Berachain, proyek blockchain layer-1 (L1) yang berfokus pada decentralized finance (DeFi), pada hari Jumat (20/4) mengumumkan bahwa mereka mendapatkan investasi senilai US$42 juta (Rp626,8 miliar) dalam putaran pendanaan Seri A dengan valuasi mencapai US$420,69 juta (Rp6,2 triliun).
Putaran penggalangan dana yang diselesaikan pada Desember 2022 ini, dipimpin oleh Polychain Capital; serta diikuti investor lainnya seperti Hack VC, dao5, Tribe Capital, Shima Capital, Robot Ventures, hingga beberapa crypto exchange yang dirahasiakan.
Proyek ini diluncurkan oleh 4 pendiri dengan nama samaran, yang terdiri dari Smokey the Bera, Papa Bear, Homme Bera, dan Dev Bear. Nama Bera berasal dari kata beruang [bear] yang sengaja salah eja.
Ekosistem Berchain mengaku telah memiliki komitmen modal lebih dari US$250 juta, dan akan meluncurkan testnet publik dengan insentif (public incentivized testnet) dalam beberapa minggu mendatang.
Selain itu, Berachain juga akan meluncurkan native gas token BERA dan BGT, yang merupakan governance token untuk jaringan itu. Tidak berhenti sampai di sana, Berachain juga akan menyertakan stablecoin bernama HONEY.
Terafiliasi dengan Koleksi NFT Bong Bears
Asal-usul proyek ini dapat ditelusuri kembali ke koleksi non-fungible token (NFT) Bong Bears yang diluncurkan oleh 3 dari 4 pendiri Berachain pada Agustus 2021.
Dalam deskripsi proyek itu di OpenSea, “100 beruang NFT yang benar-benar diperbesar sedang dipanggang.”
Semula, mereka terinspirasi oleh OlympusDAO yang dengan cepat mendapatkan daya tarik dari komunitas kripto. Pada musim gugur 2021, native token OlympusDAO, yaitu OHM, sempat diperdagangkan dengan harga tertinggi US$1.300. Namun, sejak itu, turun menjadi sekitar US$10 per OHM.
Proyek NFT Bong Bears mencoba mengikuti jejak OlympusDAO, menciptakan koleksi NFT pertama, hingga meluncurkan beberapa koleksi NFT baru seperti Bond Bears, Boo Bears, Baby Bears, Band Bears, dan Bit Bears.
Sekilas Tujuan Proyek Berachain
Smokey, co-founder Berachain, mengatakan bahwa pivot dari proyek NFT menuju ide untuk meluncurkan blockchain L1 yang lengkap tidak terlalu dibuat-buat.
“Bong Bears mem-bootstrap [mendirikan dan menjalankan secara independen] komunitas penggemar DeFi. Bagaimana jika kita dapat mengambil sebagian dari likuiditas dan membuatnya berguna?” terang Smokey.
Berachain dibangun di atas Cosmos SDK serta akan kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
Mereka mengaku bahwa teknologi Berachain akan memungkinkan aset yang di-staking untuk digunakan dalam protokol DeFi. Hal itu dinilai menciptakan lebih banyak likuiditas dan efisiensi modal secara on-chain.
“Dalam banyak kasus, likuiditas adalah ‘tentara bayaran’. Alasan mengapa mereka menjadi tentara bayaran adalah karena Anda tidak dapat berbuat banyak dengan aset yang di-staking, sebab mereka hanya berada di sana saja,” urai Smokey.
Adapun saat ini, aset yang di-staking seperti Ether (ETH), dikunci untuk mengamankan jaringan blockchain yang mendasarinya.
Pihak Berachain mengatakan bahwa konsensus blockchain mereka yaitu Proof of Liquidity akan memungkinkan pengguna untuk men-staking aset secara bersamaan di Berachain dan menggunakan aset itu untuk trading hingga aktivitas pinjam-meminjam secara on-chain.
Terkait investasi di Berachain, Olaf Carlson-Wee, selaku pendiri Polychain, mengatakan bahwa proyek ini menyediakan struktur pertama yang menyelaraskan insentif antara likuiditas dan keamanan di tingkat jaringan.
“Ini menciptakan peluang besar untuk menyerap sebagian besar likuiditas dan mengubahnya menjadi basis modal yang kaku dan efisien untuk dibangun di atas platform DeFi,” terang Olaf Carlson-Wee.
Tegaskan Bukan Proyek Rug Pull
Berusaha menepis pandangan negatif, Smokey menegaskan bahwa, “Jika orang-orang ingin berpikir bahwa kami adalah rug pull [penipuan yang dilakukan oleh penggagas sebuah proyek kripto], saya akan meminta mereka untuk melakukan penelitian sendiri. Ada sejarah yang tidak sepele dari proyek yang digarap oleh pihak dengan identitas dengan nama samaran yang melakukan hal-hal baik.”
Smokey mengklaim bahwa para pendiri Berachain lainnya telah saling kenal selama beberapa tahun. Selain itu, mereka sebelumnya telah bekerja di industri yang termasuk perawatan kesehatan, venture capital (VC), dan teknologi.
Bagi semua pendiri yang berbasis di Toronto, Kanada, membangun dengan nama samaran di dunia kripto bukanlah hal baru. Sebab, itu membantu dari sudut pandang keamanan, privasi, dan hukum.
Bagaimana pendapat Anda tentang investasi yang diperoleh oleh Berachain kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.