Trusted

Rp4,23 Triliun Lenyap Lewat Peretasan Cetus, Desentralisasi Adalah Kebohongan?

3 menit
Oleh Nhat Hoang
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cetus Protocol diretas senilai US$260 juta, memicu kritik terhadap desentralisasi Sui Network setelah kontrak dihentikan.
  • Tokoh kunci menuduh sentralisasi, dengan mengutip kolusi validator dan kontrol token tinggi oleh pendiri Sui sebagai tanda bahaya utama.
  • Insiden ini memicu kembali perdebatan aset kripto yang lebih luas: dapatkah intervensi keamanan berdampingan dengan desentralisasi sejati?
  • promo

Pada 22 Mei 2025, komunitas blockchain menyaksikan insiden mengejutkan. Cetus Protocol, platform decentralized finance (DeFi) yang terbangun di jaringan Sui, mengalami peretasan dan kehilangan US$260 juta atau lebih dari Rp4,23 triliun.

Peristiwa ini menyebabkan kerugian finansial yang parah dan memicu perdebatan sengit tentang desentralisasi, prinsip inti dari teknologi blockchain.

Apakah Sui Network Benar-Benar Terdesentralisasi?

Segera setelah peretasan tersebut, Cetus dengan cepat menghentikan smart contract untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Dalam pengumuman terbarunya, proyek tersebut menyatakan bahwa mereka telah menawarkan kesepakatan whitehat kepada peretas untuk memulihkan dana yang hilang.

Walaupun niat di balik penghentian kontrak mungkin baik, banyak ahli berpendapat bahwa tindakan ini bertentangan dengan semangat desentralisasi, nilai dasar dari blockchain. Jesus Martinez, pendiri Legion, mengeklaim bahwa hal ini adalah bukti jelas bahwa Sui tidak benar-benar terdesentralisasi.

“Desentralisasi adalah kebohongan. Mereka memblokir transaksi untuk ‘peretasan’ US$200 juta yang terjadi di SUI. Topengnya kini terlepas,” ujar Jesus Martinez di X.

Pernyataannya dengan cepat menarik perhatian komunitas, memicu kesepakatan luas. Duo Nine, pendiri YCC, mengakui bahwa Cetus dan SUI mungkin telah mengambil keputusan yang tepat. Namun, dia berpendapat bahwa desentralisasi hanyalah istilah pemasaran untuk sebagian besar proyek, kecuali Bitcoin dan Ethereum.

“Meskipun ini baik dalam kasus ini, ini menunjukkan jaringan SUI dapat membekukan dana Anda sesuai permintaan. Desentralisasi hanyalah pemasaran di luar BTC/ETH,” tutur Duo Nine dalam komentarnya.

Selain itu, keraguan tentang desentralisasi Sui bukanlah hal baru. Pada Mei 2024, Justin Bons, pendiri dan CIO CyberCapital, secara publik menuduh Sui melakukan sentralisasi. Dia mengeklaim bahwa para pendiri mengendalikan 84% token yang di-stake. Dalam argumennya, Bons menyebut bahwa sekelompok kecil orang mengendalikan mayoritas token, para pendiri dapat memanipulasi sistem sesuka hati, merusak desentralisasi.

Tuduhan itu mendapat tanggapan tegas dari Sui. Platform mengatakan bahwa para pendirinya tidak mengendalikan perbendaharaan atau token yang dialokasikan untuk investor. Namun keraguan tetap ada, terlebih dengan adanya insiden pelanggaran keamanan Cetus, kekhawatiran pasar kembali muncul dengan intensitas berbeda.

“Validator SUI berkolusi untuk MENYENSOR TX peretas saat ini! Apakah itu membuat SUI terpusat? Jawaban singkatnya adalah YA; yang lebih penting adalah mengapa? ‘Para pendiri’ memiliki mayoritas pasokan & hanya ada 114 validator,” terang Justin Bons dalam pernyataannya.

Reaksi tajam ini menunjukkan sensitivitas pengguna blockchain terhadap setiap tanda kontrol terpusat.

Perdebatan Tanpa Akhir: Kontrol vs. Sistem Permissionless

Cetus bukanlah kasus pertama yang memicu kontroversi semacam itu. Faktanya, peretasan DAO 2016 di Ethereum juga mendorong hard fork, menciptakan kembali Ethereum Classic. Solana juga memerlukan konsensus diam-diam dari validator untuk memperbaiki bug penerbitan token tanpa batas.

Jaringan Bitcoin juga menemukan bug inflasi kritis. Pada saat itu, pengembang Bitcoin Core harus diam-diam menghubungi pool penambangan untuk menambal kerentanan sebelum mengungkapkannya ke publik. Selain itu, Tether telah membekukan miliaran dolar untuk membantu upaya penegakan hukum.

Baru-baru ini, THORChain menghadapi kritik karena digunakan oleh penjahat untuk mencuci dana curian dari Bybit dan Coinbase.

Crypto adalah kebohongan. Kami mendapat janji desentralisasi murni, kode yang tak terhentikan, dan sistem trustless. Ternyata… sebagian besar chain utama menghentikan laju ketika keadaan memburuk,” ucap investor Cassie.sui.

Jika proyek seperti THORChain memilih untuk tidak campur tangan, ia menghadapi kritik hukum dan etika. Jika memutuskan untuk turun tangan dan mencegah kerusakan, ia dituduh melakukan sentralisasi. Kedua sisi tampaknya memiliki argumen yang valid.

“Dunia kripto terpecah. ‘Jika mereka bisa membekukan dana, apakah itu benar-benar terdesentralisasi?’ vs. ‘Mereka menyelamatkan US$162 juta dari pencurian permanen.’ Kedua sisi memiliki poin yang valid. Tapi inilah yang penting: Ini mengubah segalanya tentang asumsi keamanan L1,” papar Gautham, co-founder Polynomial.

Desentralisasi, yang dulunya merupakan inti yang ideal, kini mengalami pengujian oleh kenyataan akan kerasnya ancaman keamanan. Bisakah proyek seperti Sui menemukan keseimbangan antara keamanan dan desentralisasi? Atau kita sedang menyaksikan kemunduran ideal desentralisasi?

Pertanyaan tentang desentralisasi tetap belum terjawab. Namun, satu hal yang pasti: peristiwa ini telah mengguncang kepercayaan pada desentralisasi secara mendalam.

Bagaimana pendapat Anda tentang insiden Cetus, apakah benar bahwa desentralisasi sebuah kebohongan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

e4923a3b13d420ac84e0dd684f0d1be1.jpeg
Nhat Hoang adalah jurnalis di BeInCrypto yang menulis tentang peristiwa ekonomi makro, tren pasar kripto, altcoin, dan meme coin. Dengan pengalaman memantau dan mengamati pasar sejak 2018, ia mampu menangkap berbagai narasi di pasar dan menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami oleh investor pemula. Ia lulus dengan gelar sarjana Bahasa Jepang dari Ho Chi Minh City University of Pedagogy
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori