Beberapa metrik on-chain Ethereum (ETH) menunjukkan potensi koreksi harga jangka pendek pasca reli 35% dalam 30 hari terakhir. ETH baru-baru ini menyentuh angka US$4.000, menimbulkan kekhawatiran bahwa harga mungkin sudah overbought alias jenuh beli.
Seiring harga mencapai level resistance penting ini, metrik menunjukkan bahwa tekanan jual mungkin akan meningkat. Akibatnya, ini dapat mengkibatkan koreksi harga sebelum ada aksi naik lebih lanjut.
Ethereum Pancarkan Sinyal Bearish
Salah satu metrik on-chain Ethereum teratas yang menunjukkan aksi turun ini adalah divergensi harga-Daily Active Addresses (DAA). Simpelnya, divergensi harga DAA menunjukkan apakah nilai suatu aset naik seiring dengan keterlibatan pengguna atau tidak.
Ketika nilai metrik positif, itu artinya keterlibatan pengguna meningkat, dan dengan demikian, memberi peluang bagi harga untuk naik menuju level yang lebih tinggi. Di sisi lain, ketika harga DAA negatif, itu tandanya aktivitas jaringan menurun, dan imbasnya, reli harga bisa terhenti.
Menurut Santiment, divergensi harga DAA Ethereum tercatat turun menjadi -64,17%. Drop tajam ini mencerminkan penurunan jumlah alamat yang berinteraksi dengan aset kripto ini. Menimbang kondisi di atas, harga ETH berisiko melandai sebagai akibatnya.
Di samping itu, analisis BeInCrypto terhadap Coins Holding Time juga sejalan dengan kecenderungan ini. Coins Holding Time mengukur berapa lama suatu aset telah dipegang tanpa dijual ataupun diperdagangkan.
Ketika angka ini naik, itu berarti sebagian besar holder telah memutuskan untuk tidak menjual. Sedangkan, bila angkanya turun menunjukkan kondisi sebaliknya.
Menurut IntoTheBlock, Coins Holding Time Ethereum telah menyusut sejak 6 Desember. Ini menjadi sinyal bahwa aset kripto ini tengah menghadapi tekanan jual. Jika tren ini berlanjut dalam beberapa hari mendatang, harga ETH bisa terperosok ke bawah ambang batas US$3.900.
Prediksi Harga ETH: Kembali ke Bawah US$3.800?
Pada grafik 4 jam, harga Ethereum menghadapi resistance di US$4.073, yang menyebabkan drop ke US$3.985. Selain itu, Cumulative Volume Delta (CVD) telah turun ke zona negatif.
Sebagai informasi, CVD adalah alat analisis teknikal yang memberikan gambaran rinci terkait tekanan beli dan jual di pasar. Dengan indikator ini, para trader bisa mengetahui selisih bersih antara volume beli dan jual selama periode waktu tertentu.
Ketika CVD positif, itu berarti tekanan beli sedang mendominasi. Sebaliknya, CVD yang negatif menunjukkan meningkatnya tekanan jual, yang sekarang terjadi pada ETH.
Jika ini tetap berlanjut, harga Ethereum terancam amblas ke US$3.788. Dalam situasi yang sangat bearish, harga bahkan bisa anjlok ke US$3.572. Namun, jika tren berubah, hal itu mungkin tidak akan terjadi. Sebagai konsekuensinya, aset kripto ini bisa naik menuju US$4.500.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum (ETH) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.