Lihat lebih banyak

Terbang 11%, Pendapatan DCG Tembus US$229 Juta di Q1 2024

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pendapatan Digital Currency Group naik 11% menjadi US$229 juta di Q1 2024.
  • Grayscale, anak usaha DCG, juga berhasil mempertahankan pendapatan stabil di level US$156 juta.
  • promo

Induk usaha dari Grayscale dan Genesis, Digital Currency Group (DCG), berhasil membukukan kinerja yang mentereng di kuartal perdana tahun ini. Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$229 juta atau sekitar Rp3,67 triliun. Raihan ini mewakili peningkatan sebesar 11% dari kuartal sebelumnya.

Tren bullish yang terjadi di pasar aset digital menjadi katalis utama dalam capaian kinerja perusahaan. Bloomberg melaporkan, pertumbuhan pendapatan DCG ditopang oleh apresiasi harga Bitcoin (BTC) yang terdongkrak 60% pada periode tersebut.

Selain itu, konglomerasi kripto yang dimiliki oleh Barry Silbert tersebut juga mendapatkan berkah dari moncernya kinerja beberapa anak usaha. Foundry, misalnya, salah satu entitas usaha DCG yang memiliki basis bisnis berupa crypto mining, melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 35%.

“Sementara untuk Luno, kinerjanya juga tidak kalah menarik. Penjualan perusahaan lebih tinggi 46% secara kuartalan yang didorong oleh melonjaknya volume perdagangan, imbas dari positifnya pasar,” jelas laporan.

Pendapatan Grayscale Tak Kalah Positif

Anak usaha DCG lainnya, Grayscale, yang mengoperasikan Grayscale Bitcoin Trust ETF (GBTC), juga menorehkan kinerja menarik. Sepanjang Januari hingga Maret, pendapatan perusahaan berhasil stabil di level US$156 juta.

Hal itu terjadi di tengah derasnya arus dana keluar dari GBTC ke produk sejenis seperti iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock maupun belasan produk ETF Bitcoin lainnya. Dalam catatan BeInCrypto, setidaknya sebanyak US$16,9 miliar dana secara kumulatif telah keluar dari GBTC ke ETF Bitcoin lain untuk mengejar biaya manajemen yang jauh lebih rendah.

Produk ETF dari beberapa manajer investasi raksasa memiliki biaya manajemen yang jauh lebih rendah, yaitu di bawah 0,3%, sementara GBTC membebankan biaya manajemen sebesar 1,5%.

“Naiknya harga rata-rata BTC dan Ether (ETH) membuat pendapatan perusahaan tetap positif dan aset yang dikelola menjadi lebih rendah,” tulis laporan.

Tren kinerja positif yang dialami oleh DCG berlangsung berurutan sejak kuartal akhir tahun lalu. Pada periode November hingga Desember 2023, pendapatan DCG juga tumbuh 59% menjadi US$210 juta, didorong oleh kenaikan harga Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori