Lihat lebih banyak

Marketplace NFT Juga Kena Imbas Crypto Winter, OpenSea Berhentikan 20% Karyawannya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • OpenSea menjadi perusahaan kripto terbaru yang mengumumkan PHK. Mereka mengungkapkan ada sekitar 20% dari total karyawan yang terpaksa harus dilepas.
  • Meski harus mengambil keputusan sulit ini, CEO OpenSea tetap memiliki keyakinan besar pada market NFT dan peran OpenSea di dalamnya. 
  • Dalam pernyataan terpisah, pihak OpenSea menginformasikan bahwa 230 karyawan tetap bertahan di perusahaannya.
  • promo

OpenSea menjadi perusahaan kripto terbaru yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya. Marketplace non-fungible token (NFT) yang dipimpin oleh Devin Finzer ini mengungkapkan ada sekitar 20% dari total karyawan yang dilepas.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter pada hari Kamis (14/7), CEO OpenSea itu menulis bahwa, “Ini adalah hari yang sulit bagi OpenSea, karena kami melepas sekitar 20% dari tim kami.”

“Perubahan yang kami buat hari ini menempatkan kami pada posisi untuk mempertahankan runway beberapa tahun di bawah berbagai skenario crypto winter (5 tahun pada volume saat ini), dan memberi kami keyakinan tinggi bahwa kami hanya perlu melalui proses ini sekali lagi,” jelas Devin Finzer.

Dia mengatakan bahwa dunia kripto dan NFT telah memasuki kombinasi crypto winter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketidakstabilan makro ekonomi yang luas. Sang CEO OpenSea mengaku bahwa pihaknya perlu mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan penurunan yang berkepanjangan ini.

Meski jumlah pasti dari karyawan yang terkena dampak tidak diungkapkan, namun OpenSea kemudian memberi tahu The Block bahwa 230 karyawan tetap bertahan di marketplace NFT itu.

Kabar ini datang setelah OpenSea diterpa dua berita tidak sedap dalam waktu yang berdekatan. Pada 1 Juni 2022, Jaksa di Distrik Selatan New York mendakwa seorang mantan product manager OpenSea dengan tuduhan melakukan insider trading atau perdagangan yang melibatkan orang dalam. Ini merupakan kasus pertama kalinya yang terkait dengan aset digital.

Kemudian pada 30 Juni lalu, OpenSea mengaku mengalami insiden pelanggaran data setelah seorang karyawan dari vendor pengiriman email mereka membocorkan alamat email para pengguna dan subscriber newsletter dari marketplace NFT itu.

CEO OpenSea Tetap Optimis

Sang CEO OpenSea juga mengatakan bahwa, “Orang-orang yang meninggalkan kami adalah individu-individu yang cerdas, pekerja keras, dan digerakkan oleh misi yang telah memainkan peran yang tidak terukur dalam mengembangkan OpenSea dan market NFT hingga ke tempat kami sekarang. Kami akan merindukan mereka dan selamanya menjadi bagian dari cerita dan komunitas kami.” 

Meski harus mengambil keputusan sulit ini, dia tetap memiliki keyakinan besar pada market NFT dan peran OpenSea di dalamnya. 

“Selama crypto winter ini, kita akan melihat ledakan inovasi di seluruh ekosistem. Dan dengan perubahan yang kami buat, kami berada dalam posisi yang kuat untuk terus mendorong memajukan sektor ini ke depan,” jelas Devin Finzer.

OpenSea diketahui memiliki valuasi perusahaan mencapai US$13,3 miliar per Januari 2022. Crunchbase mencatat total pendanaan yang berhasil dikumpulkan perusahaan rintisan yang didirikan oleh Devin Finzer dan Alex Atallah ini mencapai US$427,2 juta. Para investor OpenSea termasuk Y Combinator, Andreessen Horowitz (a16z), Coatue, hingga Paradigm.

Gelombang PHK di Tengah Crypto Winter

Sebagai marketplace NFT, OpenSea bergabung dengan sejumlah perusahaan crypto exchange yang memutuskan untuk melakukan PHK, seperti Robinhood, Gemini, Crypto.com, hingga Coinbase.

Adapun volume secara bulanan di seluruh market NFT telah turun tajam sejak posisi tertinggi yang terlihat pada awal tahun 2022. PHK yang dilakukan OpenSea terjadi hanya 2 minggu setelah market NFT mengalami bulan terburuk dalam hampir 1 tahun. Volume perdagangan NFT Ethereum di market anjlok 73% pada bulan Juni.

Menurut data Dune Analytics, OpenSea secara konsisten menghasilkan lebih dari US$1 miliar volume perdagangan per bulan pada platform miliknya sejak Agustus 2021, atau rata-rata sekitar US$2,5 miliar setiap bulan.

Perlu diingat, OpenSea menghasilkan pendapatan dari biaya 2,5% pada semua perdagangan NFT di platform-nya. Sayangnya, kini volume perdagangan di OpenSea turun menjadi hanya US$695 juta pada bulan Juni 2022.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori