Usai bank ramah kripto seperti Silvergate Capital dan Signature Bank berhenti beroperasi dalam rentetan krisis bank regional Amerika Serikat (AS) pada bulan Maret lalu, kini muncul Customers Bank, sebuah bank kecil di Pennsylvania yang menjelma sebagai salah satu mitra terbesar untuk industri kripto.
Menurut sumber yang mengetahui persoalan ini, bank yang merupakan anak perusahaan dari Customers Bancorp itu bermitra dengan ratusan perusahaan kripto, termasuk crypto exchange, market maker, dan penerbit stablecoin.
Bloomberg pada hari Senin (17/7) melaporkan bahwa mereka menarik klien baru setelah Silvergate dan Signature runtuh. Entitas yang berada di urutan ke-81 dalam peringkat bank AS terbesar berdasarkan aset, kini berada di garis depan dalam menyediakan layanan bagi berbagai perusahaan kripto.
Customers Bank setidaknya berbisnis dengan sejumlah perusahaan kripto, seperti Circle selaku penerbit stablecoin USD Coin (USDC); crypto exchange Coinbase, Paxos penerbit stablecoin BUSD; perusahaan perdagangan GSR, serta kustodian kripto Anchorage Digital dan BitGo.
Terlepas dari kehadiran Customers Bank, co-founder dan Presiden di Anchorage Digital, Diogo Mónica, mengatakan, “Saya benar-benar berharap ada lebih banyak alternatif dan ada lebih banyak bank fiat yang benar-benar mendukung para pelaku industri kripto.”
- Baca Juga: CEO Coinbase: Apakah Bank of America Menutup Rekening yang Bertansaksi dengan Crypto Exchange?
Punya Teknologi Mirip Silvergate dan Signature
Bank ini mengoperasikan platform pembayaran yang memungkinkan para klien kripto memindahkan dolar AS (USD) dengan kecepatan yang sama seperti kripto, yaitu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Silvergate yang mengumumkan rencana penutupan dan Signature yang disita oleh regulator AS, menawarkan kemampuan yang serupa dengan Customers Bank.
Frank Schiraldi, analis di Piper Sandler, mengatakan bahwa krisis yang dialami Silvergate dan Signature membuat persaingan menjadi lebih sedikit dan menyisakan sejumlah pihak seperti Customers Bank untuk menyediakan layanan bagi perusahan kripto.
“Dengan Signature dan Silvergate yang pada dasarnya menutup pintu mereka, saldo-saldo ini [dari perusahaan kripto] harus pergi ke suatu tempat. Tampaknya, Customers Bank benar-benar menjadi pihak terakhir yang bertahan,” jelasnya.
Selain itu, Customers Bank tidak seperti Silvergate dan Signature yang melayani crypto exchange FTX. Kehancuran kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) pada November 2022 itu, pada gilirannya mendorong masuknya sejumlah klien baru yang sebagian besar dari sektor kripto untuk membuka rekening di Customers Bank.
Total Deposit dari Klien Kripto Dibatasi Sampai 15%
Terkait klien dari kripto, Customers Bank memutuskan membatasi deposit pada platform pembayaran real-time mereka tidak lebih dari 15% dari total deposit yang ada.
Adapun platform pembayaran real-time itu bernama Customers Bank Instant Token (CBIT). Sistem CBIT dari Customers Bank diperkenalkan pada November 2021, mirip seperti SEN di Silvergate dan Signet dari Signature.
Deposit untuk CBIT tetap stabil di sekitar US$2,25 miliar pada akhir kuartal I/2023, atau terhitung 13% dari total deposit di Customers Bank yang mencapai sekitar US$17,7 miliar.
Total deposit yang masuk dari CBIT meningkat dari sebelumnya mencapai US$1,85 miliar pada 16 November 2022, seiring kebangrutan FTX pada 11 November 2022.
Customers Bank diklaim tidak meminjamkan dana kepada pelanggan mana pun di industri kripto. Selain itu, hanya sebagian kecil dari simpanan baru yang diterima Customers Bank setelah krisis bank regional pada Maret lalu berasal dari klien baru CBIT.
Turut Layani Sektor Teknologi dan VC
Saat minat yang tinggi pada industri kripto sekitar tahun 2021, CEO Customers Bank, Sam Sidhu, menggembar-gemborkan ambisi kripto perusahaannya. Hari ini, mereka membatasi simpanan terkait kripto.
Dia mengatakan bahwa aset yang terkait dengan kripto hanyalah satu bagian kecil dari rencana mereka yang lebih luas untuk memperluas bisnis pembayaran Customers Bank.
“Kripto memberikan kasus penggunaan yang sangat baik bagi kami untuk membuktikan kemampuan teknologi kami untuk pembayaran,” kata CEO Customers Bank.
Namun, dia turut menambahkan bahwa Customers Bank akan berfokus pada jenis industri yang menghasilkan hubungan pelanggan yang lebih kuat dan lebih dalam.
Memang, selain sektor kripto, para klien lain datang dari sektor teknologi, venture capital (VC), dan dana kelolaan investasi (fund). Sebagai pengingat, para perusahaan teknologi dan startup hingga VC turut terkena krisis likuiditas Silicon Valley Bank (SVB) pada Maret lalu.
CEO Customers Bank mengaku bahwa penggerak simpanan terbesar mereka dalam 3 bulan terakhir bukan dari klien kripto, tetapi dari entitas yang terkait dana kelolaan investasi, teknologi, dan VC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
