Trusted

Deretan Bank Raksasa di Jepang Siap Uji Coba CBDC Yen Digital di 2023

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Program uji coba CBDC Jepang akan melibatkan tiga bank terbesar pada tahun 2022.
  • Bank sentral akan memutuskan apakah pelaksanaan uji coba CBDC bakal tayang pada tahun 2026.
  • Meskipun ramai sekali yang menentang CBDC, produk ini pada akhirnya bisa memicu adopsi kripto yang lebih luas lagi, seperti halnya yang terjadi di Nigeria.
  • promo

Bank of Japan, bank sentral Jepang, tengah bersiap meluncurkan program percontohan untuk proyek mata uang digital bank sentralnya (CBDC) ke tiga bank besar di Jepang pada musim semi 2023 mendatang.

Peluncuran program percontohan itu akan sejalan dengan eksperimen CBDC bank berjangka satu tahun yang akan berakhir pada bulan April 2023.

Program percontohan berjangka dua tahun tersebut bertujuan untuk menemukan masalah dengan deposito dan penarikan ke dan dari rekening bank. Program ini juga berguna untuk mengecek apakah infrastrukturnya dapat beroperasi selama bencana alam dan tanpa koneksi internet. Baru setelah itu, pihak bank akan memutuskan apakah mereka siap untuk meluncurkan operasi CBDC pada tahun 2026.

Pada Mei 2022 lalu, Gubernur Bank of Japan sempat mengatakan bahwa meskipun Bank of Japan belum memutuskan apakah akan meluncurkan CBDC ritel, mata uang tersebut akan membantu mewujudkan infrastruktur yang aman dan mulus di negaranya.

Jepang Turut Bergabung dalam Adopsi CBDC yang Dipimpin Asia

Sementara itu, sebagian ekonomi global utama lainnya saat ini telah berada dalam berbagai tahap pengujian CBDC. Negara lainnya seperti Nigeria dan Jamaika juga sudah cukup lama mengadopsinya.

CBDC
Sumber: Twitter

Secara umum, tampaknya tahap proyek terkait CBDC di negara-negara Asia kini sudah jauh lebih maju dari yang lainnya.

Pada 1 November 2022 saja, anggota G-20 India telah resmi meluncurkan program percontohan CBDC grosir untuk menyederhanakan transaksi pembayaran antar bank, yang juga akan diikuti dengan rencana mata uang ritel. CBDC grosir ini difokuskan untuk mengurangi risiko transaksi pembayaran bagi bank.

Selain itu, People’s Bank of China juga berencana memperluas peluncuran wallet digital untuk mata uang digital e-CNY ke beberapa provinsi yang sudah maju pada akhir tahun 2022 ini. Apalagi, bank ini sudah berhasil mencetak transaksi digital e-CNY senilai US$13,9 miliar.

Di sisi lain, AS, zona euro, dan Inggris masih perlu mengurus hal-hal lainnya sebelum bisa menyusul negara-negara Asia.

Federal Reserve (The Fed) AS sekarang menjalankan program proof-of-concept CBDC selama 12 minggu dalam kemitraannya dengan beberapa perusahaan keuangan besar, termasuk Mastercard, HSBC, Citigroup, dan Wells Fargo. Bank-bank komersial akan menerbitkan fungible tokenized dollar yang dibayarkan melalui cadangan bank sentral yang disimulasikan pada ledger terdistribusi bersama.

Menariknya, grup perbankan akan mempublikasikan hasil uji coba tersebut. Tetapi, tidak berkewajiban untuk berpartisipasi dalam fase proyek selanjutnya.

Sementara itu, bank sentral Inggris, yaitu Bank of England (BoE), telah membentuk gugus tugas untuk mengawasi use case serta operasi CBDC. Hanya saja, pihaknya belum memutuskan untuk melanjutkannya secara formal. Program ini awalnya dipromosikan oleh Mantan Kanselir Rishi Sunak yang sekarang menjadi Perdana Menteri Inggris.

Di sisi lain, ada juga Bank Sentral Eropa yang membocorkan rencana mengenai peluncuran CBDC pada pertengahan dekade ini.

CBDC Beri Manfaat dalam Hal Edukasi bagi Semua Kalangan

Tidak bisa kita mungkiri juga, sebagian penggemar kripto memang mengkhawatirkan bahwa CBDC dapat menjadi alat untuk mengonsolidasikan kekuatan rezim otoriter. Tapi, nyatanya, CBDC juga memiliki potensi yang menguntungkan, yakni dapat menjadi sarana potensial untuk mengedukasi masyarakat umum tentang seluk beluk wallet digital, serta cara menyimpan dan membelanjakan mata uang digital.

Baru kemudian, setelah terbiasa dengan transaksi digital, pengguna CBDC dapat dengan mudah memilih untuk mulai menggunakan aset kripto berbarengan dengan CBDC; atau bahkan menghapuskan penggunaan CBDC seutuhnya, seperti yang dilakukan oleh warga Nigeria.

Sedangkan di Nigeria sendiri, setahun setelah peluncurannya, adopsi e-Naira hanya mencapai 0,5% dari total populasinya. Pasalnya, warga negara tersebut lebih memilih mata uang digital swasta. Dalam hal ini, yang menjadi penghambat adopsinya adalah penduduk yang umumnya tidak percaya terhadap elit penguasa. Di samping itu, sebagian besar dari mereka juga masih menemui beberapa hal yang cukup membingungkan mengenai mata uang tersebut.

Sebagai informasi, pada 2 November 2022, Nigeria berada di peringkat ke-11 untuk adopsi Bitcoin dalam tingkat global.

Bagaimana pendapat Anda tentang uji coba CBDC Yen Digital di bank-bank Jepang? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori