklevoss di channel Slack Gemini.
Dia menambahkan, “Wow, sangat lemah …. jika Anda membocorkan informasi perusahaan, Anda menunjukkan tingkat kesadaran dan rasa hormat yang rendah terhadap sesama anggota tim Anda yang sangat diuntungkan dari keterbukaan yang kami coba ciptakan dan bina di sini.”
Cameron Winklevoss juga mengatakan bahwa pesan yang dia buat adalah pengingat yang ramah bahwa karma adalah blockchain alam semesta, buku besar abadi yang melacak perilaku positif dan negatif.
“Kita akan pergi ke bulan. Kita akan membutuhkan kesadaran kosmik untuk sampai ke sana. Kesadaran duniawi tidak akan cukup. Jika Anda menunjukkan perilaku manusia pertama kali, saatnya untuk naik level atau mundur, jika tidak ada alasan lain selain untuk menghindari tagihan mahal di masa depan,” ungkap Cameron Winklevoss.
Crypto Winter Jadi Alasan Gemini Lakukan PHK
Pada 2 Juni lalu, Gemini memberhentikan 10% dari total karyawannya. Hal ini dilakukan crypto exchange itu untuk pertama kalinya sejak didirikan pada tahun 2014. Pendiri Gemini waktu itu mengutip crypto winter sebagai alasan mereka untuk melakukan PHK.
“Di sinilah kita sekarang, dalam fase kontraksi yang memasuki periode statis, apa yang disebut oleh industri kita sebagai ‘crypto winter’. Ini semua semakin diperparah oleh gejolak makro ekonomi dan geopolitik saat ini. Kita tidak sendirian,” jelas Cameron dan Tyler Winklevoss.
Pemangkasan karyawan Gemini pada awal Juni lalu terjadi sekitar 7 bulan setelah perusahaan ini mengumpulkan pendanaan sebesar US$400 juta dengan valuasi mencapai US$7,1 miliar dalam putaran pendanaan perdananya pada November 2021.
CoinMarketCap mencatat Gemini saat ini berada di peringkat ke-10 dalam daftar jajaran teratas crypto exchange di market spot trading, dengan volume transaksi mencapai sekitar US$202 juta dalam 24 jam terakhir.
- Baca Juga: Gemini Dituduh Buat Pernyataan Menyesatkan Terkait Kontrak Berjangka Bitcoin kepada Regulator AS
Bocoran gelombang kedua pemangkasan karyawan Gemini mencuat di tengah gelombang PHK yang dilakukan sejumlah perusahaan kripto. Perusahaan-perusahaan kripto populer seperti OpenSea, Coinbase, Crypto.com, Block,Fi, Bybit, hingga Celsisus Network, tercatat telah melakukan PHK sepanjang tahun 2022.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.