Analisis terbaru secara umum sepakat bahwa investor ritel belum benar-benar kembali ke pasar kripto, meskipun harga Bitcoin telah mencapai rekor all-time high (ATH) baru. Namun, ada tanda-tanda bahwa lonjakan harga Bitcoin mungkin segera menarik mereka kembali.
Akan tetapi, apakah bijak mulai membeli Bitcoin sekarang saat sudah menembus enam digit? Para analis sendiri masih terbelah menyangkut hal ini.
Haruskah Anda Mulai Dollar-Cost Averaging Mingguan ke Bitcoin?
Menurut perhitungan Bitbo, jika seorang investor ritel menginvestasikan US$1.000 per bulan ke Bitcoin selama dua tahun terakhir, mereka akan memiliki sekitar 0,4588 BTC, dengan return atau imbal hasil sebesar 114,8%.
Hasil atau output ini berarti Bitcoin tetap memberikan imbal hasil bagi investor jangka panjang. Walaupun performa Bitcoin kini tak semasif siklus sebelumnya, aset ini masih diminati mereka yang ingin melindungi nilai kekayaan dari inflasi.

Namun, bagaimana jika strategi ini baru dimulai sekarang, ketika harga Bitcoin sudah di atas angka US$100.000?
Baru-baru ini, seorang investor bernama Steve—yang mengakui bukan seorang penggemar berat Bitcoin—mengumumkan akan menginvestasikan US$1.000 per bulan ke Bitcoin sepanjang masa jabatan Presiden Trump.
Angka tersebut mencerminkan rata-rata kontribusi investor ritel. Keputusan Steve memunculkan pertanyaan: mungkinkah ini menjadi tanda investor ritel akan kembali terjun ke pasar Bitcoin dalam jumlah besar?
Jake Claver, Managing Director di Digital Ascension Group, justru berpendapat bahwa saat ini adalah waktu terburuk untuk memulai strategi semacam itu.
“Ini sudah puncak siklus. Mungkin hanya tersisa 10% kenaikan sebelum bear market berikutnya. Anda seharusnya DCA di dasar bear market. Membeli aset lain selain BTC saat ini lebih baik, sebelum Alt season dimulai. Rotasi keluar dari BTC sudah terjadi,” terang Claver.
Namun, Udi Wertheimer, investor kripto ternama di X, punya pandangan berbeda. Baginya, bukan soal level harga, melainkan keputusan yang tepat meskipun dalam ketidakpastian.
“Kesalahan termahal adalah menolak membeli Bitcoin di US$120.000 hanya karena Anda pernah menjualnya di US$30.000.
Saya dan teman-teman menjual semua Bitcoin kami di US$100 dan baru mulai beli lagi saat US$500–US$1.000. Menurut Anda kami menyesal? Jangan bodoh. Lakukan apa pun agar Anda tidak terjebak pola pikir itu. Kita akan naik jauh lebih tinggi, jadi tak masalah kalau Anda ketinggalan kenaikan 4x di sepanjang jalan,” ungkap Wertheimer.
Hanya waktu yang akan membuktikan apakah strategi Steve akan berhasil. Namun, perdebatan seputar pendekatan DCA ini menyoroti dua kekuatan yang saling bertolak belakang di pasar. Satu pihak tetap bersikap hati-hati, berpegang pada pola siklus sebelumnya, sementara pihak lain justru merangkul momentum saat ini dan sinyal positif yang muncul.
Apakah Ini “Tarian Terakhir” sebelum Puncak?
Data dari CryptoQuant memberikan perspektif yang lebih optimistis.
Analisis terbaru Joohyun Ryu menyebut Bitcoin belum memasuki fase euforia seperti puncak siklus sebelumnya. Ia percaya kita mungkin berada di fase awal yang disebutnya “tarian terakhir” (the last dance), periode pertumbuhan monumental sebelum puncak sebenarnya tercapai.

Ryu merujuk pada Indikator Greed, yang saat ini masih moderat, jauh di bawah puncak 2021. Ia juga menunjukkan rasio rHODL, yang baru berada di 32%.
“Contoh representatif adalah rasio rHODL yang saat ini hanya 32%. Metode ini secara tradisional mencerminkan perilaku holder jangka panjang dan distribusi kekayaan antar kelompok investor. Ini menunjukkan investor ritel (‘prawns’) belum sepenuhnya terlibat di pasar. Sejarah menunjukkan, fase euforia sejati terjadi saat dana ritel benar-benar mengalir masuk—dan kita belum melihat itu,” papar Ryu.
Jika analisis Ryu terbukti benar, keputusan Steve bisa jadi langkah cerdas—usaha memanfaatkan momentum sebelum Bitcoin meroket lebih tinggi. Namun, pertanyaan penting tetap sama: kapan saat yang tepat untuk keluar sebelum bear market berikutnya datang?
Bagaimana pendapat Anda tentang debat para pakar ihwal waktu terbaik beli Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
