BitGo akhirnya batalkan niat untuk mengakuisisi Prime Trust. Di sisi lain, regulator Nevada meminta Prime Trust hentikan kegiatan bisnisnya setelah dituduh melanggar peraturan yang ada. Poin yang mengejutkan adalah, sejumlah perusahaan kripto telah terseret atau berpotensi terkena imbas krisis yang dihadapi Prime Trust ini.
Beberapa hari sebelum BitGo, sebagai perusahaan kustodian kripto yang lebih besar, mengumumkan niat untuk mengakuisisi Prime Trust pada 8 Juni lalu, muncul rumor bahwa perusahaan yang berbasis di Nevada, Amerika Serikat (AS), itu tengah berjuang untuk menghindari jurang kebangkrutan.
WSJ melaporkan bahwa Prime Trust telah berupaya untuk mengumpulkan puluhan juta dolar AS (USD) dalam beberapa minggu terakhir.
Dalam perkembangan terkini hingga hari Kamis (22/6), terkuat bahwa Prime Trust memiliki negatif US$12,07 juta dalam posisi ekuitas pemegang saham mereka pada akhir Maret 2023.
Menurut regulator negara bagian Nevada, Prime Trust tidak dapat menghormati penarikan dana pelanggan, karena memiliki kekurangan dana. Perusahaan itu diminta untuk menghentikan semua kegiatan bisnisnya.
“Kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, telah sangat memburuk ke tingkat yang sangat buruk,” kata regulator Nevada pada hari Rabu (21/6) kemarin.
Dalam dokumen yang diterbitkan regulator Nevada, Prime Trust beroperasi dengan defisit substansial atau bahkan mungkin bangkrut.
Penerbit Stablecoin Stably Cari Mitra Baru Pengganti Prime Trust
Berdasarkan penjelasan salah satu mantan kliennya, Prime Trust telah kehilangan sejumlah klien dan simpanan yang lari ke kompetitornya selama berminggu-minggu, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas bisnisnya.
Mengikuti kabar dari BitGo yang membatalkan akuisisi Prime Trust, Stably, yang menjual aset kripto dan stablecoin, memberi tahu pelanggan mereka bahwa Prime Trust menghentikan semua setoran dan penarikan atas perintah Divisi Lembaga Keuangan Nevada.
Terkait kondisi Prime Trust itu, Stably mengaku bekerja keras untuk mengintegrasikan mitra kustodian baru bagi mereka. Artinya, Stably selama ini juga mengandalkan layanan kustodian kripto yang disediakan Prime Trust. Hal tersebut membuat mereka turut menghentikan semua penarikan fiat dan aset digital.
Hal yang lebih mengejutkan lagi, Stably menulis, “Karena kami bergantung pada Prime Trust sebagai kustodian kripto, konversi aset kripto, hingga administrator; Stably juga harus menghentikan sementara layanan penerbitan dan penukaran stablecoin yang terkait Stably USD (tidak terkecuali VeUSD dan USDS) di semua blockchain, termasuk XRP Ledger, VeChainThor, hingga BRC-20 di Bitcoin, serta terkait BTCS dan ETHS di Chia Network.
Efek Krisis Prime Trust Terasa sampai ke Negeri Ginseng?
Selain itu, crypto exchange Coinmetro juga mengatakan tidak dapat memproses transaksi dolar AS baru karena Prime Trust telah menangguhkan setoran dan penarikan USD.
Penerbit stablecoin TrueUSD (TUSD) juga ikut buka suara, dengan menegaskan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh situasi tersebut dan mengklaim tidak memiliki eksposur ke Prime Trust.
Namun, sejumlah komunitas kripto menyoroti aksi TUSD yang mengirimkan email berbunyi, “Tidak ada lagi penerbitan atau penebusan TUSD saat operasi Prime Trust dihentikan.”
Terkait hal itu, pihak TUSD menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan pada 9 Juni lalu, bahwa pengguna bisa menggunakan fungsi penerbitan dan penebusan stablecoin tersebut dengan mitra perbankan baru.
Sejak TUSD membahas persoalan terkait Prime Trust pada 9 Juni lalu, Haru Invest, crypto yield platform yang berbasis di Korea Selatan, lantas mengakui pada 13 Juni lalu bahwa mereka menemukan masalah tertentu dengan salah satu mitra layanan mereka.
Dengan klaim untuk melindungi aset pengguna di bawah pengawasan mereka, pihak Haru membuat keputusan tegas bahwa permintaan deposit dan penarikan apa pun dari pelanggan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Adapun mitra Haru yang mengalami masalah tidak disebutkan namanya. Konon, mitra itu adalah Prime Trust.
Di sisi lain, Delio, layanan pinjaman kripto yang juga berbasis di Korea Selatan, turut menghentikan penarikan sejak 14 Juni lalu karena masalah yang terjadi di Haru Invest.
Perusahaan yang Fokus pada Bitcoin dalam Pantauan
Sementara itu, Swan Bitcoin, perusahaan yang memungkinkan orang-orang membeli Bitcoin, turut meyakinkan bahwa dana pelanggan mereka telah ditransfer dari Prime Trust ke Fortress dan BitGo.
“Berbeda dengan kreditur tanpa jaminan di Celsius dan FTX, aset klien Swan Bitcoin selalu dipegang oleh Kustodian Berkualitas (pemisahan broker dan kustodian). Seperti biasa, lakukan self-custody jika mau. Kami memiliki layanan penarikan otomatis gratis dan banyak artikel edukasi untuk membantu,” kata CEO Swan Bitcoin, Cory Klippsten, yang kerap mendorong agar orang-orang mengeluarkan Bitcoin mereka dari crypto exchange.
Selain Swan Bitcoin, juga muncul rumor bahwa Strike yang berfokus pada pembayaran Bitcoin Lightning Network (LN) sempat menggunakan layanan Prime Trust.
Pada hari Jumat (23/6) dini hari tadi, pihak Strike menjelaskan bahwa setoran dan penarikan untuk USD dan Bitcoin mereka beroperasi penuh. Semua dana diklaim aman dan terjamin.
Sebelumnya pada 8 Juni lalu, CEO Strike, Jack Mallers, memberi tahu bahwa perusahaannya mulai melayani pelanggan dengan infrastruktur mereka sendiri.
Menariknya, CEO Bitcoin Magazine, David Bailey, mengatakan bahwa jika ada lubang di saldo pelanggan Prime Trust, pihak BitGo mengatakan mereka akan menarik diri jika ada, dan pada kenyataanya mereka melakukannya begitu saja saat ini.
“Setiap perusahaan kripto yang menggunakan layanan Prime Trust dan mentransfer dana dari Prime Trust dalam 3 bulan terakhir akan menjadi tunduk pada aturan clawback atau penarikan kembali yang ada di AS,” catat David Bailey.
CEO Bitcoin Magazine itu memperingatkan orang-orang untuk segera mengeluarkan aset Bitcoin atau kripto mereka dan menyimpannya sendiri, jika dalam 3 bulan terakhir ditransfer dari Prime Trust ke perusahaan kustodian lainnya.
Kekhawatiran ini bisa saja berkaca pada kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Sebab, FTX yang telah bangkrut dapat meminta penarikan kembali sejumlah dana yang ditransfer ke pihak lain, bahkan meski itu adalah pelunasan utang yang harus dibayarkan oleh FTX ke pihak lain.
Pertanyaan menariknya adalah, mengapa Prime Trust memiliki lubang di neraca keuangan mereka padahal itu hanya sekedar perusahaan kustodian kripto? David Bailey memberi tahu, “Ada desas-desus yang beredar, itulah alasan mengapa BitGo batal mengakuisisi Prime Trust.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.