Whale Ethereum (ETH) kembali beraksi. Namun kali ini, mereka tidak menjual aset kripto seperti yang mereka lakukan di beberapa bagian tahun ini. Sebaliknya, data on-chain mengungkap akumulasi ETH yang signifikan, dan minat investor ritel juga turut terdongkrak naik.
Lantas, apa artinya ini untuk ETH? BeInCrypto mengupas semua detailnya, menganalisis perkembangan serta potensi dampaknya ke harga Ethereum.
Investor Ritel dan Whale Ethereum Giat Belanja
Tepatnya pada 29 November, arus bersih holder besar Ethereum tercatat di angka 28.680 ETH. Namun kemarin (1/12), jumlahnya telah meroket menjadi 80.130 ETH. Sebagai catatan, arus bersih sendiri berguna mengukur selisih antara koin yang terakumulasi dan yang dijual oleh whale.
Adapun arus bersih positif berarti kalangan whale telah membeli lebih banyak token daripada yang mereka jual, sebuah sinyal bullish. Sebaliknya, arus bersih negatif tandanya terjadi lonjakan aksi jual. Hal ini seringkali ditafsirkan sebagai sinyal bearish bagi aksi harga.
Data teranyar mengatakan whale Ethereum telah mengakumulasi sekitar 51.450 ETH (senilai sekitar US$188 juta) hanya dalam tempo dua hari. Jika tren beli ini tetap utuh pada volume yang serupa, harga ETH bisa saja melampaui angka US$3.700.
Di samping informasi seputar whale, data dari CryptoQuant juga menguak bahwa Coinbase Premium Index telah menanjak naik. Indeks ini berfungsi mengukur selisih antara harga ETH/USD di Coinbase dan harga di Binance.
Adapun nilai yang negatif biasanya menandakan tekanan jual, terutama dari investor AS. Sebaliknya, indeks yang positif mencerminkan tekanan beli yang meningkat — tren yang saat ini terlihat pada ETH.
Jika investor AS terus mengakumulasi ETH, permintaan yang semakin tinggi ini bisa mendongkrak harga si raja altcoin untuk naik lebih tinggi. Skenario semacam ini bakal serta-merta mendukung potensi relinya, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
Prediksi Harga ETH: Support yang Kokoh & Nilai yang Lebih Tinggi
Berdasarkan grafik harian, indikator Parabolic Stop And Reverse (SAR) terpantau bertengger di bawah harga ETH. Parabolic SAR sendiri adalah indikator teknikal yang membantu trader menentukan arah harga suatu aset.
Ketika garis putus-putus indikator berada di atas harga, itu menandakan area resistance. Artinya, aset yang bersangkutan akan kesulitan untuk merangkak naik lebih tinggi. Namun, dalam kasus Ethereum, indikator ini sedang berada di bawah harga. Itu bermakna aset ini memiliki support yang kokoh untuk mempertahankan tren naiknya.
Tak hanya itu, BeInCrypto juga mengamati proses terbentuknya bull flag. Hadirnya pola ini menandakan bahwa para pembeli berhasil mengalahkan dominasi para penjual. Dengan bantuan pola ini, harga ETH berpotensi melesat naik hingga ke US$4.000.
Namun, penting untuk dicatat bahwa crypto whale Ethereum juga bisa berperan dalam prediksi ini. Jika para holder besar ini terus giat membeli, ETH bisa mencapai target yang disebutkan.
Sebaliknya, jika whale berhenti membeli, prediksi ini bisa batal. Dalam skenario tersebut, Ethereum berisiko tergelincir ke US$3.425.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Ethereum (ETH) di bulan Desember 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.