CoinDCX, salah satu crypto exchange terbesar di India, mengumumkan pada 19 April 2022 bahwa mereka telah mengumpulkan pendanaan dalam putaran Seri D senilai US$135 juta (Rp1,9 triliun). Kabar ini datang di tengah sikap Pemerintah India yang belum ramah kripto.
Pendanaan ini dipimpin oleh Pantera dan Steadview Capital, dengan partisipasi dari sejumlah investor lainnya, seperti Kingsway, DraperDragon, Republic, dan Kindred. Sejumlahi investor existing termasuk B Capital Group, Coinbase, Polychain, dan Cadenza turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.
Dengan demikian, total pendanaan yang telah dikumpulkan CoinDCX sejauh ini mencapai sekitar US$244 juta. Sebuah sumber memperkirakan valuasi CoinDCX menyentuh US$2,15 miliar (Rp174,5 triliun).
Dalam putaran pendanaan Seri C pada Agustus 2021, CoinDCX telah mengumpulkan US$90 juta dengan valuasi US$1,1 miliar dan menjadi startup India pertama di sektor kripto yang mencapai status unicorn. Adapun CoinDCX menjadi startup ke-22 yang mencapai status unicorn pada tahun 2021.
CoinDCX Ingin Gunakan Dana untuk Rekrut Lebih Banyak Karyawan
Dana segar ini dari kucuran investasi terbaru akan digunakan oleh CoinDCX untuk melipatgandakan jumlah karyawan mereka dari 400 orang menjadi lebih dari 1.000 orang hingga akhir tahun 2022. Selain itu, mereka juga diperkirakan akan terus meluncurkan sejumlah produk dan layanan baru.
CoinDCX diketahui telah meluncurkan beberapa inisiatif dan kampanye pendidikan yang bekerja sama dengan sejumlah universitas dan melalui platform DCXLearn milik mereka.
Mereka berencana untuk memulai Innovation Center untuk mempercepat adopsi web3 dan blockchain di India serta bertujuan untuk memelihara bakat lokal melalui berbagai program penjangkauan dan investasi strategis.
Menilik Para Kompetitor CoinDCX di India
Perusahaan yang lahir sekitar pada tahun 2018 ini mengklaim bahwa basis pengguna mereka telah berkembang dari 3,5 juta pengguna pada Agustus 2021 menjadi 12 juta pengguna. Adapun kompetitor CoinDCX dalam segmen kripto di India termasuk Wazir X dan CoinSwitch Kuber.
WazirX diakuisisi oleh Binance pada November 2019. Sementara CoinSwitch Kuber yang telah mengumpulkan total pendanaan senilai US$300,6 juta dengan valuasi US$1,9 miliar mendapat didukung dari jajaran investor global ternama mulai dari Paradigm, Ribbit Capital, Tiger Global, hingga Andreessen Horowitz (a16z).
Sebagai catatan, crypto exchange Coinbase asal Amerika Serikat (AS) yang telah go public di bursa saham Nasdaq, diketahui mulai memasuki market India sejak 7 April lalu.
Ketidakpastian Regulasi Kripto di India
Suntikan dana segar bagi CoinDCX datang di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung dalam regulasi yang berkaitan dengan dunia kripto di India.
Meski pajak atas penghasilan atas keuntungan dari cryptocurrency sebesar 30% telah berlaku sejak awal April ini, regulator India masih belum memberikan komentar yang pasti mengenai legalitas kripto.
Pada 10 April lalu, beberapa crypto exchange yang beroperasi di India termasuk Coinbase, CoinSwtich Kuber, WazirX, serta CoinDCX telah berhenti menawarkan sistem pembayaran real-time instan UPI sebagai metode pembayaran untuk transaksi cryptocurrency.
Meskipun belum ada pihak yang secara khusus melarang UPI digunakan untuk membeli cryptocurrency, sejumlah perusahaan ini tampaknya ingin menghindari konfrontasi apa pun demi menghindari masalah dengan regulator di India.
Sebagai catatan, pada akhir bulan Maret lalu, 11 crypto exchange didenda oleh Pemerintah India karena dinilai menghindar dalam membayar pajak barang dan jasa (GST).
Terkait hal ini, co-founder & CEO CoinDCX, Sumit Gupta mengatakan bahwa pihaknya memiliki investor yang memahami kondisi karena keadaan ini juga sempat terjadi di wilayah lainnya.
Dia pun menegaskan bahwa, “Perusahaan-perusahaan terbaik di dunia dibangun di masa-masa tersulit.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.